1. Saya ingin bercerita tentang #masakecil saya...tentang bagaimana orang tua saya mendidik saya, dan pengalaman yang saya masih ingat
2. Saya berasal dari keluarga perantau yang sederhana. Kedua org tua saya tak cukup beruntung untuk punya kesempatan bersekolah. #masakecil
3. Lahir di Pekanbaru, saya dibawa ke Jakarta pada usia 1 tahun. #masakecil saya sampai dengan SMP dihabiskan di kampung betawi di Benhil & Slipi
4. Hal yang saya selalu ingat di #masakecil saya adalah saya selalu punya kesempatan untuk bertanya dan berpendapat di dalam rumah
5. Segokil apa pun pertanyaan saya, dan seberbeda apa pun pendapat saya, seingat saya selalu didengarkan oleh orang tua. #masakecil
6. Perkara apakah disetujui atau bisa dijawab, itu lain cerita...tapi apakah boleh bertanya dan berpendapat, pasti boleh. #masakecil
7. Hal lain yang juga saya selalu ingat tentang #masakecil saya adalah hari-hari yang penuh dengan stories, baik yang dibacakan dari buku ataupun diceritakan verbal
8. Cerita-cerita tersebut, tentang tokoh, alam, fabel, kepahlawanan, dongeng, mengisi keseharian saya ketika saya belum bisa membaca. #masakecil
9. Yang juga menarik adalah, sesudah cerita-cerita tersebut diberikan ke saya, saya besoknya diminta untuk menceritakan lagi. #masakecil
10. So, i grew up with having stories and telling stories to others. #masakecil
11. Mungkin karena itu, saya suka sekali dengan proses sharing: belajar-mengajar sampai sekarang. #masakecil
12. Saat diceritakan saya selalu boleh bertanya "kenapa", "kenapa ga begini", dan cerita pun berkembang dengan banyak imajinasi. #masakecil
13. Imajinasi tersebut makin berkembang ketika saya diminta menceritakan ulang cerita-cerita tersebut. #masakecil
14. Jadilah, cerita kancil di versi saya akhirnya bertemu dengan robot luar angkasa...atau Sabai Nai Aluih naik mobil terbang. #masakecil
15. Dan karena kalau diceritakan orang saya suka bertanya, maka ketika saya bercerita pun saya di tantang orang tua saya dengan pertanyaan juga. #masakecil
16. Sejak kecil saya jadi tertantang untuk berimajinasi dan melakukan proses tanya-jawab. #masakecil
17. Kadang, ketika sudah kepepet dengan berbagai pertanyaan saat menceritakan ulang, saya jawab saja "habis deh ceritanya". #masakecil
18. Ternyata dari kecil memang sudah terlatih "ngeles" hahaa...Ayah saya masih punya rekaman kasetnya. Saya selalu ketawa dengarnya. #masakecil
19. Proses berpikir, perlu dilatih dengan bertanya-menjawab-telling stories yang dibarengi kebebasan berimajinasi #masakecil
20. Mungkin karena zaman itu tak ada PS ataupun komputer game, maka hampir semua waktu bermain saya adalah outdoor. #masakecil
21. Hah! masa bermain #masakecil waktu itu, benar-benar nikmat. Sekolah dan PR hanya habiskan 1/3 hari. Sisanya main, baca, dan main.
22. Bermain di alam itu, sangat membantu saya bisa memiliki capability melakukan assessment terhadap situasi. Meningkatkan curiousity. #masakecil
23. Ada berminggu-minggu rasanya saya terpesona dengan kunang-kunang dan ingin tahu semua tentang kunang-kunang. #masakecil (do we still have it now? fireflies?)
24. Karena tak ada google dan wikipedia. Semua yang saya ingin tahu tentang kunang-kunang adalah dengan cara mengamatinya. #masakecil
25. Saya akan bertanya ini itu ke semua orang tentang kunang-kunag dan menceritakan ke semua orang tentang yang saya tahu dari kunang-kunang tersebut. #masakecil
26. Learning process itu pemantiknya adalah curiousity...curiousity itu tumbuh subur di dalam permainan di alam. #masakecil
27. Then comes the time saya bisa membaca. Waduh! lapar banget rasanya membaca tersebut. Saya mulai dengan komik dan majalah Bobo. #masakecil
28. Semua imajinasi saya seakan menemukan tempat tumbuh yang subur dengan membaca. #masakecil
29. Hadiah ulang tahun yang terbesar buat saya saat itu adalah dibawa ke toko buku dan dibebaskan beli buku oleh orang tua. #masakecil
30. Saking terpukaunya pada buku/komik, saya baca saat makan, di kamar mandi, di mana saja. Nah, kalau sudah begini, Ibu akan ngomel. #masakecil
31. Well, "peradaban" di keluarga saya tak terlalu "tinggi". Meja makan tak ada, kita semua makan di lantai sambil bersila. #masakecil
32. Makan juga boleh cerewet, boleh sambil baca...haha..sampai sekarang, makan saya akan nikmat sekali kalau sambil baca komik. #masakecil
33. Satu hal yang diajarkan ayah saya dulu adalah, kalau bukunya sudah dibaca, seringkali disuruh kasihkan teman yang tak punya buku. #masakecil
34. Alasan beliau waktu itu, agar kau ada teman ngobrolnya tentang apa yang kau baca. Aha..dulu ga ngerti... #masakecil
35. Belajar adalah proses baca-tulis-diskusi. Sayangnya saya tak suka menulis waktu kecil. Sukanya menggambar. #masakecil
36. Seperti kebanyakan anak kecil, saya akan menggambar hal-hal yang saya baca. Dan kertasnya seluas rumah! (kadang rumah tetangga). #masakecil
37. Oh, saya tak pernah ikut les apa-apa sampai saya SMA. Selain mungkin ndak ada uang, banyak hal diajari oleh orang tua saya langsung. #masakecil
38. Silat, berenang, dan bersih-bersih, urusan Ayah saya. Dia selalu bilang, orang itu harus dilatih refleksnya. #masakecil
39. Ketika umur 10 tahun, ibu saya ajarkan saya "survival"..masak, nyuci, nyetrika, njahit... #masakecil
40. Lalu, ini yang saya ingat dari Ayah. Kalo bukan barang yang kau beli sendiri, you have to be responsible to anything that given to you. #masakecil
41. Saya banyak belajar tentang bertangung-jawab ini dari ayah. Laki-laki itu kata beliau, diukur dari kemampuannya bertanggung jawab. #masakecil
42. Aha, satu lagi yang saya suka di #masakecil...experimenting! haha...selain superhero dan jago silat, tokoh yang saya sukai adalah para ilmuwan
43. Saya punya tempat "persembunyian" di salah satu tanah kosong di dekat rumah, yang saya sering jadikan "lab". #masakecil
44. Haduh, itu "experimentation" saya aneh-aneh...bikin ini itu, bongkar ini itu, dan selalu jadinya ancur.. haha. #masakecil
45. Satu hari ibu saya menemukan tempat hidden "experiment" saya tersebut...ehh, besoknya malah saya temukan banyak barang untuk experimen. #masakecil
46. Ternyata diam-diam beliau letakkan berbagai barang untuk membantu saya lakukan experiment. #masakecil
47. Perkenalan saya dengan musik pertama adalah dengan musik tradisional (lagu Minang dan alat musiknya) #masakecil
48. Entah kenapa..saya malah terbius dengan Led Zeppelin yang sering diputar tetangga #masakecil
49. Tapi saya tak mengenal kosa kata "musik ini bagus dan ini jelek" dari dulu. Dengarkan apa saja yang kau suka, kata Ayah. #masakecil
50. Saya diajarkan untuk mengapresiasi perbedaan...dan tidak mencela selera orang. #masakecil
51. Satu hal penting dalam #masakecil saya. Tak pernah saya ditakut-takuti dengan hantu. Konsep hantu malah saya baru tahu setelah besar.
52. Saya biasa saja dengan kuburan, dengan gelap...juga dengan mistik....itu hanya salah satu kesenangan &kegiatan orang lain, kata Ayah. #masakecil
53. Wah..bisa ga berhenti ini tweetnya kalo cerita #masakecil...Anyway, saya ingin cerita bahwa pendidikan di keluarga itu penting sekali
54. Ada kebebasan yang diperlukan di #masakecil. Kebebasan yang diarahkan untuk proses pembelajaran.
55. Dibutuhkan orang tua yang mendidik langsung, tak hanya diserahkan pada sekolah dan les-les. agar #masakecil berguna bagi anak
56. Walaupun proses saya belajar mengaji di #masakecil diberikan oleh Datuk Ali Akbar, saudaranya Ayah & Ibu, tapi Ibu saya selalu ikut serta
57. Bermain di alam bersama teman-teman dan Membaca adalah cikal bakal tumbuhnya rasa curiousity, learning, and teamworking. #masakecil
58. Imajinasi, exploring, dan experimenting di #masakecil adalah akar dari berkembangnya jiwa inovasi dan kreatif.
59. Dan biarkan, bahkan encourage anak-anak untuk mencoba berbeda dari yang lain, agar mereka tak hanya jadi generasi pengikut saja. #masakecil
60. That's it. Semoga ada gunanya. Have a good dream about your #masakecil malam ini. :)
Follow @HandryGE
Click Here! Another Tweets: Everybody Has Their Own Life
Click Here! Another Tweets: Hidup Itu Dibikin Asik Aja
2 comments:
:') Terima kasih atas sharingnya, Pak. Saya jadi makin yakin akan kuatnya pengaruh pendidikan dalam keluarga terhadap seorang anak. Bisa jadi salah satu referensi yang ini.
Luar biasa, pak. Thanks for this valuable story of you. Sangat inspiring.
Post a Comment