Saturday, January 14, 2017

The Year of 2017


  1. tahun 2016 sudah lewat...apa pun yg terjadi saat itu, sdh tak perlu disesali...yg salah, dicoba untuk diperbaiki di tahun ini.
  2. tahun punya banyak tantangan...world economy growth masih pelan (3% an), volatility, uncertainty, dan ketimpangan masih tinggi
  3. kita berharap dunia menjadi lebih stabil..tapi volatility, keberangasan, teror, bencana alam, nampaknya blm akan mereda.
  4. Bisnis, dan aktivitas kita tak boleh dan tak bisa berhenti dengan menunggu datangnya kondisi yg seperti yg diinginkan.
  5. Uncertainty, merupakan tema tetap sejak beberapa tahun lalu. "Keep deliver in uncertain world" adalah value baru dlm bisnis.
  6. Dunia makin global dan makin digital. Saat ini, pengguna internet dunia sudah hampir separuh penduduk dunia (>3 milyar org).
  7. Dunia digital tidak hanya hasilkan bisnis baru, tapi juga fenomena sosial yang baru..hoax misalnya...bisa mengubah banyak hal.
  8. # juga membuat perubahan mendasar bagi workforce. Saat ini generasi milenial mendominasi struktur organisasi dlm perusahaan.
  9. Generasi milenial ini memiliki akses thd pengetahuan yg lebih luas...sehingga budaya bekerjanya berbeda dan tak mudah diatur.
  10. Singkat kata, thn ke depan banyak turbulensi. Menunggu kondisi stabil bukanlah strategi yg tepat...krn mungkin ga akan stabil.
  11. Bagaimana menyikapinya, dan leader seperti apa yang dibutuhkan untuk bisa lewati zaman seperti tahun ini?
  12. First of all, pupuk dan kuatkan daya tahan...resiliency, keuletan, bouncing back, adlh komponen bertahan di masa turbulensi.
  13. Leaders pengeluh, baper, ngambekan, nggak mau denger input/kritik, dan nggak get things done, susah untuk nge-lead di masa ini.
  14. Dibutuhkan leader yang komit untuk deliver targetnya tapi juga siap bermanuver untuk mengubah strategy di tengah jalan.
  15. Kalau dia nggak komit dan ga jelas terukur targetnya, ga jelas mau nge-lead apaan. Dalam bisnis, things measured by numbers.
  16. Begitu juga kalau ga flexible, siap berubah dalam waktu cepat, maka leaders ini ga bisa navigate the danger nantinya.
  17. Karena change management seperti yg dikenal dahulu, sudah tak laku lagi di zaman ini. Perubahan berlangsung terlalu cepat.
  18. Leaders butuh untuk jadi adaptif, flexible, serta tak henti berpikir dan encourage teamnya untuk hasilkan ide.
  19. Manuver2x bisnis yg sukses saat ini lahir dari pemikiran dan perubahan yg sangat cepat. Tdk lagi lewat proses formal spt dulu.
  20. Kalau nunggu rapat, presentasi resmi, persiapan ini itu utk hasilkan ide dan implementasinya, keburu lewat peluangnya.
  21. Oleh karena itu, leaders perlu kurangi "power distance" sebanyak mungkin. Akses terbuka luas, dan interaksi perlu intense.
  22. Istilah "Anak Buah" harus dibuang dari kosa kata manajemen. Bhs Inggrisnya aja nggak ada (masak Fruit Child? :)). We are team.
  23. Tidak pernah dlm manajemen, konsep "We" (instead of "I") menjadi sepenting saat ini. Hanya teamwork yg bisa hadapi uncertainty.
  24. Untuk dpt mengarungi tantangan VUCA (volatile, uncertain, complex, and ambigu), maka diversity atau keberagaman adalah aset.
  25. Dunia digital adl jawaban dari banyak industri yang saat ini beroperasi dgn konsep Cost Plus. Efisiensi memasuki babak baru.
  26. Efisiensi tak lagi output yg dihasilkan/input. Dgn digital, data & analytic hasilkan prediction yg eliminir lot of costs.
  27. Ribetnya digital di dunia industri ini tak bisa baku...banyak variable yg harus dirancang tailored made. Idea jadi critical!
  28. Generasi milenial adalah aset untuk idea generation. Organisasi perlu berani menyediakan "panggung" buat mereka lebih cepat.
  29. Meletakkan generasi milenial sebagai pegawai yg hanya perlu menurut apa kata leadernya sama dengan membuang2x aset berharga.
  30. Train them like a hell, provide them the stage, let them perform, & accompany them when they make mistake. Milenial butuh itu.
  31. Milenials tidak lari jika value tempatnya bekerja cocok dengannya, (tentunya selama paket juga berada di standard industry).
  32. Kalau lari juga krn beda 10-15 % package, biarin aja..they are not your best talent kalau gitu. Best talent look for expertise.
  33. Kredo ini tetap berlaku, juga pada milenials " "People mostly not leaving the company...they leave the boss".
  34. Makanya leaders dgn kriteria yang dibahas sebelumnya tadi itu penting banget untuk lewati dan menangi jaman turbulensi ini.
  35. So, gitu deh..new world, new challenges, and new oppty. Hadapi aja dengan optimis & fun. Tuhan kan selalu kasih jalan. Nite!

8 comments:

Yoga Prakoso said...

Terima banyak untuk sharing-nya Pak Handry, ini akan jadi masukan yang bagus untuk menghadapi tahun 2017.
https://yogaprakosoid.wordpress.com/2016/11/14/mengenal-bisnis-fast-moving-consumer-goods/

Unknown said...

Selamat sore pak Handry, perkenalkan saya dengan agnes, saya seorang HRD di perusahaan swasta asing. Bila Bapak berkenan perusahaan kami ingin sekali bapak menjadi pembicara kami. Saya tidak tahu harus menghubungi siapa. Sehingga saya memberanikan diri melalui comment ini. Alamat email saya Bintangstar86@gmail.com dan hp saya 081212627401

peluang said...

sangat memberi wawasan, ijin share ke teman yang lain ya Pak..... :)

Unknown said...

Selamat sore Pak Handry. I would like to express my profound gratitude for your two hours just now, 3 March 2017 in Yogyakarta.

Saya sangat berterima kasih atas kesempatan Bapak untuk memberikan arahan menghadapi dunia yang semakin tidak pasti ini.

Namun, jauh dari itu, saya sangat bersyukur mendapatkan pengalaman hidup yang tak pernah saya sangka sebelumnya, yaitu mengenal sosok Bapak Handry lewat seminar.

Dari sore itu, saya mulai googling nama Bapak, dan saya sangat tertegun dengan perjalanan hidup Bapak.

Sungguh inspirasional sekali.

Apa yang Bapak ceritakan, selalu mengandung nilai perjuangan seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, dan upaya untuk berjuang sekeras tenaga walau keadaan terkadang tidak mendukung. Nilai moral yang sangat dalam menurut saya.

Lalu, hal-hal baru, yang baru saya ketahui, mulai dari istilah VUCA; how leader followed by their followers; how can we face this very uncertain world with adaptability and flexibility where the core key is we have to be a learner; pemaparan teknologi yang berkembang; kebutuhan dasar manusia yang diterapkan di oleh facebook; 3 index Indonesia dalam dunia global yang selalu bapak perhatikan; bagaimana kita seharusnya tak hanya menjadi objek tapi menjadi subjek dalam era globalisasi ini; bagaimana Swiss menjual value dengan diikuti fitur, brand, serta kelangkaan; pentingnya sumber daya manusia untuk dapat menciptakan value; how we must sell with innovation; 3 hal yang buruk yang Bapak pikirkan ketika 2 jam sebelum ditunjuk menjadi CEO yaitu Negativeness, See opportunities as Threat, and No confidence; why leaders should run extra-miles; how we should do when we become leader by keep realistic but not pessimistic, not blaming, always We and Us not Me, and try to not make enemies even opponents made because of it; how we should face our game; and many more, sangat membuat saya terbangun kembali dari keadaan putus asa.

Ada 3 hal yang akan saya ingat terus dari pemaparan Bapak sore tadi:
1. Your battlefield is your battlefield, not yours ancestors. Medan perang yang kita hadapi berbeda dari medan perang yang dihadapi oleh pendahulu-pendahulu kita, sehingga hanya dengan kemampuan kitalah kita mampu mengahadapi perang di era yang penuh chaos ini. We are the mindset, so don't rely on past, and create your power to win the war.
2. Sometimes bad things happen to accelerate your expertise. Kejadian-kejadian yang tidak kita sukai terkadang adalah hal yang seharusnya kita hadapi, untuk membuat kita menjadi ahli di bidang kita masing-masing. Even sometimes we need to out of the box to power up ourselves, karena dengan keluar dari zona nyamanlah kita bisa membuat yang tidak nyata menjadi nyata. And, we should not afraid of our problems, because its special created for you, so you are the only one who capable to defeat your enemies. Masalah yang muncul di hidup kita, spesial di ciptakan untuk kita, dan kita pasti mampu menghadapinya.
3. We have to be strong, no matter how our life goes on like we don't want it. Hidup terkadang tidak seperti yang kita inginkan, dunia mungkin tak sedamai dan aman yang kita bayangkan, tapi waktu akan terus berjalan dan kita tak bisa hanya menunggu hingga semua tenang baru bergerak, tapi kita harus terus bergerak tak peduli sekacau apapun dunia ini. We must keep moving forward.


Sebelumnya saya meminta maaf sekali apabila ada hal yang terkesan ditambah-tambah dalam komentar saya ini, namun, saya benar-benar berterima kasih atas sharing yang Bapak berikan.

"It's leader's job to create another leaders"

Insha Allah, it's all very worth for me, and my journey Sir.

Terima kasih untuk waktu dan tenaga Bapak.
Semoga Bapak sehat terus, dan sukses selalu!

Handry Satriago said...

terima kasih kembali, Yoga!

Handry Satriago said...

hey, terima kasih kembali...senang kalau bisa bermanfaat...flying high ya!

Handry Satriago said...

i will send you email, Bintang..

Unknown said...

pak handry boleh minta contactnya, siapa tahu bisa menghadirkan pak handry di oerush. kami