Friday, July 27, 2012

Learning


1. In the mood to discuss about #learning tonight...

2. So many theories, concepts, and approaches regarding organizational, corporate, and individual #learning...

3. I'd like just to share the things based on my experience on both organizational and individual #learning

4. Let's start with basic question: Why there are some companies and individuals get success from #learning activities, and some are not?

5. And the other questions, what should we do (individual and organizational/corporation) to get the maximum benefit from #learning

6. Nah, sekarang kita coba lihat, apa sih sebenernya yang ingin didapat dari sebuah #learning proses? It is Knowledge..pengetahuan.

7. Ada 2 tipe knowledge, 1st adalah explisit knowledge, yang biasa di #learning kan dengan buku, sekolah..bisa diartikulasikan & disimpan di media.

8. Yang ke-2, diperkenalkan Polanyi tahun 1958, dan dipopulerkan oleh dua orang Jepang Nonaka dan Takeuchi. Knowledge ini disebut Tacit. #learning

9. Tacit knowledge ini yg asik...ini seringkali disebut "Know How"..sesuatu yg tdk bisa cm dipelajari di buku or di sekolah. #learning

10. Tacit knowledge ini adalah "ilmu" yang dipunyai oleh salesman asuransi, yang jualannya baru bermanfaat kalo yang beli kena musibah :). #learning

11. Tacit knowledge ini adalah "ilmu" yang dimiliki para engineer kawakan yang tau mesin rusak dengan hanya mendengarkan bunyinya. #learning

12. Saya biasa menggambarkan tacit dengan cerita pergi memancing dengan kakek saya diwaktu kecil ketika saya pulang kampung. #learning

13. Biasanya, beliau diam sejenak begitu kita sampai di sungai, lalu menunjuk, kita memancing di sana. #learning

14. Sebagai orang yang selalu "melawan" dari kecil, biasanya saya bilang ke beliau "kenapa nggak mancing di sebelah yang lain?" #learning

15. Biasanya, kalo ikuti kemauan saya, kami akan pulang tanpa ikan..sementara kalau ikuti kakek saya, kami pulang dengan banyak ikan. #learning

16. Karena, kakek saya, dengan pengalaman memancingnya, dapat dengan cepat mnerjemahkan elemen di tempat itu menjadi lokasi yang banyak ikannya. #learning

17. "Ilmu" kakek saya tersebut adalah Tacit Knowledge. A "know how", kumpulan dari puluhan tahun pengalaman dan experimen. #learning

18. Dalam management, tacit knowledge ini yang akan membedakan kemampuan individual dan korporasi dengan yang lain. #learning

19. Semakin banyak akumulasi tacit knowledge dalam individual dan organisational, semakin hebat pula orang dan organisasi tersebut. #learning

20. Problemnya, bagaimana mengumpulkan tacit knowledge tadi dan mentransfernya ke human resources yang lain? #learning

21. Berbagai teori dan pendekatan pun muncul. Ada organizational learning, ada knowledge management, ada Fifth diciplines. #learning

22. Let's skip that theory yang bisa di google & di wikipediakan. Saya coba bahas berdasar pengalaman & praktek yang saya tahu saja. #learning

23. Pertanyaan dasar kembali: Bagaimana menciptakan learning organization? yang mampu menjadikan learning adalah budaya?. #learning

24. In my 16th years with GE, saya lihat GE & orang-orangnya bangga benar jadi learning company. Walaupun sering dicela "kapan pintarnya?". #learning

25. This is the first step. Awareness dan mentality bahwa learning is asik..is good..is cool. Bukan berarti learning itu geblek. #learning

26. Kami dicekoki dari dulu, bahwa we have to learn from anybody, anywhere, anytime. Ini adalah sikap mental. #learning

27. Bahaya datang jika seseorang or organisasi pintar, sukses, maju, & sudah lama berkecimpung di bidangnya, mereka merasa tidak perlu lagi #learning

28. Ini yang dibangun dahulu. Boss bisa senang dan berani belajar dari bawahannya. Perusahaan besar belajar dari yang kecil, dst. #learning

29. Saya kaget sekali ketika satu hari Jack Welch bilang kita mau belajar tentang inventory manajemen dari Toyota. Lo kok dari Toyota? #learning

30. Jack waktu itu bilang. Toyota saat itu adalah the best in inventory management..ya sudah, ketuk pintunya dan belajar dari mereka. #learning

31. Intinya, jangan buang banyak waktu mencari tempat belajar..jangan pedulikan banyak proses, pick up the best in class, and learn! #learning

32. Best in class adalah akumulasi tacit dari pengalaman dan experimen...kita belajar tacit knowledge dari orang yang sudah melewatinya. #learning

33. Nah, tidak selalu perusahaan best in class itu adalah perusahaan besar..Nah lo, mau ga belajar sama mereka? #learning

34. Sama seperti mau belajar menyapu yang canggih, cepat dan efisien, belajarlah dari tukang sapu jalanan. #learning

35. GE mengenalkan istilah "Best Practices" tahun 80-an. Belajar, dan mengajarkan tacit..tukaran "ilmu", baik individu or oganisasi. #learning

36. Lah, ntar rahasianya saling ketahuan dong? Ndak juga...ini indahnya...dalam implementasinya, tacit akan mengalami transformasi. #learning

37. Semakin sering di experimenkan, tacit ini akan menemukan bentuk baru yang sesuai dengan kebutuhan..dan jadi competitif advantage. #learning

38. Problem di banyak company, ribet nyari source tacitnya..analisis ini itu, sewa ini itu, pas implementasi, cuma lip service aja. #learning

39. Sehingga, tacit tersebut tidak melembaga, tidak menemukan bentuk baru yang jadi keunggulan unik. #learning

40. Padahal, tacit knowledge baru jadi keunggulan kalau dipraktekkan, dan learn from success and failure nya. #learning

41. Banyak orang, atau organisasi, mau belajar, tapi takut ga berhasil...yeee, kegagalan adalah bagian dari proses belajar lagi. #learning

42. Creating learning organization adalah creating as many as possible individual yang continuously #learning

43. Kagak bisa tuh, learning organization muncul kalo ga jadi budaya...ga bisa cuma hasil seminar, pelatihan, tapi ga dipraktekkin. #learning

44. Mau pake knowledge managemen yang pake sistem IT, e-learning pun, kalau ga jadi budaya belajar, jadinya cuma asal lulus aja. #learning

45. Jadinya cuma seperti explisit knowledge, seperti orang yang sekolah agar dapat ijazah doang. #learning

46. Selain belajar dari luar, tacit knowledge ditularkan juga di dalam organisasi dengan sistem mentoring, "Buddy systems". #learning

47. Nah, ini ada soal mindset lagi. Seseorang yang sudah punya tacit, harus mau dan berani ngajarin juniornya. Budaya mengajar. #learning

48. Jangan takut ilmunya akan jadi ilang..malah nambah lagi begitu proses transfer tacit knowledge dilakukan dengan benar. #learning

49. Because, basically, when we are teaching, we are learning! #learning

50. Buang jauh-jauh prinsip guru silat yang punya 10 jurus & cuma mau ngajarin 9 jurus.(jurus ke-10 disimpen kalo2x si murid ngelawan). #learning

52. Ya elah, kalo si murid belajar 9 jurus, dia tinggal ciptain aja jurus ke-10, 11, 12, dst untuk ngelawan gurunya.. hehe. #learning

53. Teach and learn from your processes ..that will make you better! #learning

54. Tambahan, a good leader will become better when their "follower" jd hebat akibat ajaran dr dia. #learning

55. So, aware, have mentality of learning is good, teach, and have mentality of teaching is another process of #learning

56. Another important factor from #learning adalah, learning mean appreciate differences, and convert that differences into new knowledge

57. So, how can we become better if we are not respect and appreciate other people opinion? #learning

58. Dalam #learning, musyawarah untuk mufakat malah menjadikan kita tumpul untuk mempelajari hal2x baru.

59. A #learning Co become good & successful 'cause they respect differences, treat it as learning process, and convert it into new knowlege

60. Buat yang mau #learning, terutama anak2x muda, find your mentor...minta diajarkan tacit mereka. Cari cara untuk belajar dari mereka.

61. New organization (mau organisasi apa pun), bangun mental model bahwa #learning adalah budaya, dan belajar dari mana saja.

62. One of metoda ampuh dalam #learning tacit adalah dengan Workout!. Semua orang yang terlibat dalam suatu issue duduk satu meja, tak peduli pangkatnya

63. Balik lagi ke lagu lama...perlu boundarylessness kan? birokrasi menghambat proses #learning..apalagi untuk jadi learning organization

64. Nonaka & Takeuchi, memperkenalkan konsep knowledge management dengan istilah "BA". Reshe tu orang, namanya cuma "ba" gitu aja. #learning

65. Menurut mereka, tacit pertama2x di sosialisasikan, lalu di externalkan supaya jadi explicit knowlege..bisa dipelajari dengan media. #learning

66. Trus abis itu di internalisasikan, disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, dan diexperimenkan..abis itu jadilah dia Tacit baru. #learning

67. Sama aja sih dengan proses yang tadi saya uraikan. Aware untuk selalu belajar, trus belajar, Implementasikan, dan jadikan ilmu baru. #learning

68. Mungkin kalo nonaka & takeuci ngasih nama itu "Ba", gue kasih nama aja "Ta" atau "Sa" ya..hehe..intermezzo. #learning

69. Trus gimana kalo di tempat kita ga ada yang punya tacit tersebut? nah..ini balik lagi ke kaset rusak: "#Learning is individual responsibility".

70. Sesungguhnya, inilah yang membedakan organization. Successul organization push beyond their limit to do #learning

71. #Learning organization orang2xnya lapar terhadap knowledge, dan mereka ga cepat puas atau menjadi jumawa ketika tahu sesuatu

70. Coba lihat perusahaan2x sukses itu, pasti mereka menuliskan #learning sebagai salah satu value utama mereka.

72. Leadersnya happy to teach, to become coaches, mentors...Followersnya hungry to #learning, and systemnya mendukung proses pembelajaran.

73. #learning organisasion or individual juga tak takut atau anti dengan teknologi baru. "I dont beleive in computer"..waduuh...ga bisa tuh!

74. Ketakutan pada teknologi baru yang sudah jelas2x berguna pada dasarnya adalah manifestasi dari mentalitas tak mau #learning, dan jumawa

75. Begitulah, teman2x...that's my sharing (and #learning) tonight...semoga ada manfaatnya. Nite nite! :)



Click Here! Another Tweets: GE in Indonesia


Click Here! Another Tweets: Ibuku



Tuesday, July 17, 2012

GE In Indonesia

1. Saya ingin sedikit bercerita, tentang perjalanan kami, GE di Indonesia, dalam dua tahun terakhir. ‪#GEinInd‬

2. Cerita yang sebenarnya adalah "Dapur" kami..tapi saya ingin mengajak teman2x lain untuk berbagi cita2x agar bisa berbuat untuk Indonesia. ‪#GEinInd‬

3. Bukan berarti yang kami lakukan adalah yang terbaik, kami masih tetap belajar..hanya saja saya yakin berbagi impian dapat menelurkan banyak ide. ‪#GEinInd‬

4. Semua cerita ini berawal di medio 2010, ketika GE menyadari bahwa "to globalize the business, we have to globalize the brain". ‪#GEinInd‬

5. Juga kami sadari bahwa, "The more global the world, the more local capability matters". ‪#GEinInd‬

6. Kesadaran tanpa aksi adalah keragu-raguan..karena itu, dengan GE membuat GE Global Growth & Operation (GGO) berpusat di Hongkong. ‪#GEinInd‬

7. Organisasi ini bertugas menakhodai upaya GE untuk menjalankan bisnis nya di luar USA. Singkatnya, untuk grow the global business. ‪#GEinInd‬

8. Kenapa malah kantor pusatnya di Hongkong? banyak perdebatan, tapi GE putuskan bahwa Hong Kong memiliki kelebihan sebagai hub untuk bisnis global. ‪#GEinInd‬

9. Langkah ini menarik, sbg studi strategic management, membuat globalisasi bisnis dgn basis di luar USA. ‪#GEinInd‬

10. Rumusan sederhana untuk mengukur kekuatan bisnis global : Product Competitiveness VS National Responsiveness. ‪#GEinInd‬

11. National Responsiveness adalah kemampuan company melayani customernya di negara yang bersangkutan. Faster, Cheaper, Better. ‪#GEinInd‬

12. Perusahaan yang hanya jadi equipment supplier sukar memiliki national responsiveness yang kuat. Harus menjelma jadi business partner. ‪#GEinInd‬

13. Di Indonesia, proses memperkuat national responsiveness ini kami mulai dengan memperbanyak local leaders. ‪#GEinInd‬

14. Kita harus yakin dan belajar bahwa orang Indonesia lah yang harusnya jago tentang menangani bisnis di Indonesia. ‪#GEinInd‬

15. Kalau orangnya belum ada, ok, we can have orang asing dulu, tapi hanya sementara, dan harus terjadi knowledge transfer. ‪#GEinInd‬

16. Di akhir 2010, kami memulai langkah dengan pertanyaan unik "apa yang akan membuat kita bangga sebagai orang Indonesia yang kerja di GE? ‪#GEinInd‬

17. Lho, kenapa pertanyaannya malah begitu? bukan berapa target % growth yang mau dicapai, atau $ yang mau dihasilkan? ‪#GEinInd‬

18. Jawabannya simple : Kami butuh identitas. Kalau tidak bisa menjawab pertanyaan tadi, kami hanyalah robot kepanjangan tangan orang lain. ‪#GEinInd‬

19. Kami butuh mimpi yang mempersatukan team, dan membuat kita punya kebanggaan. Bukan hanya jadi buruh. ‪#GEinInd‬

20. Begitulah, Kami mencoba untuk sadar, bahwa walaupun kami adalah pegawai perusahaan asing, Merah Putihnya tetep harus di depan. ‪#GEinInd‬

21. Kami sampai pada kesimpulan : Tiga hal yang harus dikontribusikan ke Indonesia: Teknologi Baru, Solusi Spesifik, & Pengembangan Talent. ‪#GEinInd‬

22. Kalau aktifitas kami di Indonesia bisa memberikan tiga hal tersebut, kami boleh tersenyum...ada yang kita hasilkan. Sesedikit apa pun. ‪#GEinInd‬

23. Uniknya, hal tersebut menjadi mimpi & visi kami. Ada keberanian untuk berbeda pendapat & mengusulkan, apa yang sebaiknya dilakukan. ‪#GEinInd‬

24. Ada semangat lain utk bekerja..agar ada kontribusinya pada Indonesia. ‪#GEinInd‬

25. Begitulah...berbagai ide muncul, meningkatkan bisnis, tapi sekaligus ada gunanya buat Indonesia. ‪#GEinInd‬

26. Membawa teknologi ke pedesaan, mengembangkan jualan alat plus meningkatkan kemampuan servis customer, mendidik orang Indonesia. ‪#GEinInd‬

27. Yang menarik mungkin keinginan untuk mendidik local talent. Tidak cuma talent GE, tapi juga talent di customer, Gov't, dll. ‪#GEinInd‬

28. Kami antusias. Biar seperti kaset rusak yang memutar lagu itu2x trus, kami tidak bosan mencoba sharing dengan siapapun, terutama generasi muda. ‪#GEinInd‬

28. Dengan customer2x utama, kami coba membangun "institusi" pendidikan yang mendidik lokal talent. ‪#GEinInd‬

29. Dengan lembaga pendidikan, kami mencoba membuat riset bersama yang melibatkan ahli2x lokal. ‪#GEinInd‬

30. Dengan lembaga lain, kami coba berkontribusi lewat event. Seperti acara "Menjadi Indonesia" dengan Tempo Institute. ‪#GEinInd‬

31. Tujuannya cuma satu. Makin banyak orang Indonesia yang capabilitasnya diakui perusahaan, makin banyak investasi akan dialirkan. ‪#GEinInd‬

32. Dan jangan lupa, karena GE adalah Multinational Company, negara2x tempat GE beroperasi bersaing untuk mendapatkan investasi tersebut. ‪#GEinInd‬

33. Kami berkutat dengan kenyataan ini: Ingin mengembangkan Indonesia sebagai tempat investasi VS. kenyataan Indonesia belum kompetitif di dunia global. ‪#GEinInd‬

34. Benar, Indonesia adalah pasar yang besar, tapi kalau bisa di "serve" cheaper & faster dari negara lain, investasi mengalir ke negara tersebut. ‪#GEinInd‬

35. Kita ingat kan, bahwa dalam globalisasi sentra produksi dan pasar tidak selalu harus sama. ‪#GEinInd‬

36. Buat saya, yang penting sekali adalah: perusahaan harus punya kontribusi terhadap pendidikan local talent. Bukan hanya lewat CSR. ‪#GEinInd‬

37. Ini penting. Karena education will create shopistication of demand, which will impact innovation and creativity. ‪#GEinInd‬

38. Market dengan shopisticated demand akan lebih besar daripada market for commodity. Walaupun penduduknya lebih sedikit. ‪#GEinInd‬

39. Saya ingin mengajak teman2x di berbagai perusahaan untuk membuat makin banyak aktifitas untuk mengembangkan local talent Ind. ‪#GEinInd‬

40. Local talent capability ini lah, yang pada akhirnya akan membawa Indonesia menjadi lebih kompetitif di dunia global. ‪#GEinInd‬

41. That's it..sedikit cerita tentang apa yang ingin kami capai. Perjalanan masih panjang..tapi usaha tidak boleh kalah dengan pesimisme. ‪#GEinInd‬



Click Here! Another Tweets: Jack Welch


Click Here! Another Tweets: Ibuku



Thursday, July 12, 2012

Ibuku


1. Selama ini saya banyak bicara tentang ayah saya, yang menjadi contoh pejuang bagi saya. Kali ini saya ingin cerita tentang ‪#ibuku‬

2. ‪#ibuku‬ memilih jalan "accepting", bukan "grow" dalam hidupnya. Beliau teach me how to "accept". Suatu konsep yang tak kalah dahsyatnya.

3. Saya pernah bertanya, kenapa ‪#ibuku‬ tak pernah mengeluh menjadi ibu rumah tangga. Jawabannya simple, "To love is to give, Nak". Katanya.

4. Memilih untuk "menerima" apa yang dihadapi dalam hidup memerlukan kekuatan teguh hati dan mencintai yang penuh. ‪#ibuku‬

5. Akhirnya saya sadari, ternyata dengan "menerima", ‪#ibuku‬ menjadi air sungai, yang justru membuat saya bisa mengalir & mencapai hal yang saya inginkan.

6. Seperti ilmu silat, jika pengajaran ayah saya adalah kekuatan bumi--tumbuh, ajaran ‪#ibuku‬ adalah kekuatan air, mengalir dan menghantar

7. Ajaran "Grow" ayah adalah "menyerang" tak kenal menyerah, ajaran "Accept" ‪#ibuku‬ adalah "bertahan" dengan mengelakkan kekuatan lawan

8. Saat menjalani masa kursi roda saya pertama kali, ‪#ibuku‬ hanya menasehati, "tenang saja Nak, masih banyak yang masih bisa dinikmati kan?"

9. Tak pernah sekalipun ‪#ibuku‬ tak tersenyum pada saya ketika susah menghadapi saya. Matanya memancarkan keyakinan, bahwa saya bisa mengatasinya.

10. Rasanya pygmalion efek pertama yang saya dapatkan adalah dari ‪#ibuku‬. "You can pass this, Nak". Keyakinannya pada saya membuat saya kuat!

11. Kalau Ayah saya selalu bilang, "kuatkan dirimu, Nak..terus gapai mimpimu", Maka ‪#ibuku‬ akan tersenyum :"Jalani saja Nak, saya yakin kamu kuat"

12. ‪#ibuku‬, dengan kekuatan cintanya bahwa "to love is to give", mengajarkan saya bahwa "kepasrahan" itu kuat, bukan lemah.

13. Kepasrahan, bukanlah menerima & menunggu. Kepasrahan adalah menjalani usaha sepenuhnya dan percaya bahwa hasil akhir milik Tuhan. ‪#ibuku‬

15. Kalau hasil akhir tidak seperti yang saya inginkan, ‪#ibuku‬ biasanya komentar "lho, tidakkah kamu bersyukur sudah bisa menjalani usahanya?"

16. Akhirnya saya mengerti bahwa "menjalani usaha" itu adalah area yang luar biasa, kerena itu adalah area yang bisa dipelajari ulang & dimprove. ‪#ibuku‬

17. Dalam leadership, pengajaran ‪#ibuku‬ adalah listening skill...developing people, satisfying customer, create opportunity start with listening

18. Kadang saya jadi berpikir. Ajaran "Grow" Ayah adalah being competitive, dan ajaran "Accepting" ‪#ibuku‬ adalah managing people

19. Untuk mendevelop people, lead the people, leaders harus bisa seperti air..menghantar, mengalirkan, bukan menguasai...‪#ibuku‬

20. Seperti "There are two ways to spread the light, being a candle or a mirror who reflect it" pengajaran ‪#ibuku‬ adalah untuk jadi mirror.

21. Lead the people adalah mengalirkan capability mereka, menghantarkan kekuatan mereka untuk tumbuh. ‪#ibuku‬

22. Lead the people adalah menjadikan leader seperti kaca, yang menyadarkan bahwa follower punya cahaya untuk dipancarkan. ‪#ibuku‬

22. Lead the people, bukanlah memaksa mereka mejadi seperti leader. Tapi membantu mereka bersinar. ‪#ibuku‬

23. ‪#ibuku‬ tidak pernah menyuruh saya untuk menjadi seperti dia, dia mengalirkan saya menemukan kekuatan saya sendri. Air. Kaca.

24. Ya! Ayah saya mengajarkan saya untuk lead yourself, being a candle. ‪#ibuku‬ mengajarkan saya to lead the people, being a mirror

24. "Grow" adalah bersaing, attack. "Accepting" adalah listening, menunjukkan jalan, menghantar. ‪#ibuku‬

25. Tanpa sadar, saya ternyata berhutang pelajaran leadership yang sangat dahsyat pada ‪#ibuku‬.

26. "Nak, apa yang kau takutkan? jalani saya..ini jalan2xnya. Pilihlah. Aku di sini. Kutemani". Rasanya itulah yang selalu disampaikan ‪#ibuku‬

27. Tahun pertama saya sakit, ‪#ibuku‬ tadi pernah lelah menemani. Di rumah sakit, di setiap tempat berobat, di Bogor...

28. Tak pernah senyumnya lenyap. Walaupun saya tau betapa perih hatinya. Tapi mungkin saya tidak jadi kuat kalau saya lihat dia sedih. ‪#ibuku‬

29. Oleh karena itu, leader tidak boleh memancarkan pesismisme. Seberapa pun kesusahan yang dihadapi, dia harus memancarkan kekuatan. ‪#ibuku‬

30. Leader tidak tepat untuk cengeng dan merengek susah di hadapan followernya. Dia harus realistis, tapi optimisme tak boleh lenyap. ‪#ibuku‬

31. Karena optimisme itu menular, mengenergize, membangkitkan kepercayaan diri. ‪#ibuku‬

32. Hebat, ‪#ibuku‬ yang tidak bersekolah dan berasal dari kampung itu melahirkan konsep leadership tingkat tinggi. "Accepting" way itu kuncinya.

33. Malam ini jadi teringat semua ajaran ‪#ibuku‬ tersebut..yang seringkali "Tersembunyi", karena memang disampaikan lewat hati. lewat cinta.

32. Ayah dan ‪#ibuku‬, dua orang dari kampung dan tak berijazah, telah jauh menjadi doktor kehidupan sebelum saya. Mereka adalah guru saya sesungguhnya.

33. Begitulah sharing saya malam ini. Tentang leadership ajaran ayah dan ‪#ibuku‬: Tanah dan Air. Lilin dan Cermin. Salam!



Click Here! Another Post: Jack Welch


Click Here! Another Post: Influence Tactics