Wednesday, January 2, 2013

Kita

1. Saya ingin share tentang refleksi terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki dari diri kita, orang Indonesia. #Kita

2. Tentunya hal ini bukan bermaksud untuk offend siapa pun, dan juga bukan suatu studi yang ada statistik generalisasinya. #Kita

3. Juga tak bermaksud untuk mengatakan kita lebih buruk dari orang-orang di negara lain. I am doing self critics, agar bisa jadi lebih baik. #Kita

4. Let me start. First, saya ngerasa kita kurang jago dalam hal Analisis. Analisis itu mempertanyakan sesuatu. Connecting the dots. #Kita

5. Saya pikir, mungkin kita tak jago menganalisis karena dots kita kurang. Bacaan dan pengetahuan kita kurang. #Kita

6. Mungkin juga karena kita nggak terbiasa mempertanyakan sesuatu. Nggak terdidik untuk bertanya yang menghasilkan pengetahuan baru. #Kita

7. Atau juga karena sistem pendidikan kita yang menekankan "multiple choice" tersebut. Nggak terbiasa menulis essai, menyampaikan pendapat. #Kita

8. Padahal, analytical skills ini adalah basis penting agar tidak hanya bekerja jadi doers. Agar bisa jadi leaders. #Kita

9. Yang kedua, saya merasa kita masih sering ketinggalan dalam the latest knowledge and issues. #Kita

10. Padalah informasi sekarang ini bisa didapat di mana aja ya. Maybe kita hanya memilih informasi yang kita senang saja. #Kita

11. Begitu informasinya susah dicerna, ditinggalin deh..."Ntar aja ah, bacanya...Males ah, baca yang susah-susah". Yahh? #Kita

12. Saya sering juga ngerasain hal tersebut. Begitu informasinya penting tapi susah, saya "pending" dulu. Akibatnya telat juga nganalisis. #Kita

13. Cerita seperti industrial internet misalnya yang sekarang lagi hot di dunia industri, nggak cukup rame di sini. #Kita

14. Waktu dulu Six Sigma Quality rame untuk make corporation better, hal ini telat lebih dari 2 tahun untuk kemudian baru rame di Indonesia. #Kita

15. Another thing that i keep asking is, apakah kita malas? i see banyak sekali orang yang kerja keras, tapi yang males-malesan juga buannyak. #Kita

16. Cepat puas, arogan, tidak memiliki passion untuk terus belajar juga merupakan kemalasan. #Kita

17. Keluh "cape nih kerja...dikejar-kejar waktu, dst" seringkali saya dengar. Lucunya, orang Jepang bangga kali kalau mereka kerja keras. #Kita

18. Malas kah kita? kalau melihat orang yang di pasar pagi-pagi buta sudah kerja, malam baru pulang, rasanya kita penuh dengan pekerja keras. #Kita

19. Tapi kalo dengar keluhan "cape nih ini itu" sebagai excuse tak perform well, rasanya banyak yang perlu diperbaiki dari culture ini. #Kita

20. Maybe harus ada standard yang kita jadikan acuan untuk nilai apakah kita masih malas atau sudah kerja keras ya. #Kita

21. coba tanya @anandasukarlan, berapa jam dia berlatih agar bisa jadi pemusik yang mendunia. #Kita

22. Ooo..banyak waktu terbuang karena macet? well, ini yang harus diatasi...what can we do when we spend 4-6 hours a day di kemacetan. #Kita

23. Masalah malas ini masalah serius menurut saya. Malas + Complain + Excuse. Rangkaian yang bisa memerosotkan kita. #Kita

24. Refleksi saya yang lain adalah terhadap kultur membaca dan mencari pengetahuan. #Kita jauh ketinggalan untuk hal ini.

25. Membaca ini sangat terkait dengan analytical skill, ketertinggalan informasi, dan kemalasan yang tadi sudah dibahas. #Kita

26. Di airport2 internasional, selalu saya lihat orang membaca menunggu pesawat. Di airport-airport kita, jarang banget! #Kita

27. Bawa buku itu adalah hal yang sangat lazim saya lihat di banyak penjuru dunia. Di #Kita, bawa buku dicela sok rajin lah, sok pinter lah.

28. Tiap bepergian dengan boss saya (yang rasanya pengetahuan dia jauh lebih banyak), saya kutak-katik handphone, doi baca buku. #Kita

29. Udah gitu, kalo ada yang ga tahu tentang suatu hal, #Kita sering brenti aja nggak tau. Orang-orang lainnya, ngubek google atau nanya ke sana sini.

30. The passion to know something #Kita ini, jauh kalah dari our passion to talk about someone kayaknya.

31. "Baca...baca apaan? gue engineer dan orang teknik". Naah..ini dia...pengetahuan jangan dikotak-kotakin sehingga membatasi diri. #Kita

32. Kalo ngomong sama orang-orang global world itu ya, rata-rata pada baca novel dan sastra...apa pun background mereka. #Kita

33. Udah gitu masalah ekonomi, issue-issue global, dsb, selalu terupdate baik dari internet atau dari koran. #Kita

34. Saya beruntung, waktu kecil dulu, tiap kali ada rejeki, orang tua saya ngasih hadiahnya "boleh beli buku pilih sendiri" di toko buku.#Kita

35. Kalo ada yang punya riset tentang kuantitas buku yang dibaca atau diproduksi di Indonesia relatif to jumlah penduduknya, mau dong! #Kita

36. Setuju! perpustakaan kita juga ga menunjang untuk penyediaan buku bagi yang ndak punya dana beli buku. #Kita

37. Tapi toko buku loak or bekas kita juga nggak sebanyak di negara lain...hiks.. Di Singapore aja, selalu ada kaki limaan buku. #Kita

38. Ini kayak chicken and eggs...minat dulu apa sarana and prasarana dulu? well, yang baca tweet ini, ayo deh tingkatkan kultur baca. #Kita

39. Masih lanjut nih..refleksi saya yang lain. #Kita suka cepet ge-er dan ngerasa jadi jago, jadi primadona dan lupa terhadap proses pembelajaran

40. Bisa ini itu dikit, sukses sekali dua kali, trus deh ngerasa #Kita lah jagoannya, dan feels bahwa input dari orang lain itu nggak perlu

41. Duh, saya sayangkan sekali kalo ada teman yang cepat merasa jadi jagoan dan kehilangan kesempatan belajar dan berteman dengan orang lain. #Kita

42. Yang saya pelajari di dunia global leaders malah, semakin jagoan mereka, semakin humble dan terbuka mereka terhadap ide dan teman baru. #Kita

43. Kalo cepet ngerasa jagoan, seringkali jadi nggak bisa refleksi diri...dan hanya peka terhadap "bisikan" dari orang lain yang pro kita. #Kita

44. Jagoan itu ya, harusnya adalah label yang diberikan orang terhadap output dari proses baik yang kita jalani. Bukan kita yang berkoar-koar kita jago. #Kita

45. Kayak gini nih...kalo ada orang yang ngaku-ngaku dirinya humble, malah jadi pertanyaan kan, apakah dia humble? #Kita

46. So, kerja lah, berprestasi lah, do the best...tapi menjadi besar kepala sehingga kehilangan kesempatan belajar lagi, jangan dong! #Kita

47. Karena cepet ngerasa jago, jadi primadona, #Kita juga suka nggak sadar sering pamer...sampai-sampai keimanan pun sering dipamerkan.

48. Refleksi saya yang lain adalah terhadap kemampuan innovatif #Kita. Kreativitas mungkin masih oke kita...tapi innovation, lemah nih!

49. Innovation, coba lihat tulisan Innovator's DNA di HBR. 4 hal yang penting: questioning, observing, experimenting, and networking.

50. Dari 4 DNA innovation itu (questioning, observing, experimenting dan networking), kita nggak kuat ya...perlu #Kita perbaiki tuh.

51. Questioning, kita nggak banyak diajari dan diperbolehkan dari sejak kecil. #Kita

52. Observing, kita lebih suka observe orangnya (baca: gosiping) daripada observe gejala, trend, needs, dsb. #Kita

53. Experimenting, kita keluh kesah terus ga punya dana dan waktu (duh, kayak #Kita yang sibuk banget sedunia ya)

54. Networking. Rada oke nih sebenernya kita. tapi seringkali networkingnya banyak "terbunuh" gara-gara sakit hati lah, tak sepaham lah, dsb

55. Coba balik lagi ke point baca & cari pengetahuan. Kunci inovasi adalah connecting the dots. Kalo dots nya ga ada, apa yang mau #Kita connect?

56. Kalo innovasi lemah, jadinya #Kita cuma pandai mengekor, ngikutin trend, dan kalah bersaing karena tak ada uniqueness

57. Ada fakta baru yang bikin saya ngerefleksi diri. Katanya #Kita juara berkicau di twitter. Juga di tempat lain kali ya. Is it good or bad?

58. Crewi ya, #Kita? nggak ada salahnya sih crewi..tapi kalo crewi nya terhadap hal-hal yang ga penting sehingga waktu abis dan melewatkan hal-hal penting?

59. Atau semua orang ber crewi ria terhadap suatu hal yang lagi ngetrend dan ga ada yang mikirin hal lain, wah...berabe dong #Kita

60. Anyway saya melihat trend bagus dengan ke crewi an kita di media...orang banyak yang ingin berbagi...asik itu! #Kita

61. Satu lagi yang bikin gemeez, #Kita rada ga suka dengan perbedaan pendapat. Helloo..beda pendapat biasa aja lagi...jangan jadi musuhan!

62. Miris kalo ngelihat #Kita kehilangan kesempatan beranalisis, berefleksi, dan belajar kalo gara-gara beda pendapat jadi bermusuhan.

63. Saya ngerasa orang yang jadi "musuhan" gara-gara beda pendapat itu karena wawasan #Kita dipersempit oleh kita sendiri, juga karena bacaan kita kurang.

64. Refleksi terakhir...mungkin #Kita ga begitu passionate untuk punya dream besar ya. Apa karena ga pe de, atau ga berani, atau ga banyak tahu?

65. Dream big, Have a courage for it. Humble dan sederhana bukan berarti tak ingin maju. #Kita

66. Refleksi-refleksi saya bisa saling terkait, analytical, cepat puas, malas, baca, cari pengetahuan, inovatif, crewi, beda pendapat, dream. #Kita

67. Semoga ada gunanya...Let's move up. Mudah2x #Kita bisa jadi lebih baik. Selamat Tahun Baru. Salam.



Click Here! Another Tweets: Tiara Savitri


Click Here! Another Tweets: Lead Self



No comments: