1. #Quality seringkali dianggap hanya kerjaan yang hanya dilakukan oleh orang-orang di pabrik atau di bagian produksi...pendekatan yang tak benar
2. Bagaimana bisa #Quality diletakkan di "belakang", sementara yang "merasakan" quality dari produk dan jasa yang diberikan adalah customer
3. Pendekatan #Quality yang tepat adalah semua pihak dalam perusahaan harus menjamin kualitas dari hasil pekerjaan mereka masing-masing
4. Sales dan marketing tak perlu peduli pada #Quality ? Wah, mana bisa...mereka yang paling depan berhubungan dengan customer
5. VOC atau Voice of Customer, adalah hal yang paling penting ditangkap oleh orang-orang yang berada di garis depan dalam sebuah perusahaan. #Quality
6. Finance tak perlu khawatir tentang #Quality? lho, kalau salah kirim invoice atau salah catat dokumen, proses dapetin duit jadi lama..
7. HR tak perlu peduli pada #Quality? Wah, kalau salah background check dalam rekrutmen bisa berabe...
8. Masalah #Quality itu sebenarnya seperti gunung es, yang "keliatan" seperti produk retur, complaint, dsb itu cuma atasnya aja...
9. Bagian bawah gunung es itu, yang mampu nenggelemin Titanic itu, yang sebenernya bahaya..customer yang hilang kepercayaan, ga mau beli, dsb..
10. Sering #Quality diukur secara rata-rata saja...tahun lalu keterlambatan pengiriman 10 hari..tahun ini rata-rata cuma 5 hari..sudah baguskah?
11. Hey, coba lihat standard deviasinya. Ada yang ke kirim 2 hari lebih cepet, ada yang 5 hari lebih lambat...yang customer rasain itu bukan rata-ratanya
12. Coba deh tanyain customer yang barangnya kekirim 5 hari lebih lambat, do they care about your rata-rata improvement? they don't! #Quality
13. What customer experience adalah kejadian individu yang mereka rasakan...bukan rata-rata proses perusahaan kita. #Quality
14. Jadi, pendekatan perbaikan yang "benar" adalah kalo rata-rata improved, dan standard deviasi juga improved...jadi proses kita stabil. #Quality
15. Kalau diambil pendekatan 6 Sigma nih ya...kesalahan yang "boleh" hanyalah 3.14 kesalahan dalam 1 juta kejadian, #Quality
16. Kita ambil contoh industri penerbangan. 1 juta penerbangan di dunia ini kira-kira dicapai dalam waktu sekitar 3-4 bulan. #Quality
17. So, kalau industri penerbangan beroperasi dalam skala 6 Sigma aja, masih ada pesawat gagal terbang or gagal mendarat dalam 3-4 bulan! #Quality
18. Untungnya industri penerbangan beroperasi dalam skala yang lebih dari 7 sigma. #Quality
19. Nah, kalo industri penerbangan yang kompleks aja bisa beroperasi >7sigma, industri lain bisa lebih mudah dong mencapai 6 Sigma. #Quality
20. Apapun metoda peningkatan #Quality yang diterapkan, pola pikirnya haruslah semua lini dalam perusahaan tersebut terlibat dalam peningkatan mutu.
21. Baiknya tiap lini memiliki standard #Quality yang sama..jadi ukuran kondisi saat ini dan target perbaikannya diorbrolkan dengan bahasa yang sama
22. Ada istilah dalam Six Sigma dan di GE yang asik untuk digunakan dalam standard #Quality. istilah tersebut adalah CTQ atau Critical To Quality.
23. Gampangnya CTQ ini adalah apa yang menjadi penting bagi pengguna/penerima kerjaan kita dalam hal #Quality kerjaan kita.
24. Misalnya untuk orang sales, CTQ tentunya jualan yang banyak (mencapai target), customer seneng, mau beli lagi, dst. #Quality
25. Orang-orang produksi punya CTQ barang yang dibuat tak ada cacat, tak salah label, tak bocor, dst. #Quality
26. Orang di Finance, punya CTQ invoice yang dikirim tak boleh salah, dokumen lengkap, tak ada proses yang lama, dst. #Quality
27. Biar sama-sama asik, tiap fungsi tersebut punya CTQ yang bisa dikuantifikasikan...ada angkanya...dalam Six Sigma, dipakai nilai Sigma. #Quality
28. Pada hakikatnya, mengetahui CTQ ini adalah kunci utama perbaikan #Quality. Sama aja kayak cari pacar. Tiap orang kan punya CTQ yang beda-beda :D
29. Kalau CTQ ini dibandingkan sama apa yang kita punyain sekarang, jadilah alat analisis yang asik...dimana gapnya bisa dilihat. #Quality
30. Jaman Jack Welch dulu, bukan cuma tiap lini yang harus punya CTQ...tapi tiap individu bertanggung jawab terhadap perbaikan #Quality pekerjaaannya!
31. Logikanya, kalau tiap individu bareng-bareng melakukan perbaikan #Quality kerjaannya, Quality perusahaan secara agregat akan jadi lebih baik
32. Supaya bener-bener tiap orang mempebaiki kerjaannya, keluarlah titah Jack agar tiap employee bikin 2 proyek Six Sigma tiap tahun. #Quality
33. Wong gendheng Jack iki. Semua pegawai dipaksa belajar statistik. (Gila aja, statistik gue dulu cuma dapet C!). #Quality
34. Tapi Jack punya prinsip simple"If I have just 20% improvement for each individu, GE udah punya saving >$3B/tahun! #Quality
35. Tapi yang paling "powerful" dari "pemaksaan" melakukan perbaikan tiap individu tersebut adalah berubahnya mindset untuk peduli pada #Quality
36. So, kalau mau program #Quality jalan di tempat anda, pergerakannya harus di level individu. Termasuk bossnya!
37. That's it...cerita tentang Six Sigma #Quality versi obrolan warung kopi yang bisa saya ceritakan.. :D. Semoga berguna!
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Lead Others
Click Here! Another Tweets: Asia
Wednesday, January 30, 2013
Sunday, January 20, 2013
Lead Others
1. I'd like to try the topic of #LeadOthers for discussion tonight. As a continuation of #Leadself that being done last month
2. #LeadOthers is a wide topic...covering teamwork, people development, motivating, coaching, etc. Well, let me try whatever I know
3. #LeadOthers deals with the followers & the situation. The more we know about those two things, the better our position in doing the job
4. #LeadOthers proses yang "cascading" /bertahap. Premisnya, jika kita me-lead direct followers dengan baik, mereka juga akan do the same ke bawahnya
5. Dulu, prinsip leading others adalah "One to Many". Saat ini, lebih banyak berlaku "One to One". Direct Followersnya harus kuat. #LeadOthers
6. Credo #LeadOthers sekarang adalah, "Make your direct followers become great leaders, and great leaders will create another leaders"
7. Dalam teori organisasi, pemahaman "One to One" approach dalam leadership ini dikunyah2x dalam teori LMX (Leaders-Member Exchange) #LeadOthers
8. Approach "One to Many" masih ada yang pakai juga. Pakai kharisma, visi, orasi yang bagus..jaim.. Cuma organisasinya jadi fragile #LeadOthers
9. #LeadOthers memerlukan trust, terutama di level direct reports..."why you hire people if you dont trust them" kata Ricardo Semler
10. #LeadOthers memerlukan mentalitas ingin mendapatkan opini followers yang (kadang) berbeda dan feedback yang jujur.
11. Kalau hanya ingin punya followers yang bersetuju saja, berarti belum siap untuk #LeadOthers
12. #LeadOthers berarti siap meluangkan waktu untuk men-develop "others" itu. Memantau perkembangan mereka, dan invest pada mereka
13. #LeadOthers tak hanya mengevaluasi mereka dan memberikan reward/punisment. Ini sama saja dengan menjadikan followers hanya mesin atau ternak.
14. #LeadOthers juga tak hanya "menginfluence" mereka..tapi juga siap mendapatkan "influence" yang positif dari mereka
15. Oleh karena proses saling influence tersebut, developing followers supaya jadi jago jadi penting sekali dalam #LeadOthers
16. Coaching, dlm #LeadOthers memainkan peranan penting. Coaching saja bahkan tak cukup skrg ini..harus disertai "promoting" them
17. Coaching tak cukup dgn memberikan pelajaran dan petuah. Coaching dlm #LeadOthers adalah lead by example
18. Coaching = mendampingi followers ketika mereka menjalankan tugas. Beri contoh bagaimana anda deal dengan problem mereka. #LeadOthers
19. Kalau bermula dengan pikiran bahwa followers akan kabur setelah mereka jadi hebat, proses #LeadOthers tak akan jalan.
20. Menurut surveynya Hay Consulting. "People leave their leaders, not leave their job". #LeadOthers
21. Artinya, tak selalu orang akan "pergi" kalau sudah dididik jadi jago. Relationship with leaders, values, memainkan peranan. #LeadOthers
22. Kalo curiga bakalan ditinggal, #LeadOthers jadi kayak guru silat dulu. Punya jurus 10, ajarin 9. Yang 1 disimpen kalo2 muridnya ngelawan.
23. Duh, jaman sekarang, kalo emang mau dilawan sama si murid, diajarin 9, murid-murid itu nge-google utk belajar 15 lagi. #LeadOthers
24. Sudahlah, attrition rate selalu ada. Sekarang kompetisi talent itu tinggi Followers yang kabur or bikin usaha sendiri akan selalu ada #LeadOthers
25. The best concept in winning organization is creating leaders more than they need. #LeadOthers
26. If we do #LeadOthers with good coaching, talent development, having great leadership process, strong values, attrition rate is not high
27. If good followers move and do their own business, many cases show they will become a great partners for us. #LeadOthers
28. If they move to competitor, and fight you, nah, mereka itu followers sialan! haha..biar saja. There is always a risk in business #LeadOthers
29. Jangan gara-gara peluang yang tak sering itu, kita jadi tak mau mendevelop people dalam #LeadOthers
30. Develop others and have strong organisation VS Nggak develop others gara-gara takut ditinggal kabur, masih better develop others. #LeadOthers
31. #LeadOthers is ready to delegate & deal with the risk of failure. Why hire people if we don't trust they cannot help you?
32. Coaching, dalam #LeadOthers juga memberikan kesempatan followers untuk memimpin, jangan bikin batasan yang tak perlu seperti umur, pendidikan, dsb
33. Kalau misalnya, untuk jadi leaders itu harus umur 45 misalnya. Waduh, kalau usia pensiun 55, span mereka jadi leaders cuma 10 tahun. #LeadOthers
34. Belajar jadi leadersnya 3 th, MPP nya 2 tahun, cuma punya 5 tahun nge-lead beneran. itu pun harus deal dengan kolesterol, asam urat, dll. #LeadOthers
35. Gimana kalau followernya belum siap untuk ngelead? well, cuma dua kemungkinan. Kita ga optimal nge coach, or mereka memang payah. #LeadOthers
36. Kalau followersnya yang abal-abal, payah, you have no choice selain mengganti mereka. Tapi jangan cepat sampai pada kesimpulan itu. #LeadOthers
37. Makanya dalam #LeadOthers selalu ada konsep "review self". Sejauh mana upaya kita sudah maksimal meng-coach others?
38. #LeadOthers berarti juga "ready to share the stage". Leaders yang baik tak meraup semua kredit kesuksesan. They acknowledge others.
39. Saya percaya bahwa "Panggung seorang good leaders" adalah ketika para followersnya berhasil tampil di panggung utama. #LeadOthers
40. #LeadOthers adalah Listening to Others. People work extra miles when they feel acknowledged and can express their opinion.
41. #LeadOthers is sharing with others. Share the vision, work load, and result.
42. Ada kalanya dalam #LeadOthers anda mengambil keputusan sendiri. "I've heard enough, and now, this is my direction, let's do it together"
43. Kalo keseringan mengambil keputusan sendri kayak gitu (>5 times a year), orang-orang bagus anda akan kabur, karena merasa tak berguna #LeadOthers
44. Tapi kalau nggak pernah lakukan ambil keputusan sendiri itu, semuanya harus divoting, legitimasi dalam #LeadOthers jadi ilang
45. #LeadOthers is communicate with others. Makanya leader jaim yang jaga jarak dengan followers susah fly high nya. It's so yesterday.. :)
46. Karena saya percaya dengan approach "1 to 1" instead of "1 to many" dalam #LeadOthers , komunikasi personal, informal, lebih penting dari pidato
47. #LeadOthers is learning together. Tak laku lagi tuh, hanya leader yang serba tahu, dan tak perlu lagi belajar.
48. #LeadOthers in today's environment, is ready to change together. Culture siap change ini perlu di contohkan dari awal.
49. #LeadOthers, terakhir, is celebrating the success together, and doing reflection together when we fail, ga cuma marah-marahin anak buah aja.
50. Itulah yang saya bisa share...mudah-mudahan bermanfaat. Sekian. Salam! #LeadOthers
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Asia
Click Here! Another Tweets: Kita
2. #LeadOthers is a wide topic...covering teamwork, people development, motivating, coaching, etc. Well, let me try whatever I know
3. #LeadOthers deals with the followers & the situation. The more we know about those two things, the better our position in doing the job
4. #LeadOthers proses yang "cascading" /bertahap. Premisnya, jika kita me-lead direct followers dengan baik, mereka juga akan do the same ke bawahnya
5. Dulu, prinsip leading others adalah "One to Many". Saat ini, lebih banyak berlaku "One to One". Direct Followersnya harus kuat. #LeadOthers
6. Credo #LeadOthers sekarang adalah, "Make your direct followers become great leaders, and great leaders will create another leaders"
7. Dalam teori organisasi, pemahaman "One to One" approach dalam leadership ini dikunyah2x dalam teori LMX (Leaders-Member Exchange) #LeadOthers
8. Approach "One to Many" masih ada yang pakai juga. Pakai kharisma, visi, orasi yang bagus..jaim.. Cuma organisasinya jadi fragile #LeadOthers
9. #LeadOthers memerlukan trust, terutama di level direct reports..."why you hire people if you dont trust them" kata Ricardo Semler
10. #LeadOthers memerlukan mentalitas ingin mendapatkan opini followers yang (kadang) berbeda dan feedback yang jujur.
11. Kalau hanya ingin punya followers yang bersetuju saja, berarti belum siap untuk #LeadOthers
12. #LeadOthers berarti siap meluangkan waktu untuk men-develop "others" itu. Memantau perkembangan mereka, dan invest pada mereka
13. #LeadOthers tak hanya mengevaluasi mereka dan memberikan reward/punisment. Ini sama saja dengan menjadikan followers hanya mesin atau ternak.
14. #LeadOthers juga tak hanya "menginfluence" mereka..tapi juga siap mendapatkan "influence" yang positif dari mereka
15. Oleh karena proses saling influence tersebut, developing followers supaya jadi jago jadi penting sekali dalam #LeadOthers
16. Coaching, dlm #LeadOthers memainkan peranan penting. Coaching saja bahkan tak cukup skrg ini..harus disertai "promoting" them
17. Coaching tak cukup dgn memberikan pelajaran dan petuah. Coaching dlm #LeadOthers adalah lead by example
18. Coaching = mendampingi followers ketika mereka menjalankan tugas. Beri contoh bagaimana anda deal dengan problem mereka. #LeadOthers
19. Kalau bermula dengan pikiran bahwa followers akan kabur setelah mereka jadi hebat, proses #LeadOthers tak akan jalan.
20. Menurut surveynya Hay Consulting. "People leave their leaders, not leave their job". #LeadOthers
21. Artinya, tak selalu orang akan "pergi" kalau sudah dididik jadi jago. Relationship with leaders, values, memainkan peranan. #LeadOthers
22. Kalo curiga bakalan ditinggal, #LeadOthers jadi kayak guru silat dulu. Punya jurus 10, ajarin 9. Yang 1 disimpen kalo2 muridnya ngelawan.
23. Duh, jaman sekarang, kalo emang mau dilawan sama si murid, diajarin 9, murid-murid itu nge-google utk belajar 15 lagi. #LeadOthers
24. Sudahlah, attrition rate selalu ada. Sekarang kompetisi talent itu tinggi Followers yang kabur or bikin usaha sendiri akan selalu ada #LeadOthers
25. The best concept in winning organization is creating leaders more than they need. #LeadOthers
26. If we do #LeadOthers with good coaching, talent development, having great leadership process, strong values, attrition rate is not high
27. If good followers move and do their own business, many cases show they will become a great partners for us. #LeadOthers
28. If they move to competitor, and fight you, nah, mereka itu followers sialan! haha..biar saja. There is always a risk in business #LeadOthers
29. Jangan gara-gara peluang yang tak sering itu, kita jadi tak mau mendevelop people dalam #LeadOthers
30. Develop others and have strong organisation VS Nggak develop others gara-gara takut ditinggal kabur, masih better develop others. #LeadOthers
31. #LeadOthers is ready to delegate & deal with the risk of failure. Why hire people if we don't trust they cannot help you?
32. Coaching, dalam #LeadOthers juga memberikan kesempatan followers untuk memimpin, jangan bikin batasan yang tak perlu seperti umur, pendidikan, dsb
33. Kalau misalnya, untuk jadi leaders itu harus umur 45 misalnya. Waduh, kalau usia pensiun 55, span mereka jadi leaders cuma 10 tahun. #LeadOthers
34. Belajar jadi leadersnya 3 th, MPP nya 2 tahun, cuma punya 5 tahun nge-lead beneran. itu pun harus deal dengan kolesterol, asam urat, dll. #LeadOthers
35. Gimana kalau followernya belum siap untuk ngelead? well, cuma dua kemungkinan. Kita ga optimal nge coach, or mereka memang payah. #LeadOthers
36. Kalau followersnya yang abal-abal, payah, you have no choice selain mengganti mereka. Tapi jangan cepat sampai pada kesimpulan itu. #LeadOthers
37. Makanya dalam #LeadOthers selalu ada konsep "review self". Sejauh mana upaya kita sudah maksimal meng-coach others?
38. #LeadOthers berarti juga "ready to share the stage". Leaders yang baik tak meraup semua kredit kesuksesan. They acknowledge others.
39. Saya percaya bahwa "Panggung seorang good leaders" adalah ketika para followersnya berhasil tampil di panggung utama. #LeadOthers
40. #LeadOthers adalah Listening to Others. People work extra miles when they feel acknowledged and can express their opinion.
41. #LeadOthers is sharing with others. Share the vision, work load, and result.
42. Ada kalanya dalam #LeadOthers anda mengambil keputusan sendiri. "I've heard enough, and now, this is my direction, let's do it together"
43. Kalo keseringan mengambil keputusan sendri kayak gitu (>5 times a year), orang-orang bagus anda akan kabur, karena merasa tak berguna #LeadOthers
44. Tapi kalau nggak pernah lakukan ambil keputusan sendiri itu, semuanya harus divoting, legitimasi dalam #LeadOthers jadi ilang
45. #LeadOthers is communicate with others. Makanya leader jaim yang jaga jarak dengan followers susah fly high nya. It's so yesterday.. :)
46. Karena saya percaya dengan approach "1 to 1" instead of "1 to many" dalam #LeadOthers , komunikasi personal, informal, lebih penting dari pidato
47. #LeadOthers is learning together. Tak laku lagi tuh, hanya leader yang serba tahu, dan tak perlu lagi belajar.
48. #LeadOthers in today's environment, is ready to change together. Culture siap change ini perlu di contohkan dari awal.
49. #LeadOthers, terakhir, is celebrating the success together, and doing reflection together when we fail, ga cuma marah-marahin anak buah aja.
50. Itulah yang saya bisa share...mudah-mudahan bermanfaat. Sekian. Salam! #LeadOthers
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Asia
Click Here! Another Tweets: Kita
Sunday, January 13, 2013
Asia
1. Tiap tahun, The Economist Corporate Network melakukan survey terhadap multinasional company tentang bisnis di Asia. Hasil survey tahun ini menarik. #asia
2. Ekspektasi perusahaan-perusahaan global terhadap Asia Pacific di tahun 2013 naik, dan pendapatan mereka dari region ini juga naik secara signifikan. #asia
3. Investasi prioritas di Asia adalah (1) China, (2) India, dan (3) Indonesia, yang hampir sama score nya dengan India. #asia
4. Perusahaan-perusahaan ini berharap pertumbuhan mereka dua kali lebih cepat dari pertumbuhan workforcenya. Produktifitas adalah kuncinya. #asia
5. Selain China, Indonesia adalah negara yang tingkat prioritas tujuan investasinya meroket. India dan Vietnam malah turun. #asia
6. Perusahaan-perusahaan Multinasional dari Barat, merasa mereka under investing di Asia, terutama di ASEAN. #asia
7. Menarik juga melihat trend membuka kantor pusat di Singapore, Hongkong, dan Jepang terus menurun. Asia terlalu besar untuk dimanage. #asia
8. Sekarang terjadi trend ABS dalam penambahan pegawai. ABS = Anywhere but Singapore. #asia
9. Negara-negara frontier untuk tujuan investasi adalah Myanmar, Mongolia, Cambodia dan Laos. Myanmar dan Mongolia sedang jadi juara. #asia
10. Menarik juga melihat pendapatan perusahaan-perusahaan global dari Asia makin meningkat (11% di 2011, 22 % di 2012, dan expected 32% di 2017). #asia
11. Dengan semakin hotnya pasar Asia, terutama ASEAN, maka tingkat turnover pegawai juga tinggi. Persaingan talent semakin ganas. #asia
12. Tenaga kerja yang merupakan global talent semakin dicari dan punya peluang besar untuk terus maju. #asia
13. Untuk supply global talent, Indonesia masih jauh di bawah China, Jepang, India, Singapore, Korea, bahkan Malaysia. #asia
14. Banyak perusahaan-perusahaan ingin menjadikan Indonesia sebagai headquarter, tapi halangannya banyak (infrastruktur, transportasi biaya tinggi). #asia
15. Catatan saya, sebagai pasar, Indonesia jagoan, tapi agar kita bisa jadi "Tuan" dan tidak jadi pasar saja, Human Capital kita harus kuat. #asia
16. Tak apa modal asing masuk, asal peraturan yang ada memberikan porsi pembangunan human capital yang besar kepada kita. #asia
17. MNCs bawa teknologi, dan jalan membuka pasar global. Kita jangan cuma jadi buruhnya, tapi berkontribusi pada pembangunan Indonesia. #asia
18. Caranya? dengan mengarahkan investasi pada global talent and solution teknologi pada masalah-masalah di Indoesia. #asia
19. GE growth sekitar tiga kali lipat dalam dua tahun terakhir. Rumusan kita simple. We grow if our customers and the country grow. #asia
20. In that sense, kita harus berkontribusi pada growth nya customers dan country. #asia
21. Rencana investasi terbesar kita tahun ini adalah pada growing local talent dengan membuat learning centers untuk customers. #asia
22. Why talent? because you cannot being global if you don't globalize the brain. #asia
23. Semoga makin banyak global leaders yang muncul dari Indonesia. Salam. #asia
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Kita
Click Here! Another Tweets: Tiara Savitri
2. Ekspektasi perusahaan-perusahaan global terhadap Asia Pacific di tahun 2013 naik, dan pendapatan mereka dari region ini juga naik secara signifikan. #asia
3. Investasi prioritas di Asia adalah (1) China, (2) India, dan (3) Indonesia, yang hampir sama score nya dengan India. #asia
4. Perusahaan-perusahaan ini berharap pertumbuhan mereka dua kali lebih cepat dari pertumbuhan workforcenya. Produktifitas adalah kuncinya. #asia
5. Selain China, Indonesia adalah negara yang tingkat prioritas tujuan investasinya meroket. India dan Vietnam malah turun. #asia
6. Perusahaan-perusahaan Multinasional dari Barat, merasa mereka under investing di Asia, terutama di ASEAN. #asia
7. Menarik juga melihat trend membuka kantor pusat di Singapore, Hongkong, dan Jepang terus menurun. Asia terlalu besar untuk dimanage. #asia
8. Sekarang terjadi trend ABS dalam penambahan pegawai. ABS = Anywhere but Singapore. #asia
9. Negara-negara frontier untuk tujuan investasi adalah Myanmar, Mongolia, Cambodia dan Laos. Myanmar dan Mongolia sedang jadi juara. #asia
10. Menarik juga melihat pendapatan perusahaan-perusahaan global dari Asia makin meningkat (11% di 2011, 22 % di 2012, dan expected 32% di 2017). #asia
11. Dengan semakin hotnya pasar Asia, terutama ASEAN, maka tingkat turnover pegawai juga tinggi. Persaingan talent semakin ganas. #asia
12. Tenaga kerja yang merupakan global talent semakin dicari dan punya peluang besar untuk terus maju. #asia
13. Untuk supply global talent, Indonesia masih jauh di bawah China, Jepang, India, Singapore, Korea, bahkan Malaysia. #asia
14. Banyak perusahaan-perusahaan ingin menjadikan Indonesia sebagai headquarter, tapi halangannya banyak (infrastruktur, transportasi biaya tinggi). #asia
15. Catatan saya, sebagai pasar, Indonesia jagoan, tapi agar kita bisa jadi "Tuan" dan tidak jadi pasar saja, Human Capital kita harus kuat. #asia
16. Tak apa modal asing masuk, asal peraturan yang ada memberikan porsi pembangunan human capital yang besar kepada kita. #asia
17. MNCs bawa teknologi, dan jalan membuka pasar global. Kita jangan cuma jadi buruhnya, tapi berkontribusi pada pembangunan Indonesia. #asia
18. Caranya? dengan mengarahkan investasi pada global talent and solution teknologi pada masalah-masalah di Indoesia. #asia
19. GE growth sekitar tiga kali lipat dalam dua tahun terakhir. Rumusan kita simple. We grow if our customers and the country grow. #asia
20. In that sense, kita harus berkontribusi pada growth nya customers dan country. #asia
21. Rencana investasi terbesar kita tahun ini adalah pada growing local talent dengan membuat learning centers untuk customers. #asia
22. Why talent? because you cannot being global if you don't globalize the brain. #asia
23. Semoga makin banyak global leaders yang muncul dari Indonesia. Salam. #asia
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Kita
Click Here! Another Tweets: Tiara Savitri
Wednesday, January 2, 2013
Kita
1. Saya ingin share tentang refleksi terhadap hal-hal yang perlu diperbaiki dari diri kita, orang Indonesia. #Kita
2. Tentunya hal ini bukan bermaksud untuk offend siapa pun, dan juga bukan suatu studi yang ada statistik generalisasinya. #Kita
3. Juga tak bermaksud untuk mengatakan kita lebih buruk dari orang-orang di negara lain. I am doing self critics, agar bisa jadi lebih baik. #Kita
4. Let me start. First, saya ngerasa kita kurang jago dalam hal Analisis. Analisis itu mempertanyakan sesuatu. Connecting the dots. #Kita
5. Saya pikir, mungkin kita tak jago menganalisis karena dots kita kurang. Bacaan dan pengetahuan kita kurang. #Kita
6. Mungkin juga karena kita nggak terbiasa mempertanyakan sesuatu. Nggak terdidik untuk bertanya yang menghasilkan pengetahuan baru. #Kita
7. Atau juga karena sistem pendidikan kita yang menekankan "multiple choice" tersebut. Nggak terbiasa menulis essai, menyampaikan pendapat. #Kita
8. Padahal, analytical skills ini adalah basis penting agar tidak hanya bekerja jadi doers. Agar bisa jadi leaders. #Kita
9. Yang kedua, saya merasa kita masih sering ketinggalan dalam the latest knowledge and issues. #Kita
10. Padalah informasi sekarang ini bisa didapat di mana aja ya. Maybe kita hanya memilih informasi yang kita senang saja. #Kita
11. Begitu informasinya susah dicerna, ditinggalin deh..."Ntar aja ah, bacanya...Males ah, baca yang susah-susah". Yahh? #Kita
12. Saya sering juga ngerasain hal tersebut. Begitu informasinya penting tapi susah, saya "pending" dulu. Akibatnya telat juga nganalisis. #Kita
13. Cerita seperti industrial internet misalnya yang sekarang lagi hot di dunia industri, nggak cukup rame di sini. #Kita
14. Waktu dulu Six Sigma Quality rame untuk make corporation better, hal ini telat lebih dari 2 tahun untuk kemudian baru rame di Indonesia. #Kita
15. Another thing that i keep asking is, apakah kita malas? i see banyak sekali orang yang kerja keras, tapi yang males-malesan juga buannyak. #Kita
16. Cepat puas, arogan, tidak memiliki passion untuk terus belajar juga merupakan kemalasan. #Kita
17. Keluh "cape nih kerja...dikejar-kejar waktu, dst" seringkali saya dengar. Lucunya, orang Jepang bangga kali kalau mereka kerja keras. #Kita
18. Malas kah kita? kalau melihat orang yang di pasar pagi-pagi buta sudah kerja, malam baru pulang, rasanya kita penuh dengan pekerja keras. #Kita
19. Tapi kalo dengar keluhan "cape nih ini itu" sebagai excuse tak perform well, rasanya banyak yang perlu diperbaiki dari culture ini. #Kita
20. Maybe harus ada standard yang kita jadikan acuan untuk nilai apakah kita masih malas atau sudah kerja keras ya. #Kita
21. coba tanya @anandasukarlan, berapa jam dia berlatih agar bisa jadi pemusik yang mendunia. #Kita
22. Ooo..banyak waktu terbuang karena macet? well, ini yang harus diatasi...what can we do when we spend 4-6 hours a day di kemacetan. #Kita
23. Masalah malas ini masalah serius menurut saya. Malas + Complain + Excuse. Rangkaian yang bisa memerosotkan kita. #Kita
24. Refleksi saya yang lain adalah terhadap kultur membaca dan mencari pengetahuan. #Kita jauh ketinggalan untuk hal ini.
25. Membaca ini sangat terkait dengan analytical skill, ketertinggalan informasi, dan kemalasan yang tadi sudah dibahas. #Kita
26. Di airport2 internasional, selalu saya lihat orang membaca menunggu pesawat. Di airport-airport kita, jarang banget! #Kita
27. Bawa buku itu adalah hal yang sangat lazim saya lihat di banyak penjuru dunia. Di #Kita, bawa buku dicela sok rajin lah, sok pinter lah.
28. Tiap bepergian dengan boss saya (yang rasanya pengetahuan dia jauh lebih banyak), saya kutak-katik handphone, doi baca buku. #Kita
29. Udah gitu, kalo ada yang ga tahu tentang suatu hal, #Kita sering brenti aja nggak tau. Orang-orang lainnya, ngubek google atau nanya ke sana sini.
30. The passion to know something #Kita ini, jauh kalah dari our passion to talk about someone kayaknya.
31. "Baca...baca apaan? gue engineer dan orang teknik". Naah..ini dia...pengetahuan jangan dikotak-kotakin sehingga membatasi diri. #Kita
32. Kalo ngomong sama orang-orang global world itu ya, rata-rata pada baca novel dan sastra...apa pun background mereka. #Kita
33. Udah gitu masalah ekonomi, issue-issue global, dsb, selalu terupdate baik dari internet atau dari koran. #Kita
34. Saya beruntung, waktu kecil dulu, tiap kali ada rejeki, orang tua saya ngasih hadiahnya "boleh beli buku pilih sendiri" di toko buku.#Kita
35. Kalo ada yang punya riset tentang kuantitas buku yang dibaca atau diproduksi di Indonesia relatif to jumlah penduduknya, mau dong! #Kita
36. Setuju! perpustakaan kita juga ga menunjang untuk penyediaan buku bagi yang ndak punya dana beli buku. #Kita
37. Tapi toko buku loak or bekas kita juga nggak sebanyak di negara lain...hiks.. Di Singapore aja, selalu ada kaki limaan buku. #Kita
38. Ini kayak chicken and eggs...minat dulu apa sarana and prasarana dulu? well, yang baca tweet ini, ayo deh tingkatkan kultur baca. #Kita
39. Masih lanjut nih..refleksi saya yang lain. #Kita suka cepet ge-er dan ngerasa jadi jago, jadi primadona dan lupa terhadap proses pembelajaran
40. Bisa ini itu dikit, sukses sekali dua kali, trus deh ngerasa #Kita lah jagoannya, dan feels bahwa input dari orang lain itu nggak perlu
41. Duh, saya sayangkan sekali kalo ada teman yang cepat merasa jadi jagoan dan kehilangan kesempatan belajar dan berteman dengan orang lain. #Kita
42. Yang saya pelajari di dunia global leaders malah, semakin jagoan mereka, semakin humble dan terbuka mereka terhadap ide dan teman baru. #Kita
43. Kalo cepet ngerasa jagoan, seringkali jadi nggak bisa refleksi diri...dan hanya peka terhadap "bisikan" dari orang lain yang pro kita. #Kita
44. Jagoan itu ya, harusnya adalah label yang diberikan orang terhadap output dari proses baik yang kita jalani. Bukan kita yang berkoar-koar kita jago. #Kita
45. Kayak gini nih...kalo ada orang yang ngaku-ngaku dirinya humble, malah jadi pertanyaan kan, apakah dia humble? #Kita
46. So, kerja lah, berprestasi lah, do the best...tapi menjadi besar kepala sehingga kehilangan kesempatan belajar lagi, jangan dong! #Kita
47. Karena cepet ngerasa jago, jadi primadona, #Kita juga suka nggak sadar sering pamer...sampai-sampai keimanan pun sering dipamerkan.
48. Refleksi saya yang lain adalah terhadap kemampuan innovatif #Kita. Kreativitas mungkin masih oke kita...tapi innovation, lemah nih!
49. Innovation, coba lihat tulisan Innovator's DNA di HBR. 4 hal yang penting: questioning, observing, experimenting, and networking.
50. Dari 4 DNA innovation itu (questioning, observing, experimenting dan networking), kita nggak kuat ya...perlu #Kita perbaiki tuh.
51. Questioning, kita nggak banyak diajari dan diperbolehkan dari sejak kecil. #Kita
52. Observing, kita lebih suka observe orangnya (baca: gosiping) daripada observe gejala, trend, needs, dsb. #Kita
53. Experimenting, kita keluh kesah terus ga punya dana dan waktu (duh, kayak #Kita yang sibuk banget sedunia ya)
54. Networking. Rada oke nih sebenernya kita. tapi seringkali networkingnya banyak "terbunuh" gara-gara sakit hati lah, tak sepaham lah, dsb
55. Coba balik lagi ke point baca & cari pengetahuan. Kunci inovasi adalah connecting the dots. Kalo dots nya ga ada, apa yang mau #Kita connect?
56. Kalo innovasi lemah, jadinya #Kita cuma pandai mengekor, ngikutin trend, dan kalah bersaing karena tak ada uniqueness
57. Ada fakta baru yang bikin saya ngerefleksi diri. Katanya #Kita juara berkicau di twitter. Juga di tempat lain kali ya. Is it good or bad?
58. Crewi ya, #Kita? nggak ada salahnya sih crewi..tapi kalo crewi nya terhadap hal-hal yang ga penting sehingga waktu abis dan melewatkan hal-hal penting?
59. Atau semua orang ber crewi ria terhadap suatu hal yang lagi ngetrend dan ga ada yang mikirin hal lain, wah...berabe dong #Kita
60. Anyway saya melihat trend bagus dengan ke crewi an kita di media...orang banyak yang ingin berbagi...asik itu! #Kita
61. Satu lagi yang bikin gemeez, #Kita rada ga suka dengan perbedaan pendapat. Helloo..beda pendapat biasa aja lagi...jangan jadi musuhan!
62. Miris kalo ngelihat #Kita kehilangan kesempatan beranalisis, berefleksi, dan belajar kalo gara-gara beda pendapat jadi bermusuhan.
63. Saya ngerasa orang yang jadi "musuhan" gara-gara beda pendapat itu karena wawasan #Kita dipersempit oleh kita sendiri, juga karena bacaan kita kurang.
64. Refleksi terakhir...mungkin #Kita ga begitu passionate untuk punya dream besar ya. Apa karena ga pe de, atau ga berani, atau ga banyak tahu?
65. Dream big, Have a courage for it. Humble dan sederhana bukan berarti tak ingin maju. #Kita
66. Refleksi-refleksi saya bisa saling terkait, analytical, cepat puas, malas, baca, cari pengetahuan, inovatif, crewi, beda pendapat, dream. #Kita
67. Semoga ada gunanya...Let's move up. Mudah2x #Kita bisa jadi lebih baik. Selamat Tahun Baru. Salam.
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Tiara Savitri
Click Here! Another Tweets: Lead Self
2. Tentunya hal ini bukan bermaksud untuk offend siapa pun, dan juga bukan suatu studi yang ada statistik generalisasinya. #Kita
3. Juga tak bermaksud untuk mengatakan kita lebih buruk dari orang-orang di negara lain. I am doing self critics, agar bisa jadi lebih baik. #Kita
4. Let me start. First, saya ngerasa kita kurang jago dalam hal Analisis. Analisis itu mempertanyakan sesuatu. Connecting the dots. #Kita
5. Saya pikir, mungkin kita tak jago menganalisis karena dots kita kurang. Bacaan dan pengetahuan kita kurang. #Kita
6. Mungkin juga karena kita nggak terbiasa mempertanyakan sesuatu. Nggak terdidik untuk bertanya yang menghasilkan pengetahuan baru. #Kita
7. Atau juga karena sistem pendidikan kita yang menekankan "multiple choice" tersebut. Nggak terbiasa menulis essai, menyampaikan pendapat. #Kita
8. Padahal, analytical skills ini adalah basis penting agar tidak hanya bekerja jadi doers. Agar bisa jadi leaders. #Kita
9. Yang kedua, saya merasa kita masih sering ketinggalan dalam the latest knowledge and issues. #Kita
10. Padalah informasi sekarang ini bisa didapat di mana aja ya. Maybe kita hanya memilih informasi yang kita senang saja. #Kita
11. Begitu informasinya susah dicerna, ditinggalin deh..."Ntar aja ah, bacanya...Males ah, baca yang susah-susah". Yahh? #Kita
12. Saya sering juga ngerasain hal tersebut. Begitu informasinya penting tapi susah, saya "pending" dulu. Akibatnya telat juga nganalisis. #Kita
13. Cerita seperti industrial internet misalnya yang sekarang lagi hot di dunia industri, nggak cukup rame di sini. #Kita
14. Waktu dulu Six Sigma Quality rame untuk make corporation better, hal ini telat lebih dari 2 tahun untuk kemudian baru rame di Indonesia. #Kita
15. Another thing that i keep asking is, apakah kita malas? i see banyak sekali orang yang kerja keras, tapi yang males-malesan juga buannyak. #Kita
16. Cepat puas, arogan, tidak memiliki passion untuk terus belajar juga merupakan kemalasan. #Kita
17. Keluh "cape nih kerja...dikejar-kejar waktu, dst" seringkali saya dengar. Lucunya, orang Jepang bangga kali kalau mereka kerja keras. #Kita
18. Malas kah kita? kalau melihat orang yang di pasar pagi-pagi buta sudah kerja, malam baru pulang, rasanya kita penuh dengan pekerja keras. #Kita
19. Tapi kalo dengar keluhan "cape nih ini itu" sebagai excuse tak perform well, rasanya banyak yang perlu diperbaiki dari culture ini. #Kita
20. Maybe harus ada standard yang kita jadikan acuan untuk nilai apakah kita masih malas atau sudah kerja keras ya. #Kita
21. coba tanya @anandasukarlan, berapa jam dia berlatih agar bisa jadi pemusik yang mendunia. #Kita
22. Ooo..banyak waktu terbuang karena macet? well, ini yang harus diatasi...what can we do when we spend 4-6 hours a day di kemacetan. #Kita
23. Masalah malas ini masalah serius menurut saya. Malas + Complain + Excuse. Rangkaian yang bisa memerosotkan kita. #Kita
24. Refleksi saya yang lain adalah terhadap kultur membaca dan mencari pengetahuan. #Kita jauh ketinggalan untuk hal ini.
25. Membaca ini sangat terkait dengan analytical skill, ketertinggalan informasi, dan kemalasan yang tadi sudah dibahas. #Kita
26. Di airport2 internasional, selalu saya lihat orang membaca menunggu pesawat. Di airport-airport kita, jarang banget! #Kita
27. Bawa buku itu adalah hal yang sangat lazim saya lihat di banyak penjuru dunia. Di #Kita, bawa buku dicela sok rajin lah, sok pinter lah.
28. Tiap bepergian dengan boss saya (yang rasanya pengetahuan dia jauh lebih banyak), saya kutak-katik handphone, doi baca buku. #Kita
29. Udah gitu, kalo ada yang ga tahu tentang suatu hal, #Kita sering brenti aja nggak tau. Orang-orang lainnya, ngubek google atau nanya ke sana sini.
30. The passion to know something #Kita ini, jauh kalah dari our passion to talk about someone kayaknya.
31. "Baca...baca apaan? gue engineer dan orang teknik". Naah..ini dia...pengetahuan jangan dikotak-kotakin sehingga membatasi diri. #Kita
32. Kalo ngomong sama orang-orang global world itu ya, rata-rata pada baca novel dan sastra...apa pun background mereka. #Kita
33. Udah gitu masalah ekonomi, issue-issue global, dsb, selalu terupdate baik dari internet atau dari koran. #Kita
34. Saya beruntung, waktu kecil dulu, tiap kali ada rejeki, orang tua saya ngasih hadiahnya "boleh beli buku pilih sendiri" di toko buku.#Kita
35. Kalo ada yang punya riset tentang kuantitas buku yang dibaca atau diproduksi di Indonesia relatif to jumlah penduduknya, mau dong! #Kita
36. Setuju! perpustakaan kita juga ga menunjang untuk penyediaan buku bagi yang ndak punya dana beli buku. #Kita
37. Tapi toko buku loak or bekas kita juga nggak sebanyak di negara lain...hiks.. Di Singapore aja, selalu ada kaki limaan buku. #Kita
38. Ini kayak chicken and eggs...minat dulu apa sarana and prasarana dulu? well, yang baca tweet ini, ayo deh tingkatkan kultur baca. #Kita
39. Masih lanjut nih..refleksi saya yang lain. #Kita suka cepet ge-er dan ngerasa jadi jago, jadi primadona dan lupa terhadap proses pembelajaran
40. Bisa ini itu dikit, sukses sekali dua kali, trus deh ngerasa #Kita lah jagoannya, dan feels bahwa input dari orang lain itu nggak perlu
41. Duh, saya sayangkan sekali kalo ada teman yang cepat merasa jadi jagoan dan kehilangan kesempatan belajar dan berteman dengan orang lain. #Kita
42. Yang saya pelajari di dunia global leaders malah, semakin jagoan mereka, semakin humble dan terbuka mereka terhadap ide dan teman baru. #Kita
43. Kalo cepet ngerasa jagoan, seringkali jadi nggak bisa refleksi diri...dan hanya peka terhadap "bisikan" dari orang lain yang pro kita. #Kita
44. Jagoan itu ya, harusnya adalah label yang diberikan orang terhadap output dari proses baik yang kita jalani. Bukan kita yang berkoar-koar kita jago. #Kita
45. Kayak gini nih...kalo ada orang yang ngaku-ngaku dirinya humble, malah jadi pertanyaan kan, apakah dia humble? #Kita
46. So, kerja lah, berprestasi lah, do the best...tapi menjadi besar kepala sehingga kehilangan kesempatan belajar lagi, jangan dong! #Kita
47. Karena cepet ngerasa jago, jadi primadona, #Kita juga suka nggak sadar sering pamer...sampai-sampai keimanan pun sering dipamerkan.
48. Refleksi saya yang lain adalah terhadap kemampuan innovatif #Kita. Kreativitas mungkin masih oke kita...tapi innovation, lemah nih!
49. Innovation, coba lihat tulisan Innovator's DNA di HBR. 4 hal yang penting: questioning, observing, experimenting, and networking.
50. Dari 4 DNA innovation itu (questioning, observing, experimenting dan networking), kita nggak kuat ya...perlu #Kita perbaiki tuh.
51. Questioning, kita nggak banyak diajari dan diperbolehkan dari sejak kecil. #Kita
52. Observing, kita lebih suka observe orangnya (baca: gosiping) daripada observe gejala, trend, needs, dsb. #Kita
53. Experimenting, kita keluh kesah terus ga punya dana dan waktu (duh, kayak #Kita yang sibuk banget sedunia ya)
54. Networking. Rada oke nih sebenernya kita. tapi seringkali networkingnya banyak "terbunuh" gara-gara sakit hati lah, tak sepaham lah, dsb
55. Coba balik lagi ke point baca & cari pengetahuan. Kunci inovasi adalah connecting the dots. Kalo dots nya ga ada, apa yang mau #Kita connect?
56. Kalo innovasi lemah, jadinya #Kita cuma pandai mengekor, ngikutin trend, dan kalah bersaing karena tak ada uniqueness
57. Ada fakta baru yang bikin saya ngerefleksi diri. Katanya #Kita juara berkicau di twitter. Juga di tempat lain kali ya. Is it good or bad?
58. Crewi ya, #Kita? nggak ada salahnya sih crewi..tapi kalo crewi nya terhadap hal-hal yang ga penting sehingga waktu abis dan melewatkan hal-hal penting?
59. Atau semua orang ber crewi ria terhadap suatu hal yang lagi ngetrend dan ga ada yang mikirin hal lain, wah...berabe dong #Kita
60. Anyway saya melihat trend bagus dengan ke crewi an kita di media...orang banyak yang ingin berbagi...asik itu! #Kita
61. Satu lagi yang bikin gemeez, #Kita rada ga suka dengan perbedaan pendapat. Helloo..beda pendapat biasa aja lagi...jangan jadi musuhan!
62. Miris kalo ngelihat #Kita kehilangan kesempatan beranalisis, berefleksi, dan belajar kalo gara-gara beda pendapat jadi bermusuhan.
63. Saya ngerasa orang yang jadi "musuhan" gara-gara beda pendapat itu karena wawasan #Kita dipersempit oleh kita sendiri, juga karena bacaan kita kurang.
64. Refleksi terakhir...mungkin #Kita ga begitu passionate untuk punya dream besar ya. Apa karena ga pe de, atau ga berani, atau ga banyak tahu?
65. Dream big, Have a courage for it. Humble dan sederhana bukan berarti tak ingin maju. #Kita
66. Refleksi-refleksi saya bisa saling terkait, analytical, cepat puas, malas, baca, cari pengetahuan, inovatif, crewi, beda pendapat, dream. #Kita
67. Semoga ada gunanya...Let's move up. Mudah2x #Kita bisa jadi lebih baik. Selamat Tahun Baru. Salam.
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Tiara Savitri
Click Here! Another Tweets: Lead Self
Subscribe to:
Posts (Atom)