1. I'm lucky, I met a lot of great people during my life..people that i learn from..I'd like to share what kind of mindset they have. #CarPik
2. Those people: journalist, pebisnis, scholars, guru ngaji, pesilat, or just ordinary people that i see achieved something in their life. #CarPik
3. Beberapa Cara Pikir ( #CarPik ) mereka, menurut saya ada kesamaannya. Cara pikir yg membuat mereka maju dan menginspirasi saya.
4. #CarPik pertama adalah They life on what they believe. Mereka memilih jalan hidupnya. Mereka percaya pada jalan hidup yang mereka pilih.
5. Jalan apapun yang akan ditempuh dalam hidup ini, yakinlah bahwa hal tersebut bisa berguna bagi diri sendiri dan orang lain. #CarPik
6. Salah satu orang yang saya kenal adalah seorang neurosurgeon hebat di Eropa. Dia kemudian tinggalkan profesi tersebut dan pindah ke Cisarua. #CarPik
7. Ketika saya tanya "kenapa?" dia jawab, "here i find love, I find kehidupan bermasyarakat...and I can be useful for them". #CarPik
8. Lalu #CarPik yang lain adalah they always hunger to learn. Walaupun sudah jadi pakar, they keep reading, learning from any source.
9. Ada budayawan senior yang jadi tetangga saya. Rumahnya penuh buku. Saya tanya"buat apa buku sebanyak ini?" jawabnya, "buat belajar". #CarPik
10. Lalu ada ttngga wartawan yang pada era PKI buku2nya dibakar, tapi dia koleksi buku orang yang membakar bukunya. "ini karya bagus" katanya. #CarPik
11. Mindset atau #CarPik lain adalah mereka itu orang yang tak kenal lelah memperjuangkan hal yang diyakininya.
12. Saya pernah tanya "tak lelahkah menyuarakan ide itu2x saja?. Jawab mereka " my mom doesn't raise a quitter". #CarPik
13. #CarPik lainnya adalah tidak pernah berhenti berkarya...walau sudah lanjut usia & sakit. "Banyak cara untuk terus berkarya" kata mereka.
14. Tentunya mindset atau #CarPik lainnya adalah tak mudah menyerah pada situasi yang tak mendukung. "U give up when u r dead, Han", nasehat mereka.
15. Tapi juga mereka realistis. If you are realistic, you will know when is the time to change your strategy to achieve the goal #CarPik
16. Realistis tidak sama dengan pesismitis. Realistis tetap optimis..dengan campuran strategic change. Pesismistis adalah pasif. #CarPik
17. Optimistis tanpa strategic thought dan action juga bahaya. Nyeruduk terus tanpa lihat ada apa di depan. #CarPik
18. Mindset lain yang saya belajar adalah willing to see something from many and different perspective. This is about respect others. #CarPik
19. Seeing things from different perspective tak berarti bersetuju. Tapi open mindset tersebut memperluas wawasan dan mengakui perbedaan. #CarPik
20. Saya mendapat nasehat bagus: "bersetuju itu Han, berdasarkan 1) keyakinan imanmu, 2) rasionalitas objektifmu, 3) cintamu" #CarPik
21. Mindset atau #CarPik berikutnya yang saya pelajari adalah tentang mengakui kesalahan. Tak perlu takut mengakui salah, kalau memang salah.
22. Mindset akui kesalahan ini penting. Ke-kopeg-an yang membabi buta akan mendirikan tembok besar stagnansi proses belajar. #CarPik
23. Mengakui kesalahan juga membuat orang lain tetap mau memberikan input dan feedback buat kita. #CarPik
24. Lalu ada #CarPik or mindset berharga lain yang saya pelajari, yaitu tak membawa urusan profesional jd personal. Tak bersetuju itu hal biasa.
25. Kata tukang batu temanku, "kalo setiap aku tak setuju dengan orang aku marah, batuku habis buat dilempar saja, tak bisa kerja aku nanti", #CarPik
26. #CarPik or mindset lain adalah "enjoy your life and whatever you do". Things can be difficult sometimes, but can be easy too.
27. Ah, #CarPik "enjoying life" ini berasa sekali dalam hidup saya. Kalau tak dicari dan dipush untuk dinikmati, hidup ini bisa aja susah terus.
28. temanku, memilih jd dosen ketika karirnya di company sedang jaya. "Han, this gives me more chance to enjoy life"...ah, iri aku. :) . #CarPik
29. Ada #CarPik hebat yang buat saya berguna: selalu ingin menghasilkan sesuatu yang berbeda dari orang lain. Cikal bakal proses kreatif. #CarPik
30. Proses kreatif itu dimulai dengan proses bertanya...Dengan kegundahan (eeh, bahasa sekarang: kegalauan) terhadap hal yang biasa-biasa saja. #CarPik
31. Jadi "galau" itu bisa jadi #CarPik or mindset bagus ya, kalau ditindaklanjuti dengan menghasilkan sesuatu yang kreatif. :D. #CarPik
32. Saya juga belajar #CarPik dari orang-orang yang berusaha bekerja sebaik mungkin agar hasil kerjanya perfect...tapi tertawa kalo ada kesalahan
32. "Tau ga lo kenapa gue jadi tukang batu hebat? karena cuma gw yang bikin tembok lurus selurus2 nya dan rata serata2 nya". #CarPik temanku tukang batu
33. #CarPik perfeksionis, ada baiknya juga...kita jadi peduli terhadap detail, dan having plan B, C, D. Juga menantang untuk selalu improved.
34. Asal jangan jadi ngamuk2x kalo nggak perfect...nanti malah jadi hancur semua kerjaannya. #CarPik
35. Jeda dulu....waktunya menikmati hal langka: tidur siang! siesta! :). #CarPik
36. Mau melanjutkan cerita tentang #CarPik atau mindset tadi siang...
37. ang juga unik dari #CarPik orang-orang tempat saya belajar ini adalah mereka selalu ada ruang untuk menikmati seni.. apa pun bentuk kesenian tersebut..
38. Mereka bilang "Han, kenali sastra, teater, musik, puisi, film, lukisan sejak dari kecil...hal tersebut akan membantu meluaskan #CarPik mu"
39. Seni meluaskan #CarPik? tak tau aku bagaimana teorinya itu. Tapi mengapresiasi seni membantuku melihat bahwa kreatifitas itu tak terbatas.
40. Proses kreatif ternyata bisa juga dimulai dari menghargai & mengapresiasi kreatifitas orang lain. #CarPik
41. Mindset open for learn new thing ternyata membawa kepada mindset untuk "humble". Suatu #CarPik yang banyak saya temui pada orang-orang yang menginspirasi saya.
42. Humble, atau tidak congkak, adalah #CarPik yang akan membuat kita beruntung karena selalu mendapatkan proses pembelajaran baru
43. Humble juga membuat orang lain senantiasa "berani" memberi input dan feedback. Humble memberi jalan terhadap proses saling menghargai. #CarPik
44. Beberapa orang yang menginspirasi saya menunjukkan mindset yang tidak "judgemental". Tak bersetuju, tak apa. Tapi tak perlu "menghakimi" orang. #CarPik
45. "Judging people hanya akan mengurangi jumlah temanmu, Bro!' kata salah satu temanku. #CarPik
46. Setelah saya perhatikan, orang-orang yang menginspirasi saya tersebut, memang punya banyak teman dari berbagai golongan, ras, ideologi, dst. #CarPik
47. Biar saja berbeda, & tak semua orang juga harus jadi sahabat yang saling suka, tapi "menghakimi" orang lain seperti bikin pembatas yang tidak perlu. #CarPik
48. #CarPik lain adalah helping others. "Kalo bisa membantu, kenapa aku tidak membantumu?" ucap sahabat di IPB yang pundaknya selalu aku pakai untuk naik tangga
49. Kadang you dont know the power of helping others terhadap diri sendiri. It's not about orang akan balas jasa...its about being useful #CarPik
50. #CarPik or mindset being useful for others ini mengajarkanku untuk tak membatasi diri berbagi pada orang lain.
51. Lalu aku temui konsep "Inzar" dlm Al Quran, yang intinya "sampaikanlah konsep Rabbmu ke orang lain"..tanpa paksaan, hanya sampaikan. #CarPik
52. Lalu aku dapatkan pembelajaran di sekolah & praktek, bahwa leaders develop leaders. Lengkaplah sudah. Tekadku adalah terus berbagi. #CarPik
53. Berbagi pengetahuan adalah mindset or #CarPik penting untuk maju. Dengan berbagi, kita jadi makin belajar juga.
54. #CarPik yang juga membantu saya adalah tak cepat ikut-ikutan terhadap trend yang ada. Apalagi kalau belum ada expertisenya.
55. Saya hargai pendapat jangan biarkan peluang lewat di depan mata..tapi kalo tergesa-gesa ambil peluang tanpa punya pengetahuannya bisa berabe. #CarPik
55. Dan peluang terbesar menurut saya bukanlah ikut-ikutan..tapi peluang yang tak terlihat oleh umum dari trend yang sedang ada. #CarPik
56. Begitulah beberapa #CarPik yang saya pelajari dari orang-orang yang menginspirasi saya. Semoga ada gunanya. Salam!
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Mistakes and Failures
Click Here! Another Tweets: Pikiran
Sunday, October 28, 2012
Sunday, October 21, 2012
Mistakes and Failures
1. Menunaikan janji kultwit tentang mistakes and failures that I made before, and i learned from it.. #MisFail
2. #MisFail ini difokuskan dalam pengalaman saya bekerja...mistakes and failure lain, biarlah jadi rahasia! haha!
3. One of my #MisFail adalah ketika berpikir bahwa bekerja itu harus nunggu diajari oleh boss agar bisa kerja bagus..
4. Padahal untuk bisa perform bagus, it is our own responsibility to learn.... #MisFail
4. Pertama kerja di GE, my boss malah tak mengajarkan apa2...dia menunggu apa yang saya akan lakukan untuk mengembangkan diri saya. #MisFail
5. Ketika saya tanya apa yang harus saya lakukan, dia jawab, "make your first mistake, and learn from it" #MisFail
6. Saya bete saat dengar itu.."mistake apa?" pikir saya..wong apa yang harus dikerjain aja ga jelas..Ternyata nunggu diajarin itu lah #MisFail nya!
7. We've got to "control our destiny" kata Jack Welch...jangan menunggu untuk diajarin...lead yourself to get more knowledge #MisFail
8. Since that time, I always have my principle bahwa my glass is just half full...need to fill more..learn more...#MisFail
9. Another mistake adalah ketika saya tak suka ada anak baru yang lebih muda di dalam team saya. Saya merasa ini anak bau kencur. #MisFail
10. Saya merasa lebih tau, lebih experience, lebih senior, lebih punya relasi dari anak baru itu . Big mistake! #MisFail
11. Esensi dari teamwork adalah bekerja bersama..bukan menunjukkan siapa yang lebih unggul. #MisFail
12. I learned bahwa teamworking adalah proses belajar bersama, from all sources, terutama from the team itself. #MisFail
13. Anak baru yang saya remehkan itu, ternyata cara berpikirnya hebat. Then I learned bahwa knowing various perspektif will enrich you. #MisFail
14. Perkara setuju atau tidak, itu urusan argumentasi dan saling influence. Tapi perlu punya prinsip mau mendengarkan orang lain #MisFail
15. The time kita mulai meremehkan orang lain, the time we start to block ourselves to learn. #MisFail
16. Lalu saya mikir "Lah, kalo semuanya hasil team, kapan saya dikenal orang, dan kapan saya naik pangkat?" another big mistake! #MisFail
17. If you are diamond, you job is shining...Diamond itu ditemukan, tak perlu teriak-teriak agar ditemukan. #MisFail
18. I learned bahwa bekerja baik dalam teamwork adalah pembedanya. Yang terbaik adalah yang paling inclusive. #MisFail
19. Lalu saya bikin big failure ketika menjadi "fast tracker". Feels like the world is on my hand at that time. #MisFail
20. Kejumawaan itu ternyata mudah sekali hadir...tak diniatkan pun dia hadir. Our job terhadap jumawa adalah memblock nya. #MisFail
21. Saya tak punya niat jadi jumawa waktu jadi fast tracker...tapi tak niat juga untuk memblock diri agar jangan sampai jadi jumawa. #MisFail
22. I learned in a hard way tentang kelupaan listening to others, learning, dan memiliki wawasan kearifan saat jadi fast tracker. #MisFail
23. Wawasan kearifan...hal yang ditumbuhkan dengan mengetahui bahwa people are different, nahwa banyak cara & perspektif untuk melihat sesuatu. #MisFail
24. Fast tracker, akan terus meroket kalo tak cepat jadi puas, kalo sadar bahwa being a fast tracker is just another learning process. #MisFail
25. Hah...cape ternyata hari ini...besok disambung lagi #MisFail nya...
26. Eng Ing eeng...lanjut #MisFail aah...masih banyak yang mau diceritain nih
27. I made a failure ketika mencoba "Menjual" ide saya to my boss. Saya sudah siapkan secara detail, ternyata dia dengan cepat menolak. #MisFail
28. Lama saya tak mengerti, kenapa Ide yang saya siapkan dengan sangat detail itu cepat ditolak. Ternyata it is about how to present it. #MisFail
29. Not everybody has all the time in the world to listen to us secara detail. They can listen, but their time is also limited. #MisFail
30. Oleh karena itu, dalam mengajukan rencana, pendapat, ide, perlu di"Strategi"kan cara ngomongnya. #MisFail
31. Sejak gagal itu, saya diajari cara menyampaikan pikiran dengan Four Blocker. Satu slide dibagi 4 kotak. Tak boleh lebih. #MisFail
32. Juga diajari cara Elevator Speech. Sampaikan ide secara urut dan cepat dalam seperjalanan lift. #MisFail
33. Inti dari penyampaian ide adalah struktur pemikiran. What, Why, dan How. I think this is the basic nya. #MisFail
34. Sejak itu pula saya nggak mau nggak pake latihan setiap kali mau sampaikan ide. Bener2x latihan di depan kaca. #MisFail
35. Logika berpikir yang urut, latihan penyampaian, dan KISS (keep it simple, stupid!) adalah pelajaran berharga buat saya #MisFail
36. Lalu ada kegagalan "Jualan produk". Sudah bagus2 di awal, eeh, salesnya terus turun dengan cepat. Padahal 4P sudah dipakai. #MisFail
37. Ternyata saya salah menerjemahkan apa yang customer inginkan. Seringkali kita merasa we know everything about our customer. #MisFail
38. You need more then just "Have a relationship" with your customers. You need to "engage" with them. #MisFail
39. Customer needs and wants itu berubah-ubah...by engaging with them, kita bisa mengikuti iramanya. #MisFail
40. Suatu hari saya jumpa dengan customer tanpa persiapan apa-apa. Saya pikir saya sudah tahu semua. Mistake! never being unprepared in business. #MisFail
41. Jangan pernah menganggap remeh suatu pekerjaan, atau merasa sudah tahu semua sehingga tak mempersiapkan diri. #MisFail
42. Saya juga pernah meremehkan komplain customer, karena saya kenal baik dengan mereka. No no! complaint is a complaint. Harus ditanggapi serius. #MisFail
43. Saya juga pernah meremehkan complaint karena datang bukan dari top level customer. No No! Customer is customer. Tak peduli level mereka. #MisFail
44. My learning about customer: respect them, help them grow, and they will make us grow too. #MisFail
45. Karir saya pernah mandeg beberapa tahun karena saya hanya peduli terhadap atasan saya, dan tak peduli dengan orang-orang dari organisasi & fungsi lain. #MisFail
46. Then I realized, bahwa we need to be nice and respect semua orang. Karena roda selalu berputar dan karir ditentukan oleh banyak orang. #MisFail
47. Satu input jelek terhadap kita dari orang lain cukup untuk membuat kita mandeg dalam karir. Walaupun orang tersebut bukan dari team kita. #MisFail
48. Yang tadinya bawahan kita, ataupun peers kita, suatu saat bisa jadi orang yang di atas kita. Tak guna jadi "blagu" ketika kita sedang di atas. #MisFail
49. You need to build your "identity" dalam bekerja. "Identity" yang merupakan value kita, yang tak hanya diketahui oleh atasan. #MisFail
50. Resourceful (punya expertise dan tak segan berbagi), Inclusive (bisa kerjasama with anybody), dsb adalah "identity" yang perlu dibangun. #MisFail
51. Banyak lagi "identity" lainnya. Tentu tak semuanya kita bisa excell, tapi sekurangnya ada yang bisa menjadi ciri kita diakui oleh orang. #MisFail
52. "Oh, si Anu itu, adalah quick learner dan tak segan learn dari siapa saja". That kind of comments yang anda butuhkan. #MisFail
53. Kalau commentnya gini "Hmm..si X itu pintar sebenernya, tapi tak bisa work as a team". Nah, ini ribet..orang pintar banyak! #MisFail
54. Bangunlah "identity" yang mengarah banyak ke values yang diprioritaskan oleh perusahaan anda. #MisFail
55. Biasanya, "identity" yang berhubungan dengan learning, teamworking, expertise, customer focus, humble...works well in general! #MisFail
56. Strategikan "identity" ini. Ada values umum yang harus dimiliki, dan ada values khusus yang perlu bangun agar menjadi "identity". #MisFail
57. Another mistakes that I made adalah ketika saya merasa bahwa untuk bisa menonjol, saya harus bicara banyak dan sering. #MisFail
58. Helloooo! exposure itu penting. Tapi yang dilihat & diingat orang adalah content dari yang anda bicarakan. Bukan sering dan banyaknya. #MisFail
59. Sejak itu saya terus belajar untuk bisa menajamkan apa yang saya ingin sampaikan. Right to the point, and valuable opinion. #MisFail
59. Baru kemudian saya ngerti, kenapa my boss always ask "what do you want to say? what is your points?" Ternyata, omongan saya ga ada isinya! #MisFail
60. You need to have exposure untuk dapet move up, but make sure you have the capability when you are exposed. #MisFail
61. Dalam berkarir, ada momen2x tertentu yang memang "tersedia" untuk kita dapat move up. Salah satunya adalah momen ketika terjadi krisis. #MisFail
62. Saya beberapa kali gagal memanfaatkan momen krisis ini karena saya takut ambil posisi sebagai leader. Saya nunggu aja sampai diberi petunjuk. #MisFail
63. Padahal, ketika krisis, dibutuhkan inisiatif dan keberanian untuk menyampaikan dan menjalankan ide. #MisFail
64. Momen krisis adalah proses seleksi yang bagus antara seseorang bisa jadi leader atau just a doer. #MisFail
65. Orang-orang yang tampil, proaktif, siap memimpin di saat kiris, adalah orang-orang yang jd leader. Para penunggu perintah dan takut-takut adalah doers. #MisFail
66. Saya belajar dari kegagalan menggunakan momentum ini, dengan cara selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi apapun. #MisFail
67. Karena leadership adalah proses yang selalu melibatkan leaders, followers, dan situation. #MisFail
68. Pernah satu masa di awal-awal kerja, saya kejangkitan penyakit ingin buru-buru da[at posisi bagus, sehingga ingin lompat ke sana ke mari. #MisFail
69. Hah! kutu loncat kata teman-teman dari HR. "Apa salahnya?" saya pikir. Well, salahnya adalah kalau cepat ngerasa sudah jago. #MisFail
70. Dulu tuh, saya pikir, saya udah kerja 3 th, di multinasional co., sudah bisa nih jadi boss di tempat lain. Biar gajinya juga tambah gede. #MisFail
71. Lalu sudah ada headhunter yang kontak2x...wah serasa jadi orang paling dibutuhkan dan jago nih! salah banget! #MisFail
72. Headhunter itu memang kerjaannya memburu talent. Ga ada yang salah dari mereka. Kitanya yang jangan cepet ke GeEr an. #MisFail
73. Karir tuh ya, kalo berdasar pengalaman saya sih, dibangun berdasarkan kompetensi diri. Ukur dulu sudah seberapa banyak learningnya. #MisFail
74. Jangan buru-buru pindah kalau cuma alasannya adalah "kali2x dapat posisi yang lebih bagus dan gaji lebih gede". #MisFail
75. Banyak para "kutu loncat" yang kemudian tak bisa lagi diterima di mana2x. KArena employer jadi tak yakin dengan loyalitas dan capabilitasnya. #MisFail
76. Learning, learning, learning! that's always the key...how much do you learn to become "expert" in your position and your work? #MisFail
77. Jangan baru dapet award atau berhasil di satu dua proyek saja, trus"waktuku untuk pindah sudah tiba..ada yang mau bayar mahal nih". #MisFail
78. Saat ini, leader yang dibutuhkan adalah yang punya "depth". Makanya Headhunter yang reputable juga ga sembarangan nawarin kerjaan kan? #MisFail
79. Pindah perusahaan tentunya sah-sah saja. Make sure dulu bahwa kita memang sudah punya expertise dan capability. #MisFail
80. Lain cerita kalau kita sudah tak bisa lagi belajar atau berkembang di perusahaan sekarang. Ini push factor. Totally different game. #MisFail
81. Kalau saya lagi nyari orang nih, perkara "kutu loncat" itu jadi pertimbangan banget. Kalo tiap 1 - 2 th pindah company, saya khawatir. #MisFail
82. Pengalaman saya, pengalaman saya loo..belum tentu bisa digeneralisasi. "Job Hopper" itu biasanya gampang puas dengan achievement mereka. #MisFail
83. Nah, those all the stories of my mistakes and failures yang bisa saya bagi dulu...semoga ada gunanya! cheers! #MisFail
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Pikiran
Click Here! Another Tweets: Motivasi
2. #MisFail ini difokuskan dalam pengalaman saya bekerja...mistakes and failure lain, biarlah jadi rahasia! haha!
3. One of my #MisFail adalah ketika berpikir bahwa bekerja itu harus nunggu diajari oleh boss agar bisa kerja bagus..
4. Padahal untuk bisa perform bagus, it is our own responsibility to learn.... #MisFail
4. Pertama kerja di GE, my boss malah tak mengajarkan apa2...dia menunggu apa yang saya akan lakukan untuk mengembangkan diri saya. #MisFail
5. Ketika saya tanya apa yang harus saya lakukan, dia jawab, "make your first mistake, and learn from it" #MisFail
6. Saya bete saat dengar itu.."mistake apa?" pikir saya..wong apa yang harus dikerjain aja ga jelas..Ternyata nunggu diajarin itu lah #MisFail nya!
7. We've got to "control our destiny" kata Jack Welch...jangan menunggu untuk diajarin...lead yourself to get more knowledge #MisFail
8. Since that time, I always have my principle bahwa my glass is just half full...need to fill more..learn more...#MisFail
9. Another mistake adalah ketika saya tak suka ada anak baru yang lebih muda di dalam team saya. Saya merasa ini anak bau kencur. #MisFail
10. Saya merasa lebih tau, lebih experience, lebih senior, lebih punya relasi dari anak baru itu . Big mistake! #MisFail
11. Esensi dari teamwork adalah bekerja bersama..bukan menunjukkan siapa yang lebih unggul. #MisFail
12. I learned bahwa teamworking adalah proses belajar bersama, from all sources, terutama from the team itself. #MisFail
13. Anak baru yang saya remehkan itu, ternyata cara berpikirnya hebat. Then I learned bahwa knowing various perspektif will enrich you. #MisFail
14. Perkara setuju atau tidak, itu urusan argumentasi dan saling influence. Tapi perlu punya prinsip mau mendengarkan orang lain #MisFail
15. The time kita mulai meremehkan orang lain, the time we start to block ourselves to learn. #MisFail
16. Lalu saya mikir "Lah, kalo semuanya hasil team, kapan saya dikenal orang, dan kapan saya naik pangkat?" another big mistake! #MisFail
17. If you are diamond, you job is shining...Diamond itu ditemukan, tak perlu teriak-teriak agar ditemukan. #MisFail
18. I learned bahwa bekerja baik dalam teamwork adalah pembedanya. Yang terbaik adalah yang paling inclusive. #MisFail
19. Lalu saya bikin big failure ketika menjadi "fast tracker". Feels like the world is on my hand at that time. #MisFail
20. Kejumawaan itu ternyata mudah sekali hadir...tak diniatkan pun dia hadir. Our job terhadap jumawa adalah memblock nya. #MisFail
21. Saya tak punya niat jadi jumawa waktu jadi fast tracker...tapi tak niat juga untuk memblock diri agar jangan sampai jadi jumawa. #MisFail
22. I learned in a hard way tentang kelupaan listening to others, learning, dan memiliki wawasan kearifan saat jadi fast tracker. #MisFail
23. Wawasan kearifan...hal yang ditumbuhkan dengan mengetahui bahwa people are different, nahwa banyak cara & perspektif untuk melihat sesuatu. #MisFail
24. Fast tracker, akan terus meroket kalo tak cepat jadi puas, kalo sadar bahwa being a fast tracker is just another learning process. #MisFail
25. Hah...cape ternyata hari ini...besok disambung lagi #MisFail nya...
26. Eng Ing eeng...lanjut #MisFail aah...masih banyak yang mau diceritain nih
27. I made a failure ketika mencoba "Menjual" ide saya to my boss. Saya sudah siapkan secara detail, ternyata dia dengan cepat menolak. #MisFail
28. Lama saya tak mengerti, kenapa Ide yang saya siapkan dengan sangat detail itu cepat ditolak. Ternyata it is about how to present it. #MisFail
29. Not everybody has all the time in the world to listen to us secara detail. They can listen, but their time is also limited. #MisFail
30. Oleh karena itu, dalam mengajukan rencana, pendapat, ide, perlu di"Strategi"kan cara ngomongnya. #MisFail
31. Sejak gagal itu, saya diajari cara menyampaikan pikiran dengan Four Blocker. Satu slide dibagi 4 kotak. Tak boleh lebih. #MisFail
32. Juga diajari cara Elevator Speech. Sampaikan ide secara urut dan cepat dalam seperjalanan lift. #MisFail
33. Inti dari penyampaian ide adalah struktur pemikiran. What, Why, dan How. I think this is the basic nya. #MisFail
34. Sejak itu pula saya nggak mau nggak pake latihan setiap kali mau sampaikan ide. Bener2x latihan di depan kaca. #MisFail
35. Logika berpikir yang urut, latihan penyampaian, dan KISS (keep it simple, stupid!) adalah pelajaran berharga buat saya #MisFail
36. Lalu ada kegagalan "Jualan produk". Sudah bagus2 di awal, eeh, salesnya terus turun dengan cepat. Padahal 4P sudah dipakai. #MisFail
37. Ternyata saya salah menerjemahkan apa yang customer inginkan. Seringkali kita merasa we know everything about our customer. #MisFail
38. You need more then just "Have a relationship" with your customers. You need to "engage" with them. #MisFail
39. Customer needs and wants itu berubah-ubah...by engaging with them, kita bisa mengikuti iramanya. #MisFail
40. Suatu hari saya jumpa dengan customer tanpa persiapan apa-apa. Saya pikir saya sudah tahu semua. Mistake! never being unprepared in business. #MisFail
41. Jangan pernah menganggap remeh suatu pekerjaan, atau merasa sudah tahu semua sehingga tak mempersiapkan diri. #MisFail
42. Saya juga pernah meremehkan komplain customer, karena saya kenal baik dengan mereka. No no! complaint is a complaint. Harus ditanggapi serius. #MisFail
43. Saya juga pernah meremehkan complaint karena datang bukan dari top level customer. No No! Customer is customer. Tak peduli level mereka. #MisFail
44. My learning about customer: respect them, help them grow, and they will make us grow too. #MisFail
45. Karir saya pernah mandeg beberapa tahun karena saya hanya peduli terhadap atasan saya, dan tak peduli dengan orang-orang dari organisasi & fungsi lain. #MisFail
46. Then I realized, bahwa we need to be nice and respect semua orang. Karena roda selalu berputar dan karir ditentukan oleh banyak orang. #MisFail
47. Satu input jelek terhadap kita dari orang lain cukup untuk membuat kita mandeg dalam karir. Walaupun orang tersebut bukan dari team kita. #MisFail
48. Yang tadinya bawahan kita, ataupun peers kita, suatu saat bisa jadi orang yang di atas kita. Tak guna jadi "blagu" ketika kita sedang di atas. #MisFail
49. You need to build your "identity" dalam bekerja. "Identity" yang merupakan value kita, yang tak hanya diketahui oleh atasan. #MisFail
50. Resourceful (punya expertise dan tak segan berbagi), Inclusive (bisa kerjasama with anybody), dsb adalah "identity" yang perlu dibangun. #MisFail
51. Banyak lagi "identity" lainnya. Tentu tak semuanya kita bisa excell, tapi sekurangnya ada yang bisa menjadi ciri kita diakui oleh orang. #MisFail
52. "Oh, si Anu itu, adalah quick learner dan tak segan learn dari siapa saja". That kind of comments yang anda butuhkan. #MisFail
53. Kalau commentnya gini "Hmm..si X itu pintar sebenernya, tapi tak bisa work as a team". Nah, ini ribet..orang pintar banyak! #MisFail
54. Bangunlah "identity" yang mengarah banyak ke values yang diprioritaskan oleh perusahaan anda. #MisFail
55. Biasanya, "identity" yang berhubungan dengan learning, teamworking, expertise, customer focus, humble...works well in general! #MisFail
56. Strategikan "identity" ini. Ada values umum yang harus dimiliki, dan ada values khusus yang perlu bangun agar menjadi "identity". #MisFail
57. Another mistakes that I made adalah ketika saya merasa bahwa untuk bisa menonjol, saya harus bicara banyak dan sering. #MisFail
58. Helloooo! exposure itu penting. Tapi yang dilihat & diingat orang adalah content dari yang anda bicarakan. Bukan sering dan banyaknya. #MisFail
59. Sejak itu saya terus belajar untuk bisa menajamkan apa yang saya ingin sampaikan. Right to the point, and valuable opinion. #MisFail
59. Baru kemudian saya ngerti, kenapa my boss always ask "what do you want to say? what is your points?" Ternyata, omongan saya ga ada isinya! #MisFail
60. You need to have exposure untuk dapet move up, but make sure you have the capability when you are exposed. #MisFail
61. Dalam berkarir, ada momen2x tertentu yang memang "tersedia" untuk kita dapat move up. Salah satunya adalah momen ketika terjadi krisis. #MisFail
62. Saya beberapa kali gagal memanfaatkan momen krisis ini karena saya takut ambil posisi sebagai leader. Saya nunggu aja sampai diberi petunjuk. #MisFail
63. Padahal, ketika krisis, dibutuhkan inisiatif dan keberanian untuk menyampaikan dan menjalankan ide. #MisFail
64. Momen krisis adalah proses seleksi yang bagus antara seseorang bisa jadi leader atau just a doer. #MisFail
65. Orang-orang yang tampil, proaktif, siap memimpin di saat kiris, adalah orang-orang yang jd leader. Para penunggu perintah dan takut-takut adalah doers. #MisFail
66. Saya belajar dari kegagalan menggunakan momentum ini, dengan cara selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi apapun. #MisFail
67. Karena leadership adalah proses yang selalu melibatkan leaders, followers, dan situation. #MisFail
68. Pernah satu masa di awal-awal kerja, saya kejangkitan penyakit ingin buru-buru da[at posisi bagus, sehingga ingin lompat ke sana ke mari. #MisFail
69. Hah! kutu loncat kata teman-teman dari HR. "Apa salahnya?" saya pikir. Well, salahnya adalah kalau cepat ngerasa sudah jago. #MisFail
70. Dulu tuh, saya pikir, saya udah kerja 3 th, di multinasional co., sudah bisa nih jadi boss di tempat lain. Biar gajinya juga tambah gede. #MisFail
71. Lalu sudah ada headhunter yang kontak2x...wah serasa jadi orang paling dibutuhkan dan jago nih! salah banget! #MisFail
72. Headhunter itu memang kerjaannya memburu talent. Ga ada yang salah dari mereka. Kitanya yang jangan cepet ke GeEr an. #MisFail
73. Karir tuh ya, kalo berdasar pengalaman saya sih, dibangun berdasarkan kompetensi diri. Ukur dulu sudah seberapa banyak learningnya. #MisFail
74. Jangan buru-buru pindah kalau cuma alasannya adalah "kali2x dapat posisi yang lebih bagus dan gaji lebih gede". #MisFail
75. Banyak para "kutu loncat" yang kemudian tak bisa lagi diterima di mana2x. KArena employer jadi tak yakin dengan loyalitas dan capabilitasnya. #MisFail
76. Learning, learning, learning! that's always the key...how much do you learn to become "expert" in your position and your work? #MisFail
77. Jangan baru dapet award atau berhasil di satu dua proyek saja, trus"waktuku untuk pindah sudah tiba..ada yang mau bayar mahal nih". #MisFail
78. Saat ini, leader yang dibutuhkan adalah yang punya "depth". Makanya Headhunter yang reputable juga ga sembarangan nawarin kerjaan kan? #MisFail
79. Pindah perusahaan tentunya sah-sah saja. Make sure dulu bahwa kita memang sudah punya expertise dan capability. #MisFail
80. Lain cerita kalau kita sudah tak bisa lagi belajar atau berkembang di perusahaan sekarang. Ini push factor. Totally different game. #MisFail
81. Kalau saya lagi nyari orang nih, perkara "kutu loncat" itu jadi pertimbangan banget. Kalo tiap 1 - 2 th pindah company, saya khawatir. #MisFail
82. Pengalaman saya, pengalaman saya loo..belum tentu bisa digeneralisasi. "Job Hopper" itu biasanya gampang puas dengan achievement mereka. #MisFail
83. Nah, those all the stories of my mistakes and failures yang bisa saya bagi dulu...semoga ada gunanya! cheers! #MisFail
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Pikiran
Click Here! Another Tweets: Motivasi
Pikiran
Survey di UK bilang new marker untuk "middle age" adalah 55...padahal di Indonesia, 55 adalah usia pensiun.
Rentang waktu untuk "Leader" saat ini harusnya lebih lama...Start early, and retire late..say from 30 - 65. Jadi ada 35 tahun produktifitas.
Jangan takut untuk menjadikan "leader" di usia muda. Pengalaman penting, tapi lebih penting lagi proses pembelajaran.
Kalau untuk capai Director level butuh umur 47 th (rata-rata di Indonesia menurut Hay Group) dan umur 55 sudah pensiun, berarti cuma ada rentang 8 th.
Perusahaan mengalami kelangkaan talent yang mumpuni kalau usia mentas telat dan usia pensiun prematur, sementara attrition rate >10%.
Rentang waktu jd leader yang singkat ini bikin kemampuan leader untuk belajar sedikit sekali...sehingga lahir Narcisstic Leadership.
Karena waktu pembelajaran singkat, Narcisstic leader hanya akan percaya pada cara dia memimpin sebelumnya..diterapkanlah secara membabi buta.
Narcisstic Leader tak melihat bahwa different followers dan different situation membutuhkan different way of leading.
Saya katakan kita perlu revolusi pendidikan karena jika ingin pertumbuhan ekonomi terus di atas 7%, kita tak punya talent yang cukup saat ini.
Jika pertumbuhan tinggi tapi talent ga cukup, negara kita jadi tanah subur bagi talent dari luar...sejarah berlanjut, kita jadi doers terus..kuli.
Talent yang dibutuhkan adalah talent yang bisa jadi leader...di coach dan disponsori oleh leadernya, punya kemampuan bahasa Inggris fluently.
Orang-orang future leader ini seyogyanya mulai "mentas" saat usia masih muda. Perusahaan gunakan konsep menjadi leader adalah proses pembelajaran.
Semakin tinggi kebutuhan leadership yang dituntut dari seorang leaders, skills yang makin dibutuhkan adalah thinking skill and behavioral skill.
Saat ini kita punya "demographic bonus" 55 jt tenaga kerja usia <39th. Kalau orang-orang ini tak banyak yang jadi leader, 20-30 thn lagi bonus ini hilang.
Lah ini kok jd "ngultwit" ya? hehe...Okay, what i wanna say actually ada beberapa hal #pikiran
1. Bagi para pengusaha, pihak perusahaan, beri lahan subur pada young leader untuk mulai "mentas", dan coach mereka. #pikiran
2. Buat orang-orang yg secara struktural or fungsional sekarang ini adalah leaders, tekadkan bahwa sukses tak lengkap tanpa hasilkan leaders baru. #pikiran
3. Buat para existing leaders tersebut, menghasilkan leaders baru artinya mengajar, meng-coach, dan mensponsori para new leaders tersebut. #pikiran
4. Buat para future leaders yang sedang memulai karirnya, yang dibutuhkan untuk sustainable moving up adalah proses pembelajaran. #pikiran
5. Bagi para pemulai karir tersebut, fast tracker tanpa ilmu adalah semu..kelihatan keren sebentar, habis itu kalah saing. #pikiran
6. Bagi para future leaders yang sekarang sedang sekolah, belajar dari alam, atau dari mana pun, mulailah belajar dari me-lead diri anda. #pikiran
7. Bagi para new dreamers tersebut, tekadkan untuk menjadi lokomotif Indonesia masa depan, leading in a global world. #pikiran
8. That's it! kultwitnya #pikiran yg singkat aja...
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Motivasi
Click Here! Another Tweets: Leaders Hebat
Rentang waktu untuk "Leader" saat ini harusnya lebih lama...Start early, and retire late..say from 30 - 65. Jadi ada 35 tahun produktifitas.
Jangan takut untuk menjadikan "leader" di usia muda. Pengalaman penting, tapi lebih penting lagi proses pembelajaran.
Kalau untuk capai Director level butuh umur 47 th (rata-rata di Indonesia menurut Hay Group) dan umur 55 sudah pensiun, berarti cuma ada rentang 8 th.
Perusahaan mengalami kelangkaan talent yang mumpuni kalau usia mentas telat dan usia pensiun prematur, sementara attrition rate >10%.
Rentang waktu jd leader yang singkat ini bikin kemampuan leader untuk belajar sedikit sekali...sehingga lahir Narcisstic Leadership.
Karena waktu pembelajaran singkat, Narcisstic leader hanya akan percaya pada cara dia memimpin sebelumnya..diterapkanlah secara membabi buta.
Narcisstic Leader tak melihat bahwa different followers dan different situation membutuhkan different way of leading.
Saya katakan kita perlu revolusi pendidikan karena jika ingin pertumbuhan ekonomi terus di atas 7%, kita tak punya talent yang cukup saat ini.
Jika pertumbuhan tinggi tapi talent ga cukup, negara kita jadi tanah subur bagi talent dari luar...sejarah berlanjut, kita jadi doers terus..kuli.
Talent yang dibutuhkan adalah talent yang bisa jadi leader...di coach dan disponsori oleh leadernya, punya kemampuan bahasa Inggris fluently.
Orang-orang future leader ini seyogyanya mulai "mentas" saat usia masih muda. Perusahaan gunakan konsep menjadi leader adalah proses pembelajaran.
Semakin tinggi kebutuhan leadership yang dituntut dari seorang leaders, skills yang makin dibutuhkan adalah thinking skill and behavioral skill.
Saat ini kita punya "demographic bonus" 55 jt tenaga kerja usia <39th. Kalau orang-orang ini tak banyak yang jadi leader, 20-30 thn lagi bonus ini hilang.
Lah ini kok jd "ngultwit" ya? hehe...Okay, what i wanna say actually ada beberapa hal #pikiran
1. Bagi para pengusaha, pihak perusahaan, beri lahan subur pada young leader untuk mulai "mentas", dan coach mereka. #pikiran
2. Buat orang-orang yg secara struktural or fungsional sekarang ini adalah leaders, tekadkan bahwa sukses tak lengkap tanpa hasilkan leaders baru. #pikiran
3. Buat para existing leaders tersebut, menghasilkan leaders baru artinya mengajar, meng-coach, dan mensponsori para new leaders tersebut. #pikiran
4. Buat para future leaders yang sedang memulai karirnya, yang dibutuhkan untuk sustainable moving up adalah proses pembelajaran. #pikiran
5. Bagi para pemulai karir tersebut, fast tracker tanpa ilmu adalah semu..kelihatan keren sebentar, habis itu kalah saing. #pikiran
6. Bagi para future leaders yang sekarang sedang sekolah, belajar dari alam, atau dari mana pun, mulailah belajar dari me-lead diri anda. #pikiran
7. Bagi para new dreamers tersebut, tekadkan untuk menjadi lokomotif Indonesia masa depan, leading in a global world. #pikiran
8. That's it! kultwitnya #pikiran yg singkat aja...
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Motivasi
Click Here! Another Tweets: Leaders Hebat
Tuesday, October 9, 2012
Motivasi
1. Ah, malam masih muda...mungkin ada gunanya kalau obrol-obrol soal motivasi #Mot
2. Menurut teori seseorang bisa termotivasi karena dua hal, tangible (ada bentuknya, uang misalnya), dan intangible (seperti inspirasi). #Mot
3. Berbagai ahli juga mengeluarkan berbagai teori motivasi. Maslow misalnya terkenal dengan hirarki kebutuhannya. #Mot
4. Lalu ada lagi ahli seperti McClelland dengan "acquired needs" dan Herzberg dengan "Two-Factors" nya. #Mot
5. Kita bicara teori itu nanti kalau ada yang tanya saja ya...saya ingin sharing tentang pengalaman praktikal saja. #Mot
6. Cerita motivasi yang saya ingin share adalah (1) bagaimana memotivasi diri, & (2) bagaimana memotivasi orang lain (terutama dalam perusahaan). #Mot
7. Apa yang bisa dilakukan untuk memotivasi diri? apa yang bisa dilakukan ketika motivasi kita menurun atau bahkan hilang? #Mot
8. Tentu tiap orang punya caranya sendiri. Kalau saya, motivasi diri saya ada pada prinsip "gelas saya masih setengah penuh" perlu diisi terus. #Mot
9. Saya memotivasi diri dengan keinginan untuk "learning"...karena mengisi "gelas yang 1/2 penuh" akan merupakan proses belajar yang mengasyikkan. #Mot
10. Saya selalu berupaya punya banyak "mimpi", ..tujuan yang ingin dicapai, sehingga punya banyak "gelas 1/2 penuh" yang harus diisi. #Mot
11. Tak selalu gelas2x 1/2 penuh itu bisa saya penuhi...tapi kalau lelah mengisi di satu gelas, gelas yang lain masih banyak. #Mot
12. Dan karena "mengisi gelas 1/2 penuh" saya anggap sebagai proses belajar, tak pernah bosan saya mengisi gelas2x tersebut. #Mot
13. Tambahan lagi, dengan menganggap mengisi gelas 1/2 penuh adalah proses belajar, saya jadi tambah ilmu dan pengalaman. #Mot
14. Pernahkan saya kehilangan motivasi? hmm. menurun tentu pernah, tapi hilang? tak lah..."mengisi gelas dengan belajar" itu mengayikkan. #Mot
15. Karena menjalani kehidupan itu proses belajar (dan kemudian saya temukan juga sebagai proses ibadah), motivasi untuk hidup tak susah2x amat . #Mot
16. Dengan "belajar" sebagai dasar untuk memotivasi diri, kegagalan bukanlah monster yang akan menurunkan atau menghilangkan motivasi. #Mot
17. Konsepnya jadi gini, misalnya: "Saya termotivasi untuk dapat uang", pada saya jadi "saya termotivasi untuk belajar dapat uang". Ada proses di situ. #Mot
18. Gimana kalo "gelas2 yang 1/2 penuh" itu habis? "bikin gelas2 baru", itu standar...tapi kalau "belajar bikin gelas2x baru?" jadi asyik! #Mot
19. Gelas2 saya hancur ketika saya harus pakai kursi roda 26 th yang lalu. Tak ada motivasi sama sekali kala itu. Tapi belajar adalah proses kontinuum, #Mot
20. Belajar termasuk "kehilangan gelas" dan "belajar mencari gelas baru". Itu yang bedain motivasi berdasar tujuan saja or berdasar pembelajaran. #Mot
21. Hahaha... ini kultwit ganti judul jadi "Gelas-Gelas Kaca" aja ya! Kenapa motivasi ini jadi urusan gelas? Yaa, begini lah ngalirnya. #Mot
22. Kalau saya sih tidak mau membiarkan motivasi saya cuma berdasar "mencapai tujuan" saja. Suka hilang kalo tak ada proses belajarnya. #Mot
23. Begitulah..kala sekolah, motivasi saya yang utama adalah mendapatkan pembelajaran yang sebanyak2xnya...nilai mah output saja. #Mot
24. Kala cari kerja, motivasi saya adalah cari tempat kerja yang proses pembelajaran saya tidak pernah hilang. Uang dan posisi adalah output. #Mot
25. Kuncinya "Can you grow on your learning process"..Nah, motivasi untuk belajar melahirkan growth, growth akan hasilkan output yang baik. #Mot
26. Kalau tak dapat output yang baik, tapi dapat growth dari proses belajarnya, termotivasi lagi untuk ngisi gelas2 1/2 penuh yang baru. #Mot
27. Saat ini, motivasi diri saya berkembang jadi "belajar untuk dapat ada gunanya buat orang lain". Asik juga! #Mot
28. Dalam bekerja, saya termotivasi sekali untuk belajar bisa hasilkan banyak leaders baru. #Mot
29. Sekarang bicara gimana memotivasi orang lain ya...katanya kan "leaders energize others".. #Mot
30. Motivate others bisa tiga arah...motivate followers, motivate leaders, and motivate peers. #Mot
31. Motivation factors top down (kepada followers) yang paling purba dan masih berlaku sampai sekarang adalah reward dan punishment. #Mot
32. Tapi dengan semakin berperannya serta semakin "powerful" nya followers, reward & punishment yang tangible saja seringkali tak cukup. #Mot
33. Kalau cuma rewards, followers akan selalu merasa tidak cukup, dan punishment berujung pada protes dan menurunnya motivasi. #Mot
34. Dan pertanyaannya tentang motivasi followers sekarang bergeser ke arah "how followers can be motivated to do 'extra miles' in work" #Mot
35. Di strategic management, ada istilah Organizational Citizenship Behavior (OCB), yaitu workforce yang kerja beyond basic requirement. #Mot
36. Perusahaan berlomba2x untuk dapat menghasilkan OCB ini (nanti kita kultwitkan). Motivasi apa yang bikin mereka bisa OCB. #Mot
37. Saya berpegang pada tiga hal dalam memotivasi followers. (1) Always show respect, (2) Teach purpose, dan (3) Give accountability. #Mot
38. Showing respect adalah motivation factors yang sakti...followers butuh didengar, dihargai prinsip/idenya, dan diberikan kesempatan. #Mot
39. Teach purpose adalah motivation factor yang penting..buat followers merasa learning adalah proses untuk grow. #Mot
40. Kala meminta mereka melakukan sesuatu, Communicate the “why’s” along with the “what’s” & the “when’s”. How nya biarkan mereka berpikir. #Mot
41. Ketika "Giving Responsibility/Accountability", sampaikan ekspektasi (pygmalion effect), authority, dan "makes the first mistake". #Mot
42. Oh iya, satu lagi selain 3 faktor motivasi tadi...yaitu, "Show That You Care". Sekarang ini "leading with the heart" makin perlu. #Mot
43. Ke peers, keempat motivation strategy tersebut juga berlaku. Ke atasan, selain giving accountability, juga berlaku..+influencing . #Mot
44. Begitulah yang saya tahu dan yang saya bisa share, seperti biasa, kalau bermanfaat, silakan diambil, kalau tidak, cuekin aja. #Mot
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Revolusi Pendidikan
Click Here! Another Tweets: Sales
Subscribe to:
Posts (Atom)