Tuesday, July 17, 2012

GE In Indonesia

1. Saya ingin sedikit bercerita, tentang perjalanan kami, GE di Indonesia, dalam dua tahun terakhir. ‪#GEinInd‬

2. Cerita yang sebenarnya adalah "Dapur" kami..tapi saya ingin mengajak teman2x lain untuk berbagi cita2x agar bisa berbuat untuk Indonesia. ‪#GEinInd‬

3. Bukan berarti yang kami lakukan adalah yang terbaik, kami masih tetap belajar..hanya saja saya yakin berbagi impian dapat menelurkan banyak ide. ‪#GEinInd‬

4. Semua cerita ini berawal di medio 2010, ketika GE menyadari bahwa "to globalize the business, we have to globalize the brain". ‪#GEinInd‬

5. Juga kami sadari bahwa, "The more global the world, the more local capability matters". ‪#GEinInd‬

6. Kesadaran tanpa aksi adalah keragu-raguan..karena itu, dengan GE membuat GE Global Growth & Operation (GGO) berpusat di Hongkong. ‪#GEinInd‬

7. Organisasi ini bertugas menakhodai upaya GE untuk menjalankan bisnis nya di luar USA. Singkatnya, untuk grow the global business. ‪#GEinInd‬

8. Kenapa malah kantor pusatnya di Hongkong? banyak perdebatan, tapi GE putuskan bahwa Hong Kong memiliki kelebihan sebagai hub untuk bisnis global. ‪#GEinInd‬

9. Langkah ini menarik, sbg studi strategic management, membuat globalisasi bisnis dgn basis di luar USA. ‪#GEinInd‬

10. Rumusan sederhana untuk mengukur kekuatan bisnis global : Product Competitiveness VS National Responsiveness. ‪#GEinInd‬

11. National Responsiveness adalah kemampuan company melayani customernya di negara yang bersangkutan. Faster, Cheaper, Better. ‪#GEinInd‬

12. Perusahaan yang hanya jadi equipment supplier sukar memiliki national responsiveness yang kuat. Harus menjelma jadi business partner. ‪#GEinInd‬

13. Di Indonesia, proses memperkuat national responsiveness ini kami mulai dengan memperbanyak local leaders. ‪#GEinInd‬

14. Kita harus yakin dan belajar bahwa orang Indonesia lah yang harusnya jago tentang menangani bisnis di Indonesia. ‪#GEinInd‬

15. Kalau orangnya belum ada, ok, we can have orang asing dulu, tapi hanya sementara, dan harus terjadi knowledge transfer. ‪#GEinInd‬

16. Di akhir 2010, kami memulai langkah dengan pertanyaan unik "apa yang akan membuat kita bangga sebagai orang Indonesia yang kerja di GE? ‪#GEinInd‬

17. Lho, kenapa pertanyaannya malah begitu? bukan berapa target % growth yang mau dicapai, atau $ yang mau dihasilkan? ‪#GEinInd‬

18. Jawabannya simple : Kami butuh identitas. Kalau tidak bisa menjawab pertanyaan tadi, kami hanyalah robot kepanjangan tangan orang lain. ‪#GEinInd‬

19. Kami butuh mimpi yang mempersatukan team, dan membuat kita punya kebanggaan. Bukan hanya jadi buruh. ‪#GEinInd‬

20. Begitulah, Kami mencoba untuk sadar, bahwa walaupun kami adalah pegawai perusahaan asing, Merah Putihnya tetep harus di depan. ‪#GEinInd‬

21. Kami sampai pada kesimpulan : Tiga hal yang harus dikontribusikan ke Indonesia: Teknologi Baru, Solusi Spesifik, & Pengembangan Talent. ‪#GEinInd‬

22. Kalau aktifitas kami di Indonesia bisa memberikan tiga hal tersebut, kami boleh tersenyum...ada yang kita hasilkan. Sesedikit apa pun. ‪#GEinInd‬

23. Uniknya, hal tersebut menjadi mimpi & visi kami. Ada keberanian untuk berbeda pendapat & mengusulkan, apa yang sebaiknya dilakukan. ‪#GEinInd‬

24. Ada semangat lain utk bekerja..agar ada kontribusinya pada Indonesia. ‪#GEinInd‬

25. Begitulah...berbagai ide muncul, meningkatkan bisnis, tapi sekaligus ada gunanya buat Indonesia. ‪#GEinInd‬

26. Membawa teknologi ke pedesaan, mengembangkan jualan alat plus meningkatkan kemampuan servis customer, mendidik orang Indonesia. ‪#GEinInd‬

27. Yang menarik mungkin keinginan untuk mendidik local talent. Tidak cuma talent GE, tapi juga talent di customer, Gov't, dll. ‪#GEinInd‬

28. Kami antusias. Biar seperti kaset rusak yang memutar lagu itu2x trus, kami tidak bosan mencoba sharing dengan siapapun, terutama generasi muda. ‪#GEinInd‬

28. Dengan customer2x utama, kami coba membangun "institusi" pendidikan yang mendidik lokal talent. ‪#GEinInd‬

29. Dengan lembaga pendidikan, kami mencoba membuat riset bersama yang melibatkan ahli2x lokal. ‪#GEinInd‬

30. Dengan lembaga lain, kami coba berkontribusi lewat event. Seperti acara "Menjadi Indonesia" dengan Tempo Institute. ‪#GEinInd‬

31. Tujuannya cuma satu. Makin banyak orang Indonesia yang capabilitasnya diakui perusahaan, makin banyak investasi akan dialirkan. ‪#GEinInd‬

32. Dan jangan lupa, karena GE adalah Multinational Company, negara2x tempat GE beroperasi bersaing untuk mendapatkan investasi tersebut. ‪#GEinInd‬

33. Kami berkutat dengan kenyataan ini: Ingin mengembangkan Indonesia sebagai tempat investasi VS. kenyataan Indonesia belum kompetitif di dunia global. ‪#GEinInd‬

34. Benar, Indonesia adalah pasar yang besar, tapi kalau bisa di "serve" cheaper & faster dari negara lain, investasi mengalir ke negara tersebut. ‪#GEinInd‬

35. Kita ingat kan, bahwa dalam globalisasi sentra produksi dan pasar tidak selalu harus sama. ‪#GEinInd‬

36. Buat saya, yang penting sekali adalah: perusahaan harus punya kontribusi terhadap pendidikan local talent. Bukan hanya lewat CSR. ‪#GEinInd‬

37. Ini penting. Karena education will create shopistication of demand, which will impact innovation and creativity. ‪#GEinInd‬

38. Market dengan shopisticated demand akan lebih besar daripada market for commodity. Walaupun penduduknya lebih sedikit. ‪#GEinInd‬

39. Saya ingin mengajak teman2x di berbagai perusahaan untuk membuat makin banyak aktifitas untuk mengembangkan local talent Ind. ‪#GEinInd‬

40. Local talent capability ini lah, yang pada akhirnya akan membawa Indonesia menjadi lebih kompetitif di dunia global. ‪#GEinInd‬

41. That's it..sedikit cerita tentang apa yang ingin kami capai. Perjalanan masih panjang..tapi usaha tidak boleh kalah dengan pesimisme. ‪#GEinInd‬



Click Here! Another Tweets: Jack Welch


Click Here! Another Tweets: Ibuku



No comments: