1. Saya ingin bercerita tentang seorang perempuan perkasa, Tiara Savitri, atau Ira. @Tiara58. Pendiri Yayasan Lupus Indonesia.
2. Banyak yang sudah kenal dia, banyak tulisan juga tentang dia dibuat. Saya ingin berbagi pengalaman dari kaca mata saya sendiri.
3. Ira adalah kakak kelas saya di Labschool. Dia terserang lupus hampir bersamaan saat saya terserang cancer. Circa 1987.
4. Kami sama-sama berjuang melawan penyakit yang kami derita...bedanya adalah saya lebih banyak berjuang untuk diri sendiri, @Tiara58 berjuang juga untuk orang lain.
5. Cerita ini bukan soal penderitaan. Setiap orang punya penderitaan dan perjuangannya sendiri. Pengetahuan tentang lupus bisa di google dengan mudah
6. Ira melawan lupus. Dia tak mau takluk pada nasibnya. Dia bergerak dan menemukan kekuatannya dengan mengajak orang lain ikut melawan lupus.
7. Yayasan Lupus yang didirikannya, adalah yang pertama di Indo (mngkin juga satu-satunya). Tak banyak yang peduli tentang lupus, karena dianggap bukan penyakit menular.
8. @Tiara58 sudah menghabiskan lebih dari 25 th berjalan dari satu RS ke RS laih, dari satu rumah ke rumah lain. Untuk mendampingi penderita lupus
9. Ira mendengarkan keluhan satu per satu penderita lupus, memberi semangat, dan tak jarang juga melepas kepergian mereka selama-lamanya.
10. Ketika saya tanya, kekuatan apa yang membuatnya mampu melakukan hal tersebut, Ira hanya menjawab: "keinginan dari hati saja"
11. "Kenapa hatimu ingin melakukan itu Ra"? tanya saya. "waktu saya menderita dulu, tak ada yang mendampingi..akan senang kalau ada" katanya
12. Dahsyat, ketika banyak orang melakukan sesuatu demi pamrih, Ira
(@Tiara58) dengan simple hanya melakukan demi mengurangi beban orang lain
13. Yayasan Lupus tak punya fasilitas mentereng dan banyak orang. Yang dibilang kantor pun adalah suatu ruang di RS Kramat 128.
14. Ira berjalan ke berbagai RS dan instansi pemerintah untuk mendapatkan keringanan obat dan ongkos dokter bagi para penderita lupus.
15. Jangan tanya hasilnya...masih jauh dari level yang paling minimal pun. Tapi Ira tetap saja berjalan. Tak ada kata "udahan" di langkahnya
16. Seperti saya, Ira sempat mengalami hari-hari tanpa penyakit. Dia mayorette drumband labschool, pemain basket, dan seabrek aktivitas lainnya.
17. Kondisi yang membuat "bumi jadi gelap" ketika penyakit datang dan tervonis harus hidup dalam kondisi seperti itu seumur hidup.
18. Aneh juga, karena senasib, dalam 25 th kami tak banyak saling berbagi cerita susah. Saya hanya tahu Ira adalah "jagoan" dan juga orang yang "melawan".
19. Akhirnya saya ngobrol dengan Ira 2 hari yang lalu..tentang perjuangannya, tentang mimpinya, tentang hal yang dia lakukan. Edan! Ia tidak hanya jagoan! tapi "heroine"!
20. When someone "lead self" for your dream, dibutuhkan energy "melawan" yang sangat kuat...but when you are "lead others" you need "hati" yang tulus.
21. "Hati" inilah yang menyebabkan @Tiara58 tak takut menempuh jalan sunyi. Sendirian kesana-kemari mendampingi penderita lupus.
22. Waktunya tersita, Yayasannya tak penuh sorak sorai seperti Yayasan lain, tak apa baginya. "Hati", katanya, tak memerlukan lampu spotlight.
23. Ira juga menunjukkan langsung, bahwa orang dengan lupus bisa hidup "normal"..asal dimanage dengan baik. Dia mendaki gunung! Sudah lebih 10 gunung!
24. "Lead others dengan hati", ilmu yang harus saya pelajari...tidak dengan buku dan ruang kelas...tapi dengan melihat langsung yang orang lain seperti Ira lakukan
25. Yang lebih membuat saya takjub pada Ira adalah, dia tetap harus berjuang melawan penyakitnya, keterbatasannya...at the same time she fight for others
26. Kalau saja dia hanya peduli pada dirinya, dan fight for herself, hidup mungkin bakal lebih "mudah" buatnya.
27. Tak sukar membayangkan Ira jadi pengusaha, pejabat, artis, atau apa lah yang untuk kacamata umum adalah orang "sukses". Tapi Ira memilih jalan lain.
28. Jalan yang melelahkan, berjalan kesana kemari untuk mencari orang yang sakit lupus, mendatanya, menemaninya, menyemangatinya, melihatnya "pergi"..
29. Membayangkan saja saya sukar, apalagi menjalaninya...tapi itulah, Tuhan memilih orang-orang tertentu untuk pertempuran yang seringkali tak terbayangkan
30. Ternyata mimpi tidak hanya selalu untuk diri sendiri...mimpi untuk org lain akan membuat diri jadi lebih kuat. @Tiara58 membuktikannya.
31. "Bouncing back" adalah senjata yang hebat untuk bisa mengatasi kesulitan, tapi bouncing back bersama-sama orang lain bisa menjadi senjata maha dahsyat
32. Mengajak orang lain dan turut serta bersama-sama untuk "bouncing back" adalah kekuatan...adalah pemberi makna dari untuk apa kita hidup..
33. Teman, saya belajar dari @Tiara58, dari @AngkieYudistia, bahwa mengurusi orang lain bukan berarti mematikan jalan kita untuk maju..
34. Mengambil jalan untuk mengurusi orang lain, seperti Ira, bukan hanya jalan "pengorbanan" it is just another way to move up...
35. Google her (Tiara Savitri), you will find lots of story about her..a real fighter in life..not only for herself, but also for others
36. Maju terus Ra (@Tiara58), Gue bangga jadi adek lo..Seperti waktu kita drumband-an dulu, kita akan marching bareng sekarang...
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Lead Self
Click Here! Another Tweets: Negotiation Skills - Part 2
No comments:
Post a Comment