Monday, April 8, 2013

Cara Berargumentasi

1. Baiklah, kultwit malam minggu...:) saya ingin cerita tentang cara berargumentasi. #argue

2. Hari ini saya menginterview dua orang untuk sebuah posisi yang cukup senior di GE. Kedua kandidat sama-sama memiliki CV yang memukau. #argue

3. Dengan basis pendidikan dan pengalaman kerja yang sama bagus, maka penentu diterima atau tidaknya adalah proses interview. #argue

4. Kandidat pertama, charming, dan pandai sekali...tapi selalu berputar-putar dalam menjawab pertanyaan. Don't like it. #argue

5. Ini masalah klasik yang saya hadapi dari banyak talent di Indonesia. Keruntutan menyampaikan pendapat dan berargumentasi. #argue

6. Problem utama dari cara menyampaikan pendapat yang berputar-putar adalah tidak adanya proses konstruksi logika berpikir sebelum berargumen. #argue

7. Di sebagian orang, tentunya juga disebabkan karena tak mengerti content-nya. Jadi berusaha untuk "cheap trick" dengan kicau sana sini. #argue

8. Man, "cheap trick" is very risky...once ketahuan, you are doomed. Trust langsung menguap. #argue

9. Saya jauh lebih menghargai orang yang menjawab "ah, untuk soal ini saya belum tahu, can I find it first and come back to you?". #argue

10. Okay, cheap trick is out, don't have the knowledge is out, psychologically faktor gimana? tentu ada...ga pede, stress, dst. #argue

11. Psychological barrier untuk bisa #argue dengan baik dapat teratasi dengan "jam terbang"...bersiaplah untuk jalani proses pembelajaran ini.

12. I think the most important is membangun konstruksi berpikir yang runut. Saya suka gunakan alur "Why, What, and How" #argue

13. Ketika ber #argue, proses konstruksi pendapat dimulai dengan mengetahui "why" nya. Kenapa suatu hal jadi issue.

14. Misalnya saat ditanya, "bagaimana kondisi industri infrastruktur di Indonesia?". You quickly ask yourself, why this become an issue? #argue

15. Then your brain akan bergerak untuk mencari dan memberikan informasi tentang needs vs reality on industry infrastruktur Indonesia ini. #argue

16. One point come out : needs vs reality. This is why it becomes an issue. #argue

17. Then go to the next process : "What". Push your brain untuk menciptakan points issues-issues apa saja yang ada. Fokus to top 3 or 4 #argue

18. Setelah itu, gerakkan lagi logika untuk hasilkan solusi. The "How". Tak selalu dibutuhkan detail di saat awal, cukup big picture. #argue

19. Jawab bisa spt ini "Kondisi infrastruktur di Indonesia have gap, karena ini itu (why), yaitu ini itu (what), dan diperlukan ini itu (how). #argue

20. Fokus, dan analitis. That's important dalam #argue . Akan lebih cemerlang lagi kalau ada data. But not too much..remember time is limited

21. Akan membuat saya loncat dari kursi kalo ada yang menambahkan "why not ada yang doing this or that ya?" (argumen dengan opsi). #argue

22. Saya suka dengan #argue yang disampaikan dalam points : "begini menurut saya..1), 2), 3)"...menunjukkan cara berpikir yang terstruktur

23. #argue dalam point-point juga menunjukkan kemampuan untuk fokus dan integrasi pikiran-pikiran yang ada

24. #argue dengan point-point juga membantu lawan bicara untuk mengerti, fokus, dan ingat terhadap pendapat anda

25. Tak perlu takut salah...yang penting alur berpikir dan logika kita runtut dan clear dulu. Kesalahan bisa diakui dan diperbaiki #argue

26. Salah satu faktor penting dalam #argue adalah mengerti pertanyaan dan pendapat lawan bicara. Listening is 50% dari suksesnya proses arguing

27. Tak perlu ragu untuk tanya ulang dan pharaprasing (katakan ulang) pertanyaan lawan bicara. Yakinkan bahwa kita mengerti. #argue

28. Bertidak setuju dalam #argue sah-sah saja..even dalam interview. Harus didukung dengan logika yang kuat. Again, sampaikan dalam bullet points

29. Jangan biarkan #argue jadi proses debat kusir. dua tiga kali cukup...bisa ditutup dengan "we have different perspective"

30. Data & referensi berguna dalam #argue , but again, as supporter only...too much kutipan akan memberi kesan we don't have our own opinion.

31. Bisa dibayangkan ga asiknya proses beradu #argue kalau sedikit-sedikit "menurut si Anu begini"...lah, bagaimana menurut anda sendiri?

32. Btw, kandidat kedua interview saya tadi bagus sekali dalam menjawab, tapi tiap kali saya challenge untuk bertanya, tak asik dia. #argue

33. Questioning adalah part penting dalam interview dan diskusi. Sama seperti #argue, questioning perlu fokus, direct, dan jelas apa yang mau ditanya

34. Saya pernah bahas tentang orang yang nanya cuma untuk pamer, basa basi, dan tidak didasarkan oleh keingintahuan/proses belajar. #argue

35. Bertanyalah dengan didorong keinginan untuk belajar, melihat perspektif yang beda, untuk mengetahui yang tidak diketahui, atau tak jelas #argue

36. Kita memang tak begitu diajari untuk bertanya di bangku sekolah...kebanyakan hanya diajari menjawab. #argue

36. Padahal, "Creativity emerges when we ask a lot to find the right problem to be solved... #argue

37. Body language juga berperan dalam proses #argue . Eye contact, use of hands, smile, nodding, berguna untuk membuat proses jadi lebih kondusif

38. Walau sering tak mau dengar opini orang lain, for some reasons saya senang #argue dengan orang Italia yang menggunakan tanggannya dalam berpendapat

39. Begitulah cerita tentang #argue yang diilhami dari pengalaman interviewing candidate tadi siang. Semoga berguna! salam.



Click Here! Another Tweets: Howard Schultz

Click Here! Another Tweets: Mencintai Indonesia



No comments: