Friday, April 25, 2014

Ujian

1. Hari ini saya mendapat pertanyaan "kenapa saya tak bisa lepas dari masalah yang saya hadapi?"...pertanyaan ini membuat berefleksi. #Ujian

2. Saya tak punya "resep generik" terhadap pertanyaan tersebut, karena tiap orang punya masalahnya sendiri dan cara sendiri untuk menghadapinya. #Ujian

3. Hanya saja saya teringat beberapa episode "berat" yang hadir dalam hidup saya, dan mungkin saya bisa berbagi cerita tentang itu. #Ujian

4. Masalah hidup ini, seringkali hadir sebagai #Ujian bagi kita. Hanya orang yang "lulus ujian" akan "Naik Kelas" dalam tingkat keimanannya

5. Orang yang tak "lulus" #Ujian , akan terus berputar-putar dengan masalah yang sama.

6. Tanda "lulus" dari ujian adalah we become stronger and will face another new #Ujian. But doesn't mean life become always miserable

7. Setelah Episode "tak bisa berjalan lagi" di tahun 1987, I thought I can be easily deal with another #Ujian. I was totally wrong!!

8. Tahun 1994 I was diagnosed bahwa cancer lymphoma saya relaps! Reaksi pertama saya adalah "lari dari kenyataan". #Ujian

9. Saya tak mau menerima bahwa saya sakit cancer lagi. Saya deny semua realitas yang ada. Perlahan, saya mulai pesimistis. #Ujian

10. Kesalahan pertama dalam menghadapi #Ujian adalah denial reality and start to become pesimistis.

11. Padahal, untuk bisa menyelesaikan masalah dan #Ujian hidup, pesimistis bukanlah sebuah opsi.

12. Ketika pesimis mulai tumbuh, keyakinan diri, confidence, mulai menguap. #Ujian

13. Dan saya kemudian dihujani rasa takut...cairan infus kemoterapi itu, baru mau dipasang saja sudah membuat saya muntah. #Ujian

14. Reaksi berantai pesimis, loss confidence, takut...membuat hidup saya gelap...semua dimulai dari tak berani menghadapi kenyataan. #Ujian

15. Keberanian muncul saat saya diingatkan tentang Nabi Ibrahim, yang seumur hidupnya berhadapan dengan banyak kenyataan yang tidak dia inginkan. #Ujian

16. Nabi Ibrahim terus diberi #Ujian agar terus naik kelas, Ujian adalah bagian dari hidup. Ujian adalah kenyataan. Tak perlu dielakkan

17. Saya protes kepada Tuhan, "kalau #Ujian terus, kapan bisa hidup enaknya?". Udah ga bisa jalan, kemo, botak, C'mon God! teriak saya waktu itu.

18. I was wrong again...seperti juga #Ujian, kebahagiaan tiap orang tak sama...bahagia itu adanya dalam hati...dalam rasa.

19. Tak perlu sama seperti orang lain, agar bisa merasa bahagia.#Ujian

20. Then I started to fight. Facing reality, mengaku susah pada Tuhan, minta dikuatkan hati, dilapangkan pikiran. #Ujian

21. Seketika itu juga hal-hal yang tadinya biasa (keluarga, teman, obat, dokter, dsb) menjelma menjadi senjata dan bala bantuan untuk hadapi #Ujian

22. Tak ada #Ujian yang tak disiapkan bantuan oleh Tuhan. Masalahnya seringkali hati kita tertutup oleh rasa pesimis.

23. Ketika pesimistis dan ketakutan mulai diperangi, saat itulah kebahagian datang dalam bentuk-bentuk yang tak terpikirkan sebelumnya. #Ujian

24. Saat itulah kemoterapi dan mual-muntah bisa dihadapi sambil tertawa krena ada yang bawakan nasi padang + gulai babat! #Ujian

25. Saat itulah "diculik teman" untuk jalan-jalan ke mall bisa jadi obat kebosanan berbulan-bulan di RS, dan memberi rasa bahagia luar biasa. #Ujian

26. Saat itu pula memakai bandana untuk menutupi botak kemoterapi malah menjadi rasa "keren" dan confidence untuk cari kerja. #Ujian

27. Kebahagiaan ada di hati..dan didatangkan oleh Sang Pencipta. Hati yang "tertutup" pesimistis dan dengki tak tersentuh kebahagiaan. #Ujian

28. Lalu saya pernah kena #Ujian lagi saat kerja. Kali ini karir saya mandeg selama tiga tahun! Saya menyalahkan semua hal, semua orang..

29. Saya merasa saya jago, telah menjalankan semua teori kerja, telah belajar, telah ini dan itu...Saya tak terima karir saya mandeg. #Ujian

30. Then I was denying reality again...blaming others...Hati saya tertutup oleh Arogansi dan iri. I was wrong again! #Ujian

31. Saya merasa tak bahagia saat orang lain tak punya mobil & rumah, saya punya. Saat orang lain tak punya kerja dan uang, saya punya. #Ujian

32. Saya bermasalah dengan keinginan yang tak tercapai...dengan kenyataan yang tak sesuai..hati saya susah pada saat fisik saya tak susah. #Ujian

33. Saya lupa, bahwa #Ujian datang dengan bentuk yang berbeda-beda: ketakutan, kekurangan makanan, harta, teman, produktivitas

34. Kala arogansi dan iri menguasai hati, kita tak bisa berefleksi...dan oleh karena itu masalah tak bisa diurai dengan baik. #Ujian

35. Lihat kenyataanya, gali kelemahan dan kesalahan diri, serta buang semua arogansi...barulah masalah bisa dihadapi. #Ujian

36. Tak mau melihat dan menerima kenyataan hanya menghasilkan "blaming others"...yang menutup pintu untuk berpikir jernih. #Ujian

37. Arogansi dan Iri, menghasilkan pikiran "Saya yang benar, Saya telah melakukan semuanya". Masalah terus berputar-putar tak selesai. #Ujian

38. Kebahagiaan juga tak bisa singgah di hati yang arogan dan iri dengki. Walaupun segalanya telah dimiliki. #Ujian

39. Saya mulai hadapi masalah "karir mandeg" dengan bertanya tentang kekurangan saya ke orang yang paling tak saya sukai di kantor. #Ujian

40. Saya mencoba berefleksi. Melihat dan meng-acknowledge kesuksesan orang lain. Then I can learn a lot from that process. #Ujian

41. Begitulah, tak ada resep umum untuk memecahkan masalah tiap orang...karena tiap-tiap orang punya masalah dan cara berbahagiamya sendiri-sendiri. #Ujian

42. Dalam pembelajaran saya, elemen pesimistis, arogan, blaming, dan iri menjadi pagar tinggi untuk dapat keluar dari masalah. #Ujian

43. Semoga ada manfaatnya...selamat menempuh #Ujian yang akan selalu datang...dan memberi peluang pada kita untuk terus "Naik Kelas"



Click Here! Another Tweets: Kerja

Click Here! Another Tweets: Arie-Arfian


Friday, April 11, 2014

Kerja

1. Got a time to share...ingin ngomongin soal sederhana saja...tentang #kerja.  Tentang pemilu atau memilih siapa sudah banyak yang bicara

2. Pertanyaan sederhana, kenapa harus kerja, kerja apa yang baik, gimana cara kerja, kerja di mana enaknya, dst...pertanyaan umum tentang #kerja

3. Tentunya semua orang bermimpi untuk bisa "do what you love, love what you do"...tapi kadang jalan tak selalu mulus. #kerja

4. Saat lulus S1, saya ingin sekali jadi ilmuwan...kerja di lab, hasilkan temuan-temuan berguna...tapi ada tuntutan biaya yang tak kecil. #kerja

5. Mencari #kerja bermula dari sebuah keputusan tentang kapan dan kenapa. Saya memutuskan harus cepat kerja karena ingin punya uang sendiri

6. Ada sih kesempatan untuk santai dulu, cari yang cocok, dst...toh ada orang tua waktu itu yang dengan sukarela mau tetap menafkahi saya. #kerja

7. But I think harus ada titik awal...dan titik awal itu harus sekarang. Saya memutuskan #kerja agar mulai bertanggung jawab pada diri sendiri

8. Pastinya tak bisa semua biaya langsung tercover dengan uang pertama hasil #kerja...tapi kalau tak dimulai, kapan belajarnya?

9. Menunggu #kerja yang sesuai harapan dengan tak bekerja seakan memberikan excuse pada diri sendiri untuk memulai bertanggung jawab

10. Buat saya waktu itu, at least pertanyaan pertama terjawab sudah...kapan mulai #kerja nya? sekarang!

11. Habis lulus kuliah itu, saya mendefine #kerja sebagai ada aktifitas rutin, dan menghasilkan pendapatan yang rutin...

12. Saya butuh rutinitas #kerja itu saat awal...agar ada perubahan ritme kehidupan..agar ada proses pembelajaran baru

13. So, temukan jawabanmu sendiri, kapan harus #kerja, dan kenapa...baru first step bisa dilakukan...tanpa itu, kita bermimpi terus..

14. Mindset #kerja harus dibuat dari awal...profesional! selama duit upah diambil, do the best! harus itu! walau kerjaan tak menyenangkan

15. Mindset profesional itu penting untuk perjalanan #kerja selanjutnya.  Kalau kerja dimulai dengan malas-malasan & banyak excuse, ancur lah nanti

16. "Ah, gue ga bisa #kerja maksimal nih karena kerjaan gue ga enak, tempat kerja ga asik, boss gue belekan, dst" Selalu ada excuse untuk do the best

17. Mentalitas "excuse" itu lah yang bikin orang tak kuat berjuang, tak tahan banting, tak kreatif, dan tak maju-maju. ..#kerja

18. Sama dengan mentalitas "cepat berbahagia" karena tak mau bertanding lebih keras. #kerja memerlukan "Fire" dalam diri untuk bisa jadi lebih baik

19. "cepat berbahagia" tak apa...kalau tak menginginkan hidup seperti orang lain...kalau tak membandingkan hidup dengan hidup orang lain. #kerja

20. Yang ribet adalah "merasa sudah segini aja", tapi tak henti ngedumel karena ngerasa hidup tak adil.. #kerja

21. Berserah diri serta bersabar adalah proses yang aktif..bukan passive menerima tanpa berusaha. #kerja

22. Jangan takut memulai #kerja dari bawah, dengan pendapatan rendah...Karena selama distrategikan dengan baik, selalu ada jalan untuk bertumbuh

23. Saya memulai #kerja dengan goal 1) punya pendapatan sendiri, 2) bangun network, dan 3) belajar bekerja

24. Dan sadar bahwa untuk goal #kerja tersebut, akan ada "trade off" nya...uang tak cukup, tak trendy, tak langsung mentereng.  Tak apa.

25. Saya memulai #kerja dengan pemikiran harus merusak comfort zone" saya..cari teman-teman baru, cari rhythm baru.  Creative Destruction istilahnya

26. Di awal #kerja itulah masa depan mulai dibangun. Dua kunci yang harus dipegang adalah Profesionalisme dan Integritas.

27. Saat sudah #kerja, tantangan baru muncul...terlena pada rutinitas...dan cita-cita untuk maju pun tergilas pada kelelahan 8 jam bekerja

28. Apalagi kalau kebetulan dapat #kerja yang uangnya cukup bagus...konsumtif mulai menyerang...dan proses growing self mulai terlupakan

29. Selalu sediakan waktu untuk bertemu orang baru, belajar sesuatu yang baru, dan berpikir "what's next" sesudah menjalani rutinitas #kerja

30. Game berikutnya adalah mencari "do what you love and love what you do tapi kebutuhan biaya tercukupi". #kerja

31. Selalu ingat tak semua ideal tersebut bisa dicapai.  Kadang "do what you love nya" belum dapet..."love what you do" nya bisa di push. #kerja

32. At the end of the day, "kebutuhan biaya tercukupi" itu yang harus disiasati dengan baik...Standard kehidupan itu kita yang tentukan. #kerja

33. Standard, tak bisa dimulai dengan tinggi-tinggi. Juga tak perlu ikut-ikutan orang lain.  Bisa-bisa terjerat kredit yang tak kunjung selesai. #kerja

34. Kalau saya, dari dulu tak suka berhutang.  Tak perlu naikkan standard dengan cara ambil hutang. #kerja

35. Agak terlalu ekstrem barangkali...tapi saya memulai hidup sendiri denan "operationally tak kekurangan but assetless". #kerja

36. Saya tak mau terburu-buru punya asset (rumah, mobil, dsb) tapi nanti operationally mreki. :).  Hidup ini perlu dinikmati. #kerja

37. Ketika sudah punya uang sendiri hasil #kerja, jangan ragu untuk memberi pada orang lain...terutama pada orang tua sendiri.

38. Uang itu bukan milik kita...dia bisa diambil kapan saja oleh Tuhan dengan cara apa saja...So, jangan ragu untuk share uang hasil #kerja ..

39. Nasehat orang tua saya ini berguna buat saya.."Jangan #kerja untuk cari uang, Han..tapi untuk ibadah...uang bisa hilang taip ibadahnya enggak"

40. #Kerja itu melibatkan orang lain...seperti saya pernah twitkan, "never make enemies..you may have opponents..but not enemies in work"

41. Values, itu yang perlu dibangun dalam #kerja.  Great values seperti profesional, integrity, vision, dst yang akan membangun karir kita.

42. If you have great values dalam bekerja, great result will come dengan sendirinya...sekarang ataupun nanti. #kerja

43. Kalau yang dibangun adalah mindset mencapai target #kerja selesai dengan segala cara, ada jurang yang siap mencelakakan. Sekarang atau nanti

44. Segitu deh, sharing tentang #kerja nya malam ini.  Semoga berguna dan bisa jd pelipur kalau bosan dengan cerita pemilu terus-terusan.  :)



Click Here! Another Tweets: Arie-Arfian

Click Here! Another Tweets: Karir