Monday, April 6, 2015

Tentang Global Talent, Persaingan Antar Negara, dan Indonesia

1. Ada request untuk menuliskan cerita tentang Global Talent dan Indonesia..okay malam ini saya coba bahas under tagline #glotal

2. Let's start with the question of why bother w/ global talent? Kan Indonesia pnya banyak tenaga kerja? and that demographic bonus? #glotal

3. Well...faktanya Competitiveness Index of the countries menujukkan bahwa jumlah penduduk tidak menjamin kemakmuran Negara tsb. #glotal

4. Begitu pula dengan Demographic Bonus yg diagung2xkan itu...sekitar 55 juta org dgn usia kerja di tahun 2025. Will we be better? #glotal

5. Indonesia ranking #34 di WEF Competitiveness Index 2014 - 2015 (http://www3.weforum.org/docs/WEF_GlobalCompetitivenessReport_2014-15.pdf …) . #glotal

6. Ranking CI ini masih di bawah Sing, Mal, dan Thai. Padahal potensi pasar kita jauh lebih besar dari mereka digabung jadi satu. #glotal

7. Nah, salah satu yg bikin kita nggak kompetitif adlh factor Human Capital. Di Human Development Index dunia, kita cuma rank #108. #glotal

8. Sekarang, dlm dunia yg semakin global ini, Persaingan Negara = Persaingan Talent. Negara dgn talent yg berkualitas tinggi win. #glotal

9. Win dalam arti akan mendapat keuntungan lebih banyak di banding Negara lainnya. Talent tdk soal kuantitas, tapi kualitas. #glotal

10. Punya demographic bonus tapi low quality, dlm konteks global standard, nggak menjamin bikin Negara lebih makmur. #glotal

11. Karena gini..misalnya MEA (Masy. Ekon. Asean) di launch ya bbrp bulan lagi. Ini bukan berarti kita kebanjiran tenaga asing aja. #glotal

12. Dengan adanya MEA, kita pun bisa membanjiri pasar tenaga kerja di luar negeri (negara2x ASEAN). #glotal . Problemnya, kerjaannya apa?

13. Malah dgn jumlah penduduk seperti kita ini, harusnya negara2x lain takut dgn banjirnya tenaga kerja kita ke tempat mereka.
#glotal

14. But again, kerjaanya apa? low quality global talent, will only get low quality job. Low paid, low influence on decision making. #glotal

15. Sekarang, coba kita liat data lagi. INSEAD tahun lalu bikin Global Talent Competitiveness Index. http://global-indices.insead.edu/gtci/gtci-2014-report.cfm … #glotal

16. Saya sarankan download dan pelajari...penting tuh...apalagi buat para pencari kerja di masa mendatang. #glotal

17. Dan kita ranking berapa di global talent competitiveness index tsb? 86 dari 93 Negara! How dangerous it is! #glotal

18. Artinya, dalam kondisi kayak gitu, begitu MEA dibuka, bukan berarti kita nggak dapet kerjaan...tapi mostly low quality job. #glotal

19. dan...ini yg bikin ngeri...ternyata menurut studinya Boston Consulting Group (BCG), kita akan kekurangan talent bentar lagi. #glotal

20. Reshe' nya, kekurangan talent ini ada di level atas dan menengah..the high quality job! check this out. #glotal pic.twitter.com/rWo4wSX1hc



21. So, ketika MEA buka, kerjaan yg high quality di Negara kita ini yg bakal jadi rebutan para global talent. #glotal

22. Tambahan lagi, talent Indonesia ga terlalu demen kerja di luar negeri...1-3 tahun sih mau, tapi lebih dari itu, rindu kampung. #glotal

23. Nah, coba kita belajar dari Negara yg tingkat daya saing global talentnya tinggi. What did they do? Ambil contoh Swiss. #glotal

24. Ada dua hal penting dlm pendidikan di Swiss. (1) Vocational atau kejuruan dan (2) Apprenticeship atau training/magang. #glotal

25. Kita tahu sistem pendidikan di Indonesia msh bnyk yg harus dibenerin...tapi 2 hal ini bisa cepet dilakukan: Kejuruan dan Magang. #glotal

25. Knp saya bawel banget dengan "menjadi global talent" ini, adalah krn hal ini menentukan posisi kita di dunia global. #glotal

26. Negara dgn sumberdaya alam banyak, labor banyak, dan murah (krn low quality), sangat potensial jd objek doang dari globalisasi. #glotal

27. Beberapa hal yg bisa kita perbaiki sekarang, agar jadi global talent. Udah, jangan nunggu org lain atau system jadi bener. #glotal

28. We should find our own way to become a better and competitive person in this world. #glotal

29. First, mindset. Perlu openness dalam learning. Learn "how to learn" faster, cheaper, better and focus. #glotal

30. Open mindset dalam learning: buang sekat2 yg nggak perlu...ready to learn from anybody, anywhere, anytime. #glotal

31. Kedua, accept diversity. Global talent siap bekerja dgn multi kultur, dan complex issue. Need multi tasking capability juga. #glotal

32. Miliki mindset ga takut deal dgn hal atau kerjaan yg ga gampang. Leaders deal with tough issues! #glotal

33. Trus ini nih...kl zaman dulu basic skill yg diperlukan utk kompetitif cuma bisa bawa mobil dan bisa bahasa inggris, skrg beda. #glotal

34. Basic skill of tomorrow adalah digital skills (e-skills), data and analysis, teamwork and networking capabilities. #glotal

35. Then, values...need to have values of "willing to run extra miles". Ga cuma untuk capai target ata meet deadline aja. #glotal

36. Penting banget value "run extra miles ini"....kalau cuma menuhin target aja, itu doers..leaders run extra miles. #glotal

37. Values kedua : confidence/percaya diri. Di dunia global ini yg penting adalah having idea and a click in the internet world. #glotal

38. Banyak jagoan di Indonesia...tapi begitu panggungnya diberikan, confidence levelnya ga ada...ga jadi bisa perform. #glotal

39. Untuk cerita membangun confidence, bisa liat di kultwit saya sebelumnya di http://www.handry-satriago.com/2012/11/self-confidence.html …. #glotal

40. Begitu ada kesempatan, carilah mentor...magang di tempat kerja...this will accelerate your learning process. #glotal

41. Nggak ada kata terlambat...dan ga ada opsi pesimis utuk menghadapi global competition ini. Yg penting make the improvement. #glotal

42. Tantangan ada di depan mata. Tulisan ini untuk mengingatkan dan menyemangati bahwa we need to raise our bar. #glotal

43. Indonesia needs more global talents to compete in global world. Agar kita tak cuma jadi object. Nite nite! Semoga berguna. #glotal

No comments: