Thursday, July 12, 2012

Ibuku


1. Selama ini saya banyak bicara tentang ayah saya, yang menjadi contoh pejuang bagi saya. Kali ini saya ingin cerita tentang ‪#ibuku‬

2. ‪#ibuku‬ memilih jalan "accepting", bukan "grow" dalam hidupnya. Beliau teach me how to "accept". Suatu konsep yang tak kalah dahsyatnya.

3. Saya pernah bertanya, kenapa ‪#ibuku‬ tak pernah mengeluh menjadi ibu rumah tangga. Jawabannya simple, "To love is to give, Nak". Katanya.

4. Memilih untuk "menerima" apa yang dihadapi dalam hidup memerlukan kekuatan teguh hati dan mencintai yang penuh. ‪#ibuku‬

5. Akhirnya saya sadari, ternyata dengan "menerima", ‪#ibuku‬ menjadi air sungai, yang justru membuat saya bisa mengalir & mencapai hal yang saya inginkan.

6. Seperti ilmu silat, jika pengajaran ayah saya adalah kekuatan bumi--tumbuh, ajaran ‪#ibuku‬ adalah kekuatan air, mengalir dan menghantar

7. Ajaran "Grow" ayah adalah "menyerang" tak kenal menyerah, ajaran "Accept" ‪#ibuku‬ adalah "bertahan" dengan mengelakkan kekuatan lawan

8. Saat menjalani masa kursi roda saya pertama kali, ‪#ibuku‬ hanya menasehati, "tenang saja Nak, masih banyak yang masih bisa dinikmati kan?"

9. Tak pernah sekalipun ‪#ibuku‬ tak tersenyum pada saya ketika susah menghadapi saya. Matanya memancarkan keyakinan, bahwa saya bisa mengatasinya.

10. Rasanya pygmalion efek pertama yang saya dapatkan adalah dari ‪#ibuku‬. "You can pass this, Nak". Keyakinannya pada saya membuat saya kuat!

11. Kalau Ayah saya selalu bilang, "kuatkan dirimu, Nak..terus gapai mimpimu", Maka ‪#ibuku‬ akan tersenyum :"Jalani saja Nak, saya yakin kamu kuat"

12. ‪#ibuku‬, dengan kekuatan cintanya bahwa "to love is to give", mengajarkan saya bahwa "kepasrahan" itu kuat, bukan lemah.

13. Kepasrahan, bukanlah menerima & menunggu. Kepasrahan adalah menjalani usaha sepenuhnya dan percaya bahwa hasil akhir milik Tuhan. ‪#ibuku‬

15. Kalau hasil akhir tidak seperti yang saya inginkan, ‪#ibuku‬ biasanya komentar "lho, tidakkah kamu bersyukur sudah bisa menjalani usahanya?"

16. Akhirnya saya mengerti bahwa "menjalani usaha" itu adalah area yang luar biasa, kerena itu adalah area yang bisa dipelajari ulang & dimprove. ‪#ibuku‬

17. Dalam leadership, pengajaran ‪#ibuku‬ adalah listening skill...developing people, satisfying customer, create opportunity start with listening

18. Kadang saya jadi berpikir. Ajaran "Grow" Ayah adalah being competitive, dan ajaran "Accepting" ‪#ibuku‬ adalah managing people

19. Untuk mendevelop people, lead the people, leaders harus bisa seperti air..menghantar, mengalirkan, bukan menguasai...‪#ibuku‬

20. Seperti "There are two ways to spread the light, being a candle or a mirror who reflect it" pengajaran ‪#ibuku‬ adalah untuk jadi mirror.

21. Lead the people adalah mengalirkan capability mereka, menghantarkan kekuatan mereka untuk tumbuh. ‪#ibuku‬

22. Lead the people adalah menjadikan leader seperti kaca, yang menyadarkan bahwa follower punya cahaya untuk dipancarkan. ‪#ibuku‬

22. Lead the people, bukanlah memaksa mereka mejadi seperti leader. Tapi membantu mereka bersinar. ‪#ibuku‬

23. ‪#ibuku‬ tidak pernah menyuruh saya untuk menjadi seperti dia, dia mengalirkan saya menemukan kekuatan saya sendri. Air. Kaca.

24. Ya! Ayah saya mengajarkan saya untuk lead yourself, being a candle. ‪#ibuku‬ mengajarkan saya to lead the people, being a mirror

24. "Grow" adalah bersaing, attack. "Accepting" adalah listening, menunjukkan jalan, menghantar. ‪#ibuku‬

25. Tanpa sadar, saya ternyata berhutang pelajaran leadership yang sangat dahsyat pada ‪#ibuku‬.

26. "Nak, apa yang kau takutkan? jalani saya..ini jalan2xnya. Pilihlah. Aku di sini. Kutemani". Rasanya itulah yang selalu disampaikan ‪#ibuku‬

27. Tahun pertama saya sakit, ‪#ibuku‬ tadi pernah lelah menemani. Di rumah sakit, di setiap tempat berobat, di Bogor...

28. Tak pernah senyumnya lenyap. Walaupun saya tau betapa perih hatinya. Tapi mungkin saya tidak jadi kuat kalau saya lihat dia sedih. ‪#ibuku‬

29. Oleh karena itu, leader tidak boleh memancarkan pesismisme. Seberapa pun kesusahan yang dihadapi, dia harus memancarkan kekuatan. ‪#ibuku‬

30. Leader tidak tepat untuk cengeng dan merengek susah di hadapan followernya. Dia harus realistis, tapi optimisme tak boleh lenyap. ‪#ibuku‬

31. Karena optimisme itu menular, mengenergize, membangkitkan kepercayaan diri. ‪#ibuku‬

32. Hebat, ‪#ibuku‬ yang tidak bersekolah dan berasal dari kampung itu melahirkan konsep leadership tingkat tinggi. "Accepting" way itu kuncinya.

33. Malam ini jadi teringat semua ajaran ‪#ibuku‬ tersebut..yang seringkali "Tersembunyi", karena memang disampaikan lewat hati. lewat cinta.

32. Ayah dan ‪#ibuku‬, dua orang dari kampung dan tak berijazah, telah jauh menjadi doktor kehidupan sebelum saya. Mereka adalah guru saya sesungguhnya.

33. Begitulah sharing saya malam ini. Tentang leadership ajaran ayah dan ‪#ibuku‬: Tanah dan Air. Lilin dan Cermin. Salam!



Click Here! Another Post: Jack Welch


Click Here! Another Post: Influence Tactics



No comments: