Tuesday, April 30, 2013

Global and Local

The more the World becomes global, the more national differences will matter …

Globalization adalah proses yang meningkatkan interdependence antar negara-negara...

Dunia global adalah gabungan dari berbagai perbedaan....One World, Many Dreams

Perusahaan Global yang sukses adalah yang mampu bermain sebagai pemain lokal di berbagai negara operasinya

The key to win in a global world: be local!

Company will grow when it can contribute to the growth of the customer, and the country

Global product berlabelkan "made in the world"...supply chain, proses pembuatan, dan distribusi datang dari berbagai negara

Tahun ini, penduduk dunia 7 miliar...di tahun 2025, diperkirakan ada tambahan 1 miliar lagi..urbanisasi besar-besaran akan terjadi di tahun 2015 - 2020

Di negara-negara maju, urban population > rural population sejak tahun 1950 an...negara-negara berkembang akan mengalaminya pada tahun 2020 (UN data 2012)

Pergerakan urbanisasi ini membuat jumlah kota-kota di dunia yang menjadi mega cities bertambah banyak

Jika di tahun 1970 an hanya ada 2 mega cities (New York dan Tokyo), maka pada saat ini ada 23 cities di dunia dengan populasi >10 juta jiwa

Di tahun 2025, diperkirakan akan ada 37 megacities di dunia (pop > 10Jt). Afrika, China, India, & ASEAN leads this growth!

Apa dampak dari urbanisasi dan pertumbuhan mega cities tersebut? Pola perubahan demand akan terjadi lebih banyak di level cities daripada level negara

Bisnis di masa depan tak lagi akan hanya bermain di level negara, tapi lebih mengerucut di level kota..terutama megacities

Sangat mungkin Perusahaan Multi Nasional (MNC) akan berubah jadi Perusahaan Multi Kota (MCC) di masa depan

Karena game dalam dunia global di tahun 2020 an ke atas adalah game di cities

Urbanisasi yang besar akan mendorong lahirnya demand yang besar terhadap infrastruktur dan services

The shift of populations to cities is a strong underlying growth driver...makin banyak kota besar tumbuh, pertumbuhan negara makin besar

Yang menarik, terdapat banyak studi sekarang yang menunjukkan adanya hubungan yang erat antara urbanisasi dan kemampuan inovasi

Cities akan menjadi katalis bagi proses inovasi...talent akan makin ter-cluster dan persaingan ide juga menjadi makin ketat

Makanya kota-kota di Indonesia harus mempertahankan keunikan produk, budaya dan talentnya masing-masing..kalau tidak hanya akan jadi pasar

Jepara misalnya, harus tetap memiliki keunikan membuat produk ukiran...jangan terbuai dengan membuat ukiran pesanan orang luar saja

Pelukis-pelukis lukisan tradisional Bali harus didukung agar tak cuma mengejar bikin lukisan yang cepat laku...

meningkatnya urbanisasi juga akan mendorong tumbuhnya middle class yang memiliki demand besar terhadap infrastruktur dan service canggih

middle class ini akan berpergian lebih sering..terbang, naik kereta, mobil...juga lebih care terhadap kesehatan...dikit-dikit pengennya di CT Scan

talent di Indonesia harus jago di bidang infrastruktur, kesehatan, dan pelayanan lainnya..kalau ndak, diserbu India, Cina, Afrika nantinya

Dalam bisnis, pelakunya akan mengambil jalan termurah dan tercepat...kalo tenaga kerja Indonesia tak siap, mereka akan ambil tenaga kerja dari luar

menjadi talent global adalah mampu berpikir & punya wawasan global, sanggup bersaing di dunia global, dan jago tentang hal local di tempat dia tinggal

wah, jadi kultwit..tak bernomor...padahal nulis ini gara-gara lihat tulisan Peter Evans yang didasari data populasi dan urbanisasi UN

tiap melihat trend global, saya selalu terpikir tentang Indonesia di masa depan...yang keberhasilannya ada di tangan anak-anak muda sekarang

kalau jadi bangsa yang melulu ikut-ikutan dan tidak kreatif/inovatif, kita akan jadi tempat empuk sebagai pasar saja dari perubahan global ini

tadi teman pengamat televisi mengingatkan...acara-acara Televisi kita yang top-top itu, banyak yang saduran atau beli franchise dari luar

lalu saya ingat film-film kita..mana yang lagi laku, langsung diikuti..."penonton senang trend..bukan hal baru..." kata sahabat saya di industri film



Click Here! Another Tweets: Challenge

Click Here! Another Tweets: Lead Business



Challenge

1. Pegel-pegel badan kalo nggak bikin cerita malam minggu.. :) let me share my story about challenge #tantang

2. Apakah orang perlu tantangan dalam hidupnya agar berhasil? pertanyaan ini mengganggu saya.. #tantang

3. Bukankah berhasil atau tidak dalam hidup itu sangat relatif?...bagaimana ukurannya "berhasil" tersebut? #tantang

4. Kita bisa memilih "ukuran" berhasil tersebut: (1) menurut orang, atau pandangan umum, atau (2) menurut apa yang kita rasakan #tantang

5. Ketika masih kecil, mungkin cita-cita yang dimasukkan ke dalam otak kita adalah "keberhasilan" menurut orang banyak #tantang

6. Jadi Pilot, jadi Insinyur, jadi Dokter adalah cita-cita umum yang ada pada zaman saya kecil (circa 70an..iyaa..iya..gue udah tuaa! :) ) #tantang

7. Uniknya, kedua orang tua saya yang tak bersekolah itu, tak pernah memberikan saya cita-cita umum itu sejak saya kecil. #tantang

8. Jadilah...cita-cita masa TK dan SD saya berubah-ubah...ingin jadi kuntilanak (bisa nakutin orang), wartawan, sampai Asisten Apoteker #tantang

9. Saat karnaval 17 Agustusan, saat anak-anak sebaya berpakaian dokter atau pilot, saya ber jeans ria dan menyandang tustel! #tantang

10. Saya diberi kesempatan untuk berproses...menemukan sendiri apa yang mau saya jadikan ukuran "keberhasilan" #tantang

11. Sehingga "keberhasilan" buat saya adalah mencapai apa yang saya inginkan...bukan yang orang lain inginkan. #tantang

12. Dalam perjalanannya, "apa yang saya inginkan" ini kemudian berhadapan dengan banyak tembok dan hambatan. #tantang

13. Adjustment dan perubahan sangat bisa terjadi dalam konteks mewujudkan "apa yang saya inginkan" tadi. #tantang

14. Ada orang yang mengambil jalan berputar untuk mencapai "apa yang saya inginkan" tadi. Ada yang menurunkan levelnya, ada yang menggantinya. #tantang

15. Ada yang tega mati aja kalau tak mencapai "apa yang diinginkan"....dan ada yang kemudian jadi "tak ingin apa-apa" .. #tantang

16. Kalau hanya mengikuti hati, saat saya tak bisa berjalan, mungkin saya lebih memilih "mati aja" atau "tak lagi ingin apa-apa"..#tantang

17. Untungnya, karena "apa yang saya inginkan" itu lahir dari saya, dan bukan dari keinginan orang lain, saya tidak bertindak hanya berdasar hati. #tantang

18. Jika ukuran "berhasil" dalam hidup itu kita yang tentukan, bukan orang lain yang tentukan, rasionalitas akan bekerja dibanding hati. #tantang

19. Tantangan ternyata adalah mekanisme untuk mempekerjakan daya pikir kita lebih luas #tantang

20. Dalam proses saya, daya pikir tersebutlah yang kemudian akan menguatkan hati, dan menjadikan perpaduan pikir-hati = daya tempur. #tantang

21. Tentunya, bagi saya, ada campur tangan Sang Pencipta dalam proses membangun daya tempur tersebut. #tantang

22. Dengan dasar proses tersebut, saya memerlukan tantangan agar bisa mencapai "keberhasilan" terhadap"apa yang saya inginkan". #tantang

23. Tantangan akan memperluas daya pikir, memicu keinginan untuk mempelajari sesuatu...membuat adrenalin mengalir deras. #tantang

24. "Mental baja" (kata-kata ini tetep lucu buat saya.."mental baja!" Megaloman kali...). tak cukup lahir dari yakin..perlu daya pikir. #tantang

25. Ujung-ujungnya, untuk "berhasil", jangan pernah berhenti berefleksi terhadap diri sendiri...#tantang

26. "Keberhasilan" yang kita define tersebut adalah output dari proses memperbaiki diri terus menerus. #tantang

27. Tantangan akan membantu kita agar berefleksi dan memperbaiki diri...jangan takut dengan tantangan...malah perlu di timbulkan! #tantang

28. Secara teoritis, orang yang berada di status quo dan menghindari tantangan, akan melemahkan daya pikirnya..#tantang

29. Kalau lemah daya pikirnya, yang banyak tersisa adalah kemalasan dan kesombongan..tak mau lagi berefleksi dan belajar. #tantang

30. Tantangan diperlukan karena daya pikir yang kuat menghasilkan proses keinginan menemukan dan mencipta, serta ingin berbeda. #tantang

31. Tantangan menghasilkan inovasi, kreatifitas, dan daya tahan yang lahir karena latihan. #tantang

32. That's why some people love challenges...because challenges good for them..make their "engines" of life works! #tantang

33. That's why some people keep seeing "The glass is half full"...to create challenges! to keep raising the bar. #tantang

34. Pertanyaan berikutnya jadi "bagaimana menciptakan tantangan"? Buat saya, benchmarking adalah jawabannya. #tantang

35. Agar tak kejeblos ke lembah "tak pernah puas" kita bisa menciptakan tantangan dengan asas "bisa berguna bagi orang lain"#tantang.

36. so, the journey is define success --> achieve --> face challenge --> relflect and learn --> achieve --> create new challenge #tantang

37. Itulah celotehan malam minggu kali ini...pegal-pegal sudah hilang...:) semoga berguna! salam! #tantang



Click Here! Another Tweets: Lead Business

Click Here! Another Tweets: Cara Berargumentasi



Wednesday, April 17, 2013

Lead Business


1. Untuk melengkapi kumpulan tweets yang sudah ada tentang #LeadSelf dan #LeadOthers, malam ini saya ingin berbagi tentang lead business (#LeadBiz)

2. Dalam bisnis, ceritaan tentang sukses bisnis adalah 3 hal ini: LeadSelf, LeadOthers dan #LeadBiz (beberapa konsultan memperkenalkan terminologi ini)

3. Bagi saya, ketiga hal ini adalah proses yang  jalannya berurutan. LeadSelf dulu, baru bisa LeadOthers, dan akhirnya #LeadBiz

4. Kalau LeadSelf berhasil, LeadOthers jadi tantangan yang lebih mudah...dan kalo kedua hal ini beres, #LeadBiz seringkali otomatis jalan

5. #LeadBiz memerlukan kemampuan leader yang kuat (LeadSelf), team yang solid dan bergariah untuk maju bersama (LeadOthers)

6. Pengalaman saya, #LeadBiz dimulai dengan adanya Shared Vision yang jelas, dan disepakati bersama

7. Ada kata "Shared" dalam vision tadi. Artinya, visi ini bukan cuma dibuat dan dimengerti oleh leader sendiri...#LeadBiz

8. Ada elemen dasar yang harus dimiliki oleh "Shared Vision", yaitu orang-orang yang diajak kerjasama mengerti & merasakan perlunya visi tersebut. #LeadBiz

9. Sering terjadi kejadian "overvision", di mana visi leader kejauhan dan tak dimengerti followersnya. #LeadBiz

10. Juga acap terjadi "vision myopia" di mana followersnya hanya terpukau pada kharisma leadernya, sehingga tak peduli terhadap kepahaman visinya. #LeadBiz

11. Makanya di zaman sekarang ini, leaders dituntut tak cuma andalkan kharisma, dan followers follow bukan karena kharisma leader. #LeadBiz

12. Leader harus lebih komunikatif dan mendengar...Followers harus lebih cerdas dan kritis. #LeadBiz

13. Leader should discuss the vision, make sure followers understand and have the same needs on that vision. #LeadBiz

14. Ketika semua paham, tak berarti semua setuju..Pada titik ini leaders diuji.  Change the vision, or change the people. #LeadBiz

15. Kenapa shared vision penting? karena ia akan membuat identitas team dan membangunkan koridor dalam bekerja mencapainya. #LeadBiz

16. My other priority dalam #LeadBiz adalah developing dan improving team capability. Again, The job of a leader is to develop other leader.

17. Saya akan mulai dari direct report. Filosofinya adalah followership, jika punya follower hebat, they can influence us hebat juga. #LeadBiz

18. Berdasar dari konsep LeadOthers, maka develop team memerlukan proactive approach to the followers. Listen to them. #LeadBiz

19. Leaders itu harus bisa memberi value pada followernya...the more leader datang pada followers untuk tanya ini itu, the less valuenya. #LeadBiz

20. The more followers datang ke leaders bring ideas and ask for a help, the more leaders tersebut valuable di mata followersnya. #LeadBiz

21. Improving the team memerlukan investasi...terutama investasi waktu dari leadernya untuk listen and coach them. #LeadBiz

22. Nah, #LeadBiz akan susah kalau leadersnya jaga jarak banget dengan followersnya. Team improvement ga jalan.

23. #LeadBiz memerlukan operasionalisasi strategy & visi.  Give your followers trust to do it..if you don't trust them, why you hire them?

24. Leaders perlu turun langsung bersama-sama followersnya dalam operasionalisasi ini.  Jangan cuma di belakang meja. #LeadBiz

25. Ada proses pembelajaran yang tak boleh henti dari leaders di sini.  Leaders perlu blusukan, dari produksi sampai jualan. #LeadBiz

26. Kelemahan banyak startup company adalah ketika mereka mulai grow, they dont invest on people nya. #LeadBiz

27. Perusahaan seperti GE misalnya, tiap tahun invest lebih dari $2 milyar dollar untuk people development. #LeadBiz

28. #LeadBiz faktor lainnya adalah membangun customer engagement...bukan hanya relationship...but engagement

29. Customer engagement dibangun atas dasar co-creation...bagaimana agar customer grow dan perusahaan grow. #LeadBiz

30. Customer akan engaged kalau mereka merasakan valuenya berpartner dengan kita...bukan sekedar beli barang saja. #LeadBiz

31. #LeadBiz terhenti dulu dan disambung lagi nanti....sorry...  :)

32. Melanjutkan cerita tentang #LeadBiz yang belum selesai...

33. Pada dasarnya #LeadBiz berurusan dengan tiga C : Company, Competition, dan Customer

34. Cerita tentang mengelola C yang pertama, Company, sudah ada di nomor-nomor sebelumnya...yang terpenting adalah People. #LeadBiz

35. Cerita tentang C yang kedua, Competition, adalah bahasan sepanjang masa dari cerita tentang Strategy dan Daya Saing. #LeadBiz

36. Inti dari Competition adalah menghasilkan sesuatu lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah dibanding pesaing. #LeadBiz

37. "Listening" adalah kemampuan pertama yang diperlukan oleh Perusahaan untuk bisa memenangkan kompetisi. #LeadBiz

38. Listen to what your customer want, to what they are going to do, and to what they don't have it is important in competition. #LeadBiz

39. Sesudah "listening", diperlukan "seeing"...assessment terhadap perubahan yang terjadi di pasar, trend, and movement dari competitor #LeadBiz.

40. Inti dari Competition adalah menghasilkan value yang lebih banyak kepada customer dibanding pesaing. #LeadBiz

41. The more company bisa hasilkan "value" kepada customer, the more competitive they are in the market. #LeadBiz

42. Value ini paling banyak diproduksi oleh proses inovasi dan kreatifitas...bahan bakarnya keinginan untuk berbeda. #LeadBiz

43. Again, inovasi bukan hanya mencipatakan produk, R&D...tapi juga menciptakan proses yang lebih baik, lebh cepat, dan murah. #LeadBiz

44. Dalam konteks mencipakan "value" inilah, banyak perusahaan di negara kita tertinggal.. #LeadBiz

45. Dalam banyak hal, mentalitas yang kita miliki lebih banyak "ikut-ikutan" dibanding menciptakan hal baru. #LeadBiz

46. Semangat mengeksplorasi, menemukan, mencipta, dan bereksperimen kita masih tak cukup hebat...apakah kita "malas"? #LeadBiz

47. Tentunya, keinginan berinovasi dipicu oleh adanya local demand dulu.  Local demand kita tak cukup "shopisticated", cepat puas. #LeadBiz

48. Local demand yang direspond dengan baik oleh local company akan menghasilkan cluster industry yang kuat. #LeadBiz

49. Contohnya, kenapa industri otomasi di Jepang maju? Kaena local demandnya, penduduk Jepang, suka dengan segala sesuatu yang otomatis. #LeadBiz

50. Kenapa industri fashion pakaian pria berkembang pesat di Italia? Karena the men there love to dress. #LeadBiz

51. Kalau local demandnya nggak canggih, local companynya juga tak canggih. Inovasi yang ada lebih ke arah cara memproduksi yang banyak. #LeadBiz

52. Apalagi kalau kompetisi tak dibiarkan tumbuh subur...local companynya susah untuk maju jadi global player. #LeadBiz

53. "Shopistication" of local demand mendukung proses inovasi local company #LeadBiz

54. C yang terakhir dalam #LeadBiz adalah Customer...itu sudah dibahas sebelumnya dengan berusaha menciptakan "customer engagement"

55. Demikianlah, LeadSelf akan melahirkan LeadPeople...kalau dua ini beres, #LeadBiz malah secara otomatis jalan dengan baik...

56. Semoga rangkaian Lead (self, people, biz) ini berguna.  Selamat bermalam minggu! #LeadBiz



Click Here! Another Tweets: Cara Berargumentasi

Click Here! Another Tweets: Howard Schultz



Monday, April 8, 2013

Cara Berargumentasi

1. Baiklah, kultwit malam minggu...:) saya ingin cerita tentang cara berargumentasi. #argue

2. Hari ini saya menginterview dua orang untuk sebuah posisi yang cukup senior di GE. Kedua kandidat sama-sama memiliki CV yang memukau. #argue

3. Dengan basis pendidikan dan pengalaman kerja yang sama bagus, maka penentu diterima atau tidaknya adalah proses interview. #argue

4. Kandidat pertama, charming, dan pandai sekali...tapi selalu berputar-putar dalam menjawab pertanyaan. Don't like it. #argue

5. Ini masalah klasik yang saya hadapi dari banyak talent di Indonesia. Keruntutan menyampaikan pendapat dan berargumentasi. #argue

6. Problem utama dari cara menyampaikan pendapat yang berputar-putar adalah tidak adanya proses konstruksi logika berpikir sebelum berargumen. #argue

7. Di sebagian orang, tentunya juga disebabkan karena tak mengerti content-nya. Jadi berusaha untuk "cheap trick" dengan kicau sana sini. #argue

8. Man, "cheap trick" is very risky...once ketahuan, you are doomed. Trust langsung menguap. #argue

9. Saya jauh lebih menghargai orang yang menjawab "ah, untuk soal ini saya belum tahu, can I find it first and come back to you?". #argue

10. Okay, cheap trick is out, don't have the knowledge is out, psychologically faktor gimana? tentu ada...ga pede, stress, dst. #argue

11. Psychological barrier untuk bisa #argue dengan baik dapat teratasi dengan "jam terbang"...bersiaplah untuk jalani proses pembelajaran ini.

12. I think the most important is membangun konstruksi berpikir yang runut. Saya suka gunakan alur "Why, What, and How" #argue

13. Ketika ber #argue, proses konstruksi pendapat dimulai dengan mengetahui "why" nya. Kenapa suatu hal jadi issue.

14. Misalnya saat ditanya, "bagaimana kondisi industri infrastruktur di Indonesia?". You quickly ask yourself, why this become an issue? #argue

15. Then your brain akan bergerak untuk mencari dan memberikan informasi tentang needs vs reality on industry infrastruktur Indonesia ini. #argue

16. One point come out : needs vs reality. This is why it becomes an issue. #argue

17. Then go to the next process : "What". Push your brain untuk menciptakan points issues-issues apa saja yang ada. Fokus to top 3 or 4 #argue

18. Setelah itu, gerakkan lagi logika untuk hasilkan solusi. The "How". Tak selalu dibutuhkan detail di saat awal, cukup big picture. #argue

19. Jawab bisa spt ini "Kondisi infrastruktur di Indonesia have gap, karena ini itu (why), yaitu ini itu (what), dan diperlukan ini itu (how). #argue

20. Fokus, dan analitis. That's important dalam #argue . Akan lebih cemerlang lagi kalau ada data. But not too much..remember time is limited

21. Akan membuat saya loncat dari kursi kalo ada yang menambahkan "why not ada yang doing this or that ya?" (argumen dengan opsi). #argue

22. Saya suka dengan #argue yang disampaikan dalam points : "begini menurut saya..1), 2), 3)"...menunjukkan cara berpikir yang terstruktur

23. #argue dalam point-point juga menunjukkan kemampuan untuk fokus dan integrasi pikiran-pikiran yang ada

24. #argue dengan point-point juga membantu lawan bicara untuk mengerti, fokus, dan ingat terhadap pendapat anda

25. Tak perlu takut salah...yang penting alur berpikir dan logika kita runtut dan clear dulu. Kesalahan bisa diakui dan diperbaiki #argue

26. Salah satu faktor penting dalam #argue adalah mengerti pertanyaan dan pendapat lawan bicara. Listening is 50% dari suksesnya proses arguing

27. Tak perlu ragu untuk tanya ulang dan pharaprasing (katakan ulang) pertanyaan lawan bicara. Yakinkan bahwa kita mengerti. #argue

28. Bertidak setuju dalam #argue sah-sah saja..even dalam interview. Harus didukung dengan logika yang kuat. Again, sampaikan dalam bullet points

29. Jangan biarkan #argue jadi proses debat kusir. dua tiga kali cukup...bisa ditutup dengan "we have different perspective"

30. Data & referensi berguna dalam #argue , but again, as supporter only...too much kutipan akan memberi kesan we don't have our own opinion.

31. Bisa dibayangkan ga asiknya proses beradu #argue kalau sedikit-sedikit "menurut si Anu begini"...lah, bagaimana menurut anda sendiri?

32. Btw, kandidat kedua interview saya tadi bagus sekali dalam menjawab, tapi tiap kali saya challenge untuk bertanya, tak asik dia. #argue

33. Questioning adalah part penting dalam interview dan diskusi. Sama seperti #argue, questioning perlu fokus, direct, dan jelas apa yang mau ditanya

34. Saya pernah bahas tentang orang yang nanya cuma untuk pamer, basa basi, dan tidak didasarkan oleh keingintahuan/proses belajar. #argue

35. Bertanyalah dengan didorong keinginan untuk belajar, melihat perspektif yang beda, untuk mengetahui yang tidak diketahui, atau tak jelas #argue

36. Kita memang tak begitu diajari untuk bertanya di bangku sekolah...kebanyakan hanya diajari menjawab. #argue

36. Padahal, "Creativity emerges when we ask a lot to find the right problem to be solved... #argue

37. Body language juga berperan dalam proses #argue . Eye contact, use of hands, smile, nodding, berguna untuk membuat proses jadi lebih kondusif

38. Walau sering tak mau dengar opini orang lain, for some reasons saya senang #argue dengan orang Italia yang menggunakan tanggannya dalam berpendapat

39. Begitulah cerita tentang #argue yang diilhami dari pengalaman interviewing candidate tadi siang. Semoga berguna! salam.



Click Here! Another Tweets: Howard Schultz

Click Here! Another Tweets: Mencintai Indonesia



Thursday, April 4, 2013

Howard Schultz

Amazing speech by Howard #SchultzdiJKT CEO Starbuck. In a business where they don't have patent, the key success is people and relationship

#SchultzdiJKT : with average price of US$5 per cup, toko kopi ini bikin uang US$50 Billion per year...toko nya ada 62 negara

Howard Schultz adalah as iconic as Steve Jobs di dunia kopi (Gita Wirjawan) #SchultzdiJKT

Starbuck is a "people" company. They try to meet and exceed customer and their people's expectation #SchultzdiJKT

#SchultzdiJKT services business is not just serve the customers, but build relationship

To lead is to serve, to serve is to build connection..to lead is to build connection to your people and your customer #pelajaranHowardSchultz

CSR is not marketing. CSR is building connection between company and the people and the community #pelajaranHowardSchultz

Starbucks me re-train all of their employee untuk bikin kopi...bentuk culture humbleness dan selalu ingin belajar...#pelajaranHowardSchultz

Dengan harga rata-rata $5/cangkir, & revenue $10B saja, Starbuck jual 2 milyar cangkir kopi per tahun #pelajaranHowardSchultz

Gimana cara bikin toko kopi yang bisa jualan 2 milyar cangkir/tahun atau 5,5 juta cangkir/hari? #pelajaranHowardSchultz

Starbucks jualan values, baik itu experience, brands, apa pun..yang pasti mereka bikin relationship dengan pelanggannya. #pelajaranHowardSchultz

Relationship yang dibangun Starbucks bikin pelanggannya datang lagi dan datang lagi. It's a connection #pelajaranHowardSchultz

Connection dengan pelanggan hanya bisa dibangun dengan keikutsertaan employee nya. Starbucks tak cuma jualan kopi. #pelajaranHowardSchultz

Kalau Starbucks cuma jualan kopi, industri nya tak punya hak paten..siapa aja boleh nyeduh kopi dengan berbagai cara #pelajaranHowardSchultz

I learned a lot today...in business, uniqueness bisa dibangun dari cara kita connect ke pelanggan #pelajaranHowardSchultz

#pelajaranHowardSchultz memberikan kata "Cinta" dalam kamus melakukan bisnis. Salut!

in GE, we try to connect with our customer with co-creation- contributing to customer growth, in Starbucks, with love #pelajaranHowardSchultz

Saya akan belajar bagaimana mengaplikasikan konsep bisnis dengan "love and relationship" ini. #pelajaranHowardSchultz

kepada Starbucks-er, salam hormat dan kagum dari saya. Thanks sudah membawa Howard dan #pelajaranHowardSchultz ke Jakarta hari ini.



Click Here! Another Tweets: Mencintai Indonesia

Click Here! Another Tweets: Upper Management Theory



Mencintai Indonesia

Apa yang membuatmu cinta pada Indonesia?

Pak Jolie, chiropractor saya, orang Prancis, pengen banget jadi WNI, sudah 35 tahun di Indonesia, bilang: "di Indonesia saya bisa punya banyak teman"

Hari, satpam, bilang dia cinta Indonesia karena "saya lahir di sini Pak"...(1)

"Trus, kalo kamu lahir di Inggris gimana Hari?" tanya saya. "Saya tetap cinta Indonesia Pak..karena saya kan orang Indonesia" jawabnya. (2)

Mang Usep (ga tau kenapa namanya bukan Asep aja), tukang nasgor saya, bilang dia cinta Indonesia karena "Saya cari makan di Indonesia"....(1)

"Trus kalo cari makannya di luar negeri, gimana?" tanya saya..."Ya uangnya saya kumpulin dan saya bawa ke Indonesia Pak"...(2)

Robin, interviewee, bilang dia ga tau apakah dia cinta Indonesia atau tidak.." yang penting bisa hidup aman dan makmur Pak" di mana ajalah..

Gono, sahabat saya sejak kecil, sekarang tentara ..bilang "gue cinta Indonesia karena ini tanah air gue!" Saya tanya, "tanah air" itu apa? dia diam

Tiap orang punya alasan, atau tidak punya alasan untuk menjawab kenapa saya cinta Indonesia...atau..apakah saya cinta Indonesia?

Atau...mungkin pertanyaannya jadi perlukah mencintai Indonesia?

Apakah karena kita lahir, cari makan, jatuh cinta sama orang Indonesia, ortu orang Indonesia, makanannya enak, dsb, kita perlu mencintai Indonesia?

Mencintai Indonesia, seperti juga mencintai orang, adalah masalah hati...pilihan...tak bisa juga dipaksa kayaknya

Pemaksaan, doktrinasi, himbauan, untuk mencintai Indonesia barangkali hanya akan melahirkan cinta palsu...sehingga melahirkan banyak hipokrit

Karena mencintai Indonesia adalah soal hati yang tertambat, maka tak lagi jadi soal kalaupun cinta tersebut bertepuk sebelah tangan..

Kalau Ibu saya, selalu bilang "to love is to give"...kalau pakai itung-itungan, ga ada yang bisa bikin beliau untung...

"mencintai Indonesia" adalah pertanyaan "self reflection"...once your answer is yes, the next things is to make action of "giving"..

Mencintai Indonesia adalah pilihan, yang dilakukan secara sadar...yang menghasilkan keinginan untuk memberi kepada Indonesia..apapun itu

ini tweets "reflection", tak mencari benar salah...semua orang bebas bertanya dan mencari jawabannya sendiri...tentang mencintai Indonesia




Click Here! Another Tweets: Upper Management Theory

Click Here! Another Tweets: Pembangunan Infrastruktur dan Kemajuan Indonesia



Upper Management Theory

1. Mudah-mudahan belum terlalu malam untuk sharing. Saya baru selesai diskusi dengan beberapa mahasiswa doktoral strategic management, dan ingin berbagi cerita diskusinya. #UMT

2. Agak sdikit teoritis malam ini.. :). Hal asik dari studi doktoral dalam bidang management adalah pencarian akar teori dari praktek management. #UMT

3. Jika akar teorinya diketahui, bisa dilakukan analisis kenapa praktek tersebut terjadi dan bagaimana menyediakan alternatif praktek lainnya. #UMT

4. Nah, yg tadi saya obrolkan dengan teman-teman adalah salah satu teori tentang organisasi..namanya Upper Management Theory. Makanya hashtag kali ini #UMT

5. #UMT bilang, kinerja, cara ambil keputusan, pilihan strategi sebuah organisasi bisa diprediksi dari background &karakteristik top managemennya

6. Nah, #UMT bisa digunakan misalnya untuk menjelaskan kenapa sebuah organisasi memilih orang ini atau orang itu jadi ketua umumnya. :D

7. #UMT bilang, pilihan strategi dan kinerja organisasi tak hanya tergantung dari proses leadership dan interaksi orang-orang di dalamnya saja.

8. Di sebuah organisasi, dikenal yang namanya Top Management Talent (TMT). Latar belakang dan karakteristiknya berperan sangat penting. #UMT

9. Gampangnya, dgn mengetahui latar belakang dan karakteristik top management ini, kita bisa menduga strategi pilihan sebuah organisasi. #UMT

10. Berikut ini adalah beberapa hasil riset tentang upper management theory (#UMT) dan implikasinya terhadap organisasi.

11. Organisasi yang TMT nya youth (anak-anak muda), cenderung berorientasi pada growth, dan organisasinya sering tumbuh lebih cepat. #UMT

12. Beberapa contoh adalah pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang memiliki pucuk pimpinan anak-anak relatif muda. Seperti Gates melejitkan Microsoft. #UMT

13. Hehe bisa jadi bahan diskusi & debat yang asik kalo ada organisasi yang malah memilih orang-orang senior untuk memimpin, kalau tujuannya adalah growth. #UMT

14. Penelitian yang juga debatable menunjukkan bahwa organisasi dengan TMT aged (udah tua-tua), butuh waktu lebih lama untuk mengambil keputusan. #UMT

15. Organisasi with aged TMT, butuh lebih lama untuk mencari dan menyarikan informasi. Juga bikin keputusan hati-hati dan cenderung lama. #UMT

16. Penelitian lain, yang pastinya juga debatable, bilang bahwa TMT aged, tidak significantly bisa mengintegrasikan organisasi. naa lo naa loo..#UMT

17. #UMT juga memberikan studi empiris tentang homogenitas dari TMT di suatu organisasi, dengan kinerja dan cara pengambilan keputusan strategic.

18. Organisasi dengan TMT homogen (sama suku, sama hobi, sama sekolahan, sama gender, dst), cenderung jago dalam menghandle tugas rutin. #UMT

19. Tapi, TMT homogen ini tak jago untuk hasilkan alternatif-alternatif keputusan, yang membuat organisasi bisa lebih dinamis. #UMT

20. Bahkan ada penilitian yang menyatakan bahwa TMT yang homogen biasanya tak hasilkan keputusan strategis yang baik bagi organisasinya. #UMT

21. Groupthink (satu orang berkoar, yang lain jadi free rider, ngikut aja), sangat sering terjadi di organisasi yang TMT nya homogen. #UMT

22. Di environment stabil, organisasi dengan TMT homogen lebih mampu hasilkan profitability, but in volatile environment, heterogen TMT lebih mumpuni. #UMT

23. Kalo digabung dengan teori chaos, yang bilang organisasi jago adalah organisasi yang selalu ada di "edge of chaos", maka butuh TMT heterogen. #UMT

24. Tapi ada juga penelitian yang buktikan bahwa TMT homogen (terutama dalam ras, pendidikan, gender), lebih tinggi tingkat trustnya. #UMT

25. Jadi kalau semua boss nya cewek, atau cowok, atau orang batak, atau sama-sama dari pesantren, dsb, keputusan yang diambil lebih solid. #UMT

26. Cuma saja...ya, itu tadi, alternatif keputusan, kemampuan adaptif, kreatifitas, dsb jadi tak maksimal dengan TMT homogen. #UMT

27. Sedikit banyak temuan ini bisa jelaskan kenapa banyak perusahaan keluarga yang tak mau ada orang lain di TMT bisa gulung tikar. #UMT

28. Juga bisa jelaskan kenapa banyak perusahaan keluarga yang memilih CEO dalam TMT nya yang berasal dari luar keluarga. #UMT

29. Walaupun debatable, kebutuhan heterogenitas dari TMT makin diyakini penting saat ini, karena kita berada di volatile environment. #UMT

30. Penelitian #UMT lainnya menunjukkan bahwa organisasi dengan TMT multi fungsional career (pernah di sales, produksi, finance, dsb) lebih mumpuni

31. Singkatnya, peneliti ini menyarankan, jangan bikin TMT yang mayoritasnya orang finance semua, or orang produksi semua, or orang sales semua. #UMT

32. Sebuah perusahaan media misalnya, tak jadi lebih baik kalo TMTnya mantan wartawan semua. Walau fungsionalnya jago, manuver change nya lelet. #UMT

33. Jadi, kalo organisasi mau growth cepat, kreatif, dan adaptive, diperlukan TMT muda-muda dan berasal dari berbagai fungsional career track. #UMT

34. "Geng-geng" an, alumni PT ini, itu, dalam TMT juga jadi perhatian para peneliti #UMT. Mereka menilai tak lagi efektif homogenitas "geng" tsb

35. First, "gank" dalam TMT menipiskan peluang untuk dapat talent bagus. Second, "gank" TMT cenderung hasilkan strategic decision yang sama. #UMT

36. Sepertinya, para peniliti #UMT sepakat bahwa organisasi saat ini lebih baik ambil resiko heterogenitas daripada tak adaptif. #UMT

37. The job of CEO dalam #UMT adalah menjaga heterogenitas tersebut efektif. Mencari cara untuk meningkatkan trust dan soliditas organisasi.

38. Perlu adanya "revolusionist" dalam TMT...walau tak semua idenya diterima orang, tapi revolusionist akan memberi "api" pada organisasi. #UMT

39. Kalau semua TMT nya "revolusionist", tak asik juga..homogenity...bisa kebakar nanti organisasinya. #UMT

40. Begitu juga kalau CEO nya takut terhadap adanya "revolusionist", dan membuat TMT nya orang yang ingin jaga harmony, organisasi jadi lamban. #UMT

41. Pertanyaan berikutnya, seberapa besar sih TMT itu di organisasi? Board of Directors aja? apa ada lagi lainnya? #UMT

42. Secara teori, TMT adalah semua orang yg terlibat dalam pengambilan keputusan strategis. #UMT

43. Dalam prakteknya, ada lagi "organisasi" TMT di dalam TMT (owners, para petinggi nya petinggi, koordinators, dsb). #UMT

44. Ini yang bikin runyam. Harusnya, TMT satu aja, kalau sudah di-decide lalu dibawa ke atasnya TMT lagi, organisasi ilang trust. #UMT

45. Mending di level "TMT bawah" tadi tak usah diambil keputusan, bikin options of decisions aja. #UMT

46. Dihubungkan dengan teori lainnya, akan ketemu lagi bahwa birokrasi adalah musuh dari TMT yang efektif. #UMT

47. Leader harus passionate untuk memapas birokrasi. Extra worksnya untuk hadapi banyak direct report akan terbayar dengan efektifitas TMT. #UMT

48. So, that's it my friends...mau prediksi sperti apa sebuah organisasi berjalan dan berkinerja? Bisa dicoba dengan teori #UMT. Salam!



Click Here! Another Tweets: Pembangunan Infrastruktur dan Kemajuan Indonesia

Click Here! Another Tweets: Simplification