Thursday, April 4, 2013

Upper Management Theory

1. Mudah-mudahan belum terlalu malam untuk sharing. Saya baru selesai diskusi dengan beberapa mahasiswa doktoral strategic management, dan ingin berbagi cerita diskusinya. #UMT

2. Agak sdikit teoritis malam ini.. :). Hal asik dari studi doktoral dalam bidang management adalah pencarian akar teori dari praktek management. #UMT

3. Jika akar teorinya diketahui, bisa dilakukan analisis kenapa praktek tersebut terjadi dan bagaimana menyediakan alternatif praktek lainnya. #UMT

4. Nah, yg tadi saya obrolkan dengan teman-teman adalah salah satu teori tentang organisasi..namanya Upper Management Theory. Makanya hashtag kali ini #UMT

5. #UMT bilang, kinerja, cara ambil keputusan, pilihan strategi sebuah organisasi bisa diprediksi dari background &karakteristik top managemennya

6. Nah, #UMT bisa digunakan misalnya untuk menjelaskan kenapa sebuah organisasi memilih orang ini atau orang itu jadi ketua umumnya. :D

7. #UMT bilang, pilihan strategi dan kinerja organisasi tak hanya tergantung dari proses leadership dan interaksi orang-orang di dalamnya saja.

8. Di sebuah organisasi, dikenal yang namanya Top Management Talent (TMT). Latar belakang dan karakteristiknya berperan sangat penting. #UMT

9. Gampangnya, dgn mengetahui latar belakang dan karakteristik top management ini, kita bisa menduga strategi pilihan sebuah organisasi. #UMT

10. Berikut ini adalah beberapa hasil riset tentang upper management theory (#UMT) dan implikasinya terhadap organisasi.

11. Organisasi yang TMT nya youth (anak-anak muda), cenderung berorientasi pada growth, dan organisasinya sering tumbuh lebih cepat. #UMT

12. Beberapa contoh adalah pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang memiliki pucuk pimpinan anak-anak relatif muda. Seperti Gates melejitkan Microsoft. #UMT

13. Hehe bisa jadi bahan diskusi & debat yang asik kalo ada organisasi yang malah memilih orang-orang senior untuk memimpin, kalau tujuannya adalah growth. #UMT

14. Penelitian yang juga debatable menunjukkan bahwa organisasi dengan TMT aged (udah tua-tua), butuh waktu lebih lama untuk mengambil keputusan. #UMT

15. Organisasi with aged TMT, butuh lebih lama untuk mencari dan menyarikan informasi. Juga bikin keputusan hati-hati dan cenderung lama. #UMT

16. Penelitian lain, yang pastinya juga debatable, bilang bahwa TMT aged, tidak significantly bisa mengintegrasikan organisasi. naa lo naa loo..#UMT

17. #UMT juga memberikan studi empiris tentang homogenitas dari TMT di suatu organisasi, dengan kinerja dan cara pengambilan keputusan strategic.

18. Organisasi dengan TMT homogen (sama suku, sama hobi, sama sekolahan, sama gender, dst), cenderung jago dalam menghandle tugas rutin. #UMT

19. Tapi, TMT homogen ini tak jago untuk hasilkan alternatif-alternatif keputusan, yang membuat organisasi bisa lebih dinamis. #UMT

20. Bahkan ada penilitian yang menyatakan bahwa TMT yang homogen biasanya tak hasilkan keputusan strategis yang baik bagi organisasinya. #UMT

21. Groupthink (satu orang berkoar, yang lain jadi free rider, ngikut aja), sangat sering terjadi di organisasi yang TMT nya homogen. #UMT

22. Di environment stabil, organisasi dengan TMT homogen lebih mampu hasilkan profitability, but in volatile environment, heterogen TMT lebih mumpuni. #UMT

23. Kalo digabung dengan teori chaos, yang bilang organisasi jago adalah organisasi yang selalu ada di "edge of chaos", maka butuh TMT heterogen. #UMT

24. Tapi ada juga penelitian yang buktikan bahwa TMT homogen (terutama dalam ras, pendidikan, gender), lebih tinggi tingkat trustnya. #UMT

25. Jadi kalau semua boss nya cewek, atau cowok, atau orang batak, atau sama-sama dari pesantren, dsb, keputusan yang diambil lebih solid. #UMT

26. Cuma saja...ya, itu tadi, alternatif keputusan, kemampuan adaptif, kreatifitas, dsb jadi tak maksimal dengan TMT homogen. #UMT

27. Sedikit banyak temuan ini bisa jelaskan kenapa banyak perusahaan keluarga yang tak mau ada orang lain di TMT bisa gulung tikar. #UMT

28. Juga bisa jelaskan kenapa banyak perusahaan keluarga yang memilih CEO dalam TMT nya yang berasal dari luar keluarga. #UMT

29. Walaupun debatable, kebutuhan heterogenitas dari TMT makin diyakini penting saat ini, karena kita berada di volatile environment. #UMT

30. Penelitian #UMT lainnya menunjukkan bahwa organisasi dengan TMT multi fungsional career (pernah di sales, produksi, finance, dsb) lebih mumpuni

31. Singkatnya, peneliti ini menyarankan, jangan bikin TMT yang mayoritasnya orang finance semua, or orang produksi semua, or orang sales semua. #UMT

32. Sebuah perusahaan media misalnya, tak jadi lebih baik kalo TMTnya mantan wartawan semua. Walau fungsionalnya jago, manuver change nya lelet. #UMT

33. Jadi, kalo organisasi mau growth cepat, kreatif, dan adaptive, diperlukan TMT muda-muda dan berasal dari berbagai fungsional career track. #UMT

34. "Geng-geng" an, alumni PT ini, itu, dalam TMT juga jadi perhatian para peneliti #UMT. Mereka menilai tak lagi efektif homogenitas "geng" tsb

35. First, "gank" dalam TMT menipiskan peluang untuk dapat talent bagus. Second, "gank" TMT cenderung hasilkan strategic decision yang sama. #UMT

36. Sepertinya, para peniliti #UMT sepakat bahwa organisasi saat ini lebih baik ambil resiko heterogenitas daripada tak adaptif. #UMT

37. The job of CEO dalam #UMT adalah menjaga heterogenitas tersebut efektif. Mencari cara untuk meningkatkan trust dan soliditas organisasi.

38. Perlu adanya "revolusionist" dalam TMT...walau tak semua idenya diterima orang, tapi revolusionist akan memberi "api" pada organisasi. #UMT

39. Kalau semua TMT nya "revolusionist", tak asik juga..homogenity...bisa kebakar nanti organisasinya. #UMT

40. Begitu juga kalau CEO nya takut terhadap adanya "revolusionist", dan membuat TMT nya orang yang ingin jaga harmony, organisasi jadi lamban. #UMT

41. Pertanyaan berikutnya, seberapa besar sih TMT itu di organisasi? Board of Directors aja? apa ada lagi lainnya? #UMT

42. Secara teori, TMT adalah semua orang yg terlibat dalam pengambilan keputusan strategis. #UMT

43. Dalam prakteknya, ada lagi "organisasi" TMT di dalam TMT (owners, para petinggi nya petinggi, koordinators, dsb). #UMT

44. Ini yang bikin runyam. Harusnya, TMT satu aja, kalau sudah di-decide lalu dibawa ke atasnya TMT lagi, organisasi ilang trust. #UMT

45. Mending di level "TMT bawah" tadi tak usah diambil keputusan, bikin options of decisions aja. #UMT

46. Dihubungkan dengan teori lainnya, akan ketemu lagi bahwa birokrasi adalah musuh dari TMT yang efektif. #UMT

47. Leader harus passionate untuk memapas birokrasi. Extra worksnya untuk hadapi banyak direct report akan terbayar dengan efektifitas TMT. #UMT

48. So, that's it my friends...mau prediksi sperti apa sebuah organisasi berjalan dan berkinerja? Bisa dicoba dengan teori #UMT. Salam!



Click Here! Another Tweets: Pembangunan Infrastruktur dan Kemajuan Indonesia

Click Here! Another Tweets: Simplification



No comments: